Bab 250 Pernikahan Di Atas Kertas
Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali
ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini
Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 250
![]() |
Di sebrang sana seorang wanita duduk termenung memikirkan
masa lalu nya begitu buruk dan menyedihkan.
Menghabiskan lima tahun di penjara tidak membuat nya
berubah, tapi semakin menjadi. Dendam nya semakin besar saat mengetahui wanita
yang di benci itu masih hidup.
"Anak ku meninggal sebelum di lahir kan karena kamu,
suami ku menceraikan ku karena kamu, papa mama pergi meninggalkan ku karena
kamu, aku sangat membenci mu aqila!" teriak seorang wanita yang sangat
marah sambil merobek foto aqila dia adalah Siska.
"Kau menghancurkan hidup ku tanpa tersisa, dan sekarang
apa aku akan membiarkan mu begitu saja bahagia di atas penderitaan ku? tidak,
kau harus merasakan sama seperti yang ku rasakan satu tahun hidup seorang diri,
tanpa orang terdekat mu," lanjut Siska berjanji akan membalas semua
penderitaan yang di rasakan.
Pov Siska.
Setelah bebas dari tempat kumuh tersebut aku merasa lega
akhirnya bisa kembali seperti burung terbang bebas kemana pun yang di suka.
Awal nya aku pikir kehidupan ku setelah ini tidak akan buruk
lagi, tapi dugaan ku salah kehidupan ku melebihi kata buruk yang amat sangat
buruk.
Aku mencoba bangkit melawan keterpurukan di saat aku di
tinggal oleh semua orang yang ku sayangi.
Di saat aku sangat membutuhkan orang terdekat ku, semua
malah pergi meninggalkan ku tanpa ingin menganggap ku ada karena masa lalu yang
ku perbuat.
Padahal saat itu aku ingin berubah menjadi lebih baik karena
ku pikir dendam ku kini telah berakhir karena orang yang ku benci telah tiada.
Aku menjalani hari-hari ku dengan sangat menderita, aku
terpaksa bekerja menjadi pelayan di sebuah kafe, karena aku butuh uang untuk
hidup.
Kembali menjadi seorang model itu akan sangat sulit, dengan
reputasi ku yang sudah sangat jelek di mata dunia.
Aku seorang mantan napi, aku di penjara karena kasus
berencana melenyapkan saudara sendiri.
Dan orang satu-satunya yang selalu aku andalkan dalam meraih
cita-cita ku, dia telah pergi entah kemana aku sendiri tidak tau, sama hal
dengan papa mama ku.
Aku mencoba sabar dan ikhlas menjalani hidup yang sedang
menguji ku, tapi semua tidak bertahan lama setelah aku melihat sosok wanita
yang ku kenal dan wanita itu sama persis dengan wanita yang sangat ku benci.
Aku berpikir apakah dia masih hidup? tapi bagaimana bisa? ya
aku tidak mengetahui apapun lagi kabar kehidupan keluarga dirgantara dan
adijaya.
Keterbatasan uang membuat ku berdiam diri tidak dapat
bergerak bebas seperti dulu.
Tapi kemudian hari aku melihat sosok wanita itu lagi, dan
aku mencoba menebak-nebak apa wanita itu hanya mirip atau apa?
Hingga akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti sosok wanita
tersebut, betapa terkejut nya aku mengetahui kenyataan jika wanita yang aku
anggap telah tiada ternyata masih hidup.
Di hari itu juga aku melihat nya aku bertekad akan membalas
penderitaan ku berlipat-lipat pada wanita itu, karena dia hidup ku hancur.
Satu minggu sudah aku menjalankan aktivitas ku seperti biasa
tanpa melakukan yang buruk, aku ingin memantau, karena sejauh penglihatan ku
sosok wanita itu begitu aneh dia tidak mengenaliku sama sekali, bahkan meski
kita berpapasan.
...****************...
Aqila dan Arka sedikit terkejut mendengar cerita farel,
kedua tidak menyangka pria di depan nya ini bisa melakukan hal di luar batas
yang tidak seharusnya di lakukan oleh pasangan yang bukan suami istri.
"Gak nyangka saya sama kamu kak jadi pria gak sabaran
banget langsung di tempur, udah gitu tempur nya seminggu full lagi, gak pikir
apa kalau tiara hamil nanti, mau ngomong apa sama keluarga? jujur? siap-siap di
hajar habis sama daddy, dan mommy pasti akan marah dan sangat kecewa sama putra
pertamanya seperti ini," ujar Arka geleng-geleng kepala apa saja yang ada
di otak farel saat itu sehingga berani melakukan hal gila.
