Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 262 Pernikahan Di Atas Kertas

Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini

Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 262


Tiara masih duduk di tepi kasur, gaun yang di kenakan di acara resepsi belum di ganti juga.

Farel berjalan mendekati tiara yang kini sudah resmi menjadi istri nya.

"Honey kamu kenapa? kok gaun nya belum di ganti juga?" tanya Farel menatap tiara seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Mas, aku tidak bisa melupakan perkataan pria tadi, apa yang di katakan serius atau becanda," ungkap Tiara apa yang membuat nya belum beranjak bangkit menganti gaun dengan baju santai.

"Honey, kamu masih memikirkan hal itu ternyata, oke biar aku yang jawab saja. Aku pria jadi aku paham mana perkataan serius dan becanda yang katakan nya."

"Apa menurut mu pria itu serius? atau becanda? cepat jawab Mas jangan membuat ku penasaran," desak Tiara tidak sabaran.

Jika benar pria itu serius dengan yang di katakan, tiara akan bahagia akhir nya tini menemukan seorang pria yang mencintai dan menyayangi nya seperti farel suami nya sekarang.

"Sabar honey ini juga aku mau mengatakan," kata Farel menatap tiara yang tidak sabaran membuat nya binggung.

"Dari pengamatan ku sejauh ini, pria itu berkata serius karena tidak ada pria yang bermain-main dalam kata ingin menikahi, aku juga melihat cinta yang besar untuk tini dari mata nya saat mengatakan itu," jelas Farel menjelaskan dari sudut pandang pria yang di tangkap dari perkataan dan wajah serius Vian tadi.

"Alhamdulilah, semoga saja yang kamu katakan itu benar, tapi tunggu... pria itu belum pernah ku lihat sebelum nya, lalu apa dia dari negara X tempat tini kuliah?" tanya Tiara lagi.

"Kalau kamu rasa seperti itu, mungkin saja iya dia dari Negara X."

"Jadi dia benar serius mengatakan ingin menyusul jika tidak, tidak mungkin jauh-jauh dari negara nya ke Indonesia hanya ingin beri ucapan selamat atau becanda."

"Nah itu kamu tau, sekarang semua sudah terjawab bukan pertanyaan yang menganggu otak mu?"

"Sudah terimakasih Mas, kamu terbaik tidak salah aku jatuh cinta padamu ternyata kamu selain tampan tapi juga pintar," puji Tiara beruntung memiliki farel.

"Aku lebih beruntung honey bisa memiliki kamu yang seksi ini," kata Farel menarik tiara bersandar di dada nya.

"Apaan sih Mas, seksi dari mana? perasaan biasa saja."

"Tidak honey, di mata ku kamu sangat seksi, bahkan aku sudah tidak sabar sekarang ingin menikmati tubuh seksi mu."

"Mes*m kamu Mas."

"Gapapa dong kan mes*m sama istri sendiri."

Tangan farel perlahan menarik resleting belakang tiara.

"Kamu mau apa Mas?" tanya Tiara.

"Membantu melepaskan gaun mu honey, aku sudah tidak sabar menunggu. Tiga minggu tidak menyentuh mu itu sudah membuat kepala ku hampir pecah," jawab Farel kembali membuka.

"Mas ta-"

"Tidak ada tapi-tapian lagi honey, aku sudah cukup sabar menahan sekarang tidak, kita sudah halal apapun bebas di lakukan," ucap Farel cepat memotong perkataan tiara.

Tiara tak lagi membantah, dia membiarkan farel melakukan itu.

Setelah berhasil membuka resleting, farel meminta tiara berdiri dan wanita itu menuruti, farel bantu melepaskan gaun dari tubuh istri nya, hingga tubuh tiara kini polos tersisa dalaman atas dan bawah menutup aset.

Glek....

Farel melihat tubuh polos tiara dan ini bukan kali pertama tapi entah kenapa selalu terpanah.

"Honey ini yang ku sukai dari mu," ucap Farel.

Jemari pria itu membelai lembut punggung atas hingga bawah tubuh tiara.

Farel mengendong tiara dan di bawah pindah ke kasur.

"Hari ini kita akan kembali melakukan yang sudah pernah kita lakukan, tapi sekarang tidak dosa karena kita pasangan suami istri sah di mata hukum dan agama," ucap Farel menatap lekat tiara.