"Kakak harus banyak berterimakasih pada tini karena dia
datang kakak sekarang bisa menikah, coba kalau seandainya tidak? mau sampai
kapan kakak melakukan itu sama tiara?" tanya Aqila menatap farel yang diam
menggaruk kepala yang tidak gatal.
"Iya sih dek kakak banyak berhutang budi sama tini
berkat nya lusa kakak akan segera menikah. Tapi kamu harus janji ya jangan
cerita ini sama siapa-siapa nanti kakak bisa kena omel dari daddy dan mommy
udah bobol gawang perempuan sebelum waktu nya," kata Farel memohon sang
adik menjaga rahasia jangan menjadi ember bocor.
"Kamu juga Ar, awas kalau sampai bocor siap-siap tidur
sendiri," lanjut Farel mengancam Arka dengan tatapan tajam nya.
Arka mendengar ancaman kakak iparnya nya itu hanya terdiam
sambil menatap balik dengan tatapan menantang tidak takut.
Pikir nya sekarang untuk apa dia takut seharusnya yang takut
adalah farel kenapa dia yang di ancam.
Dasar pria aneh dia yang berbuat salah, tapi aku yang yang
terima ancaman seperti orang yang melakukan kesalahan, itulah yang di pikir kan
arka yang sedikit kesal dengan farel kakak ipar nya.
"Sayang, ayo kita ke ruangan kamu, aku malas lama-lama
di sini yang ada nanti aku kesal," ajak Arka menggenggam tangan aqila
pergi dari ruangan farel.
"Hey, saya belum bicara habis, ingat kalau ada yang tau
kamu siap-siap tidur sendiri!" teriak Farel kesal Arka menarik aqila pergi
begitu saja tanpa menjawab perkataan nya.
"Sayang kamu lihat kakak mu itu, kenapa dia seenaknya
mengancam ku dia pikir dia siapa? seharusnya dia berkata baik-baik bila perlu
memohon padaku untuk tidak memberitahu keluarga bukan dengan cara seperti ini,
yang ada bukan mengikuti tapi ingin rasanya aku memberitahu saja," ungkap
Arka meluapkan perasaan nya pada aqila saking kesal pada farel.
"Kenapa tadi tidak langsung kamu katakan saja sama kak
farel? kenapa baru sekarang? apa perlu kita balik masuk lagi?" tawar Aqila
bingung suaminya ini banyak protes setelah keluar dari ruangan farel.
"Sayang kamu tau bukan jika aku berdebat sama kakak mu
itu aku selalu di ancam, mana bisa aku jauh dari mu sayang, aku terlalu
mencintai mu hingga rasanya aku tidak tau bagaimana cara bernafas jika tak ada
kamu di hidup ku," ucap Arka merangkul mesra pinggang aqila.
"Bie kita lagi di kantor gak enak di lihat sama
karyawan," tegur Aqila.
"Biarkan saja sayang, siapa suruh mereka lihatin kita
gak ada kan? jadi kalau mereka iri salah siapa? ya mereka sendiri," balas
Arka.
Aqila tidak lagi menjawab, percuma jika di jawab suami
posesif nya ini tidak akan menurut.
Hal yang bisa di lakukan sekarang membiarkan saja.
"Bie, kamu tiap hari ke sini apa kerjaan kamu gak
terganggu? aku khawatir kerjaan kamu jadi menumpuk tiap hari kemari apa gak
sebaiknya kamu balik aja ke kantor lagian aku gak akan kenapa-kenapa di sini
aman," ujar Aqila menatap sang suami yang kini duduk di samping nya.
Setelah tiba di ruangan kedua langsung duduk.
"Tidak sayang, aku tidak bisa tenang kalau kamu kerja
seperti ini, kamu sering drop bagaimana jika hal itu terjadi? pokoknya aku akan
terus kemari sampai kamu berhenti. Untuk masalah kerjaan tidak perlu khawatir
mulai hari ini aku akan bekerja dari sini bersama mu," jawab Arka santai
lalu bangkit dan duduk di kursi kerja aqila.
Kepergian arka hanya di pandang aqila tanpa berkata sepatah
kata.
Aqila bingung bagaimana dia bisa menikah dengan pria posesif
seperti arka?
Namun apa daya nya sekarang jika ingatan belum juga bisa
kembali, di paksa mengingat kepalanya akan sakit dan ujungnya rumah sakit
tempat berlabuh seperti biasa.
Arka bekerja menggunakan komputer aqila, dan aqila bekerja
mengunakan laptop yang sengaja di bawah agar bisa mengecek perkembangan
perusahaan kakek adrian.
Bagaimana juga dia tidak bisa melepaskan tanggungjawab
begitu saja, sejak awal aqila yang mengurus perusahaan kakek.
Kedua orang tersebut sama-sama sibuk dengan kerjaan
masing-masing.
"Sayang, tolong buatkan aku kopi," pinta Arka.
"Sekarang bie?" tanya Aqila menatap arka pasalnya
pria itu memerintah tapi tak melihat nya.
"Iya sayang, mata ku begitu pegal kalau tidak segera
minum kopi kerjaan akan tertunda."
"Baiklah aku buat sekarang," jawab Aqila bangkit
meninggalkan arka.
Dalam perjalanan ke pantry seketika langkah aqila terhenti
karena seseorang dan menoleh.
"Ada apa?" tanya Aqila menatap seorang wanita.
"Maaf Bu menganggu itu di depan ada yang mencari ibu
kata nya keluarga dan wanita itu terus mendesak ingin bertemu," ucap
wanita tersebut.
"Keluarga? siapa dia?"
"Saya kurang tau Bu, dia hanya mengatakan keluarga ibu
dan ingin bertemu ibu."
"Baiklah terimakasih sekarang orang itu ada di
mana?" tanya Aqila.
"Di ruang tunggu Bu."
"Ya sudah saya ke bawah sekarang," ucap Aqila
pamit menuju tempat yang di katakan staff perempuan tersebut.
Arka melihat jam sudah hampir 15 menit aqila pergi tapi
belum juga kembali hingga sekarang.
Entah kenapa perasaan nya mendadak tidak enak.
"Kamu sini," panggil Arka.
Setiba di pantry arka tidak melihat keberadaan aqila.
"Iya Pak."
"Apa kamu melihat Bu Aqila?" tanya Arka.
"Iya Pak."
"Dimana kamu melihat nya? sekarang dimana?"
"Bu Qila di ruang tunggu bersama seorang wanita."
"Seorang wanita? siapa? apa kamu mengenal wanita
itu?"
"Tidak Pak, saya baru pertama melihat wanita itu."
"Baiklah sekarang kamu bisa pergi," usir Arka.
Dia terdiam memikirkan perempuan siapa yang di temui aqila?
entah kenapa perasaan nya mengatakan ada sesuatu yang tidak beres. Tanpa
berpikir panjang dan menebak-nebak tidak jelas seperti ini dia langsung
menyusul aqila.
Betapa terkejut nya Arka melihat aqila bersama seorang
wanita jahat.
"Kau sedang apa di sini? jangan coba-coba mencelakai
aqila lagi jika tidak ingin berakhir di penjara, kali ini saya tidak akan
segan-segan berbuat kasar padamu," marah Arka menarik aqila menjauh dari
siska wanita ular.
"Arka ... Arka ... ternyata kamu sampai sekarang belum
juga berubah, posesif dan bucin nya masih sama seperti kamu lakukan padaku. Qila
kamu bisa lihat itu kan? aku tidak bohong sama kamu semua yang ku katakan tadi
kebenaran," ucap Siska.
"Sayang apa pun yang di katakan wanita ular ini aku
harap jangan ada yang kamu percaya. Wanita ular ini tidak hanya pandai
berbohong tapi wanita ular ini juga berbahaya," kata Arka menoleh pada
aqila yang diam seperti memikirkan sesuatu.
"Arka kenapa kamu berkata seperti itu? aku akui dulu
aku sangat jahat hingga tega mencelakai adik ku sendiri tapi sekarang aku sudah
berubah, aku datang kesini untuk mengakui kesalahan ku dan ingin minta maaf
pada aqila."
"Kau pikir saya akan percaya begitu saja dengan omongan
mu itu? jangan harap kau wanita ular yang sampai kapanpun tidak akan pernah
berubah, di otak mu hanya ada kejahatan dan kejahatan tidak ada kebaikan, lebih
baik sekarang kau pergi dari sini," usir Arka jijik melihat keberadaan
Siska lebih lama di sini………(Bersambung Bab 251)

Posting Komentar untuk "Bab 250 Pernikahan Di Atas Kertas "