"Iya Mas, terimakasih sudah menikah ku," kata Tiara bahagia menjadi dari hidup farel.

"Tidak honey seharusnya aku yang mengatakan itu, terimakasih sudah menerima ku menikahi mu," balas Farel.

"Ya sudah kita sama-sama saja bilang makasih nya," putus Tiara.

"Aku setuju sama-sama."

Kedua masih saling pandang dan mengungkap perasaan yang di rasakan satu sama lain, farel mengucap banyak terimakasih pada tiara sudah bisa menerima nya kembali di hidup nya.

Sama hal dengan tiara.

Hingga akhir nya penyatuan bibir menghentikan ungkapan perasaan kedua.

Bibir farel sudah mendarat sempurna di bibir tiara, kedua cukup lama bermain-main dengan saling membalas lum**an satu sama lain.

Permainan farel sudah turun ke leher, bibir nya memberi tanda kepemilikan di sekujur leher tiara.

"Mmptt, ahhhhk, Mas lakukan sekarang aku tidak bisa menahan lagi," ucap Tiara tak bisa menahan sentuhan farel lebih lagi.

Tiara ingin langsung pada inti, pemanasan terlalu lama, tubuh nya saat ini sudah menegang.

"Dengan senang hati honey," kata Farel tidak menolak segera mengeluarkan senjata segera masuk ke dalam sasaran.

...****************...

Di sisi lain, aqila dan arka sedang menemani anak-anak nya tidur, sejak tadi kedua bocah tersebut belum juga menutup mata.

"Mom, bacaan lagi dongeng nya tapi yang lebih seru," pinta Arin.

Permintaan Arin ini bukan pertama tapi sudah berkali-kali, aqila yang sudah merasa ngantuk sejak tadi tetap mengikuti keinginan putri nya.

Arka menyadari aqila sudah mengantuk tapi tetap memaksa menahan ngantuk nya demi arin segera mengambil tindakan.

"Tidak ada dongeng lagi Arin tidur sekarang, kasihan mommy sudah ngantuk," tegas Arka

"Sudah Dad gapapa anak-anak juga belum pada mau tidur," kata Aqila tak tega menolak permintaan anak-anak nya.

"Mom, jangan terlalu di turuti keinginan anak itu akan menjadi kebiasaan hingga mereka besar nanti," ujar Arka.

"Iya Dad aku tau itu, tap-"

"Sudah Mom jangan ngebantah. Arin tidur sekarang."

"Iya Daddy," ucap Arin lalu memejamkan mata.

Aqila melihat arka menjadi kesal, cara didik suami nya pada anak terlalu keras dan itu tidak bagus untuk pertumbuhan anak seusia Arin.

Keras sih boleh, tapi tidak segitu juga, semua harus di bicara kan dengan baik, jika tidak menurut cara baik baru cara tegas, tapi tidak terlalu keras jangan sampai terlalu keras membuat anak takut.

Dan mental nya akan berpengaruh.

"Sayang aku lakukan ini karena aku tidak ingin kamu kelelahan, jika ngantuk katakan jangan memaksa diri nanti kamu sakit, anak-anak sudah besar mereka bisa paham, tidak selalu kamu turuti, ada saat nya kita harus menolak," ujar Arka tau istri nya saat ini sedang kesal dengan nya.

"Terserah kamu bie, aku ngantuk mau tidur. Selamat malam," kata Aqila benar-benar merasa ngantuk dan juga lelah.

"Selamat malam," balas Arka sambil mengelus rambut aqila.

Sebelum benar menyusul istri dan anak-anak nya tidur, arka mematikan lampu.

"Aku mencintai mu sayang, juga mencintai anak-anak. Maafkan daddy sayang, daddy terpaksa mendidik kalian dengan keras, karena daddy tidak ingin mommy aqila kelelahan. Mommy aqila terlalu menyayangi kalian hingga tidak bisa menolak dan terus menuruti," monolog Arka sedikit sedih………(Bersambung  Bab 263)

 

 

DAFTAR ISI BAB NOVEL

Posting Komentar untuk "Bab 262 Pernikahan Di Atas Kertas "