Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 241 Pernikahan Di Atas Kertas

Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini

Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 241


Tiara semakin gugup farel semakin mendekati nya, hingga tumbuh nya terhimpit ke dinding tidak ada ruang untuk ia melangkah mundur lagi.

Tiara benar-benar terjebak di mana wajahnya dan farel begitu dekat, keduanya bahkan bisa sama-sama mendengar suara deru nafas masing-masing.

Farel melihat kecantikan tiara lebih dekat seperti ini benar-benar puas, rindu adalah penyakit yang berat.

Kini ia tidak ingin menderita penyakit tersebut, ia akan menemui tiara setiap detik jika perlu agar penyakit berat itu tidak kambuh.

"Kamu mau apa Mas? cepat Menjauh dari ku," gugup Tiara.

"Jika aku tidak mau kenapa? apa yang bisa kamu lakukan? marah? ayolah Tiara jangan kekanakan seperti itu, kita sudah sama-sama dewasa apa kamu tidak ingin memulai semua dari awal aku akan menebus dan memberi kebahagiaan yang tidak pernah kamu dapatkan dan menjadikan mu perempuan satu-satu nya yang beruntung karena telah memilih aku menjadi pasangan mu," kata Farel serius.

"Itu tidak akan. Jangan berharap sesuatu yang tidak akan pernah terjadi memaafkan bukan berarti saya terima Mas dalam kehidupan saya, itu salah jika Mas berpikir seperti itu. Menjauh lah ji-"

"Tiara sampai kapan kamu akan seperti ini menutup diri, aku akui aku salah di masa lalu, tapi bisakah kamu memberi ruang untuk ku melakukan terbaik untuk mu," ucap Farel pusing wanita di hadapan nya begitu keras kepala tidak seperti tiara yang di kenapa dulu penurut.

Farel tidak menyalahkan tiara karena perubahan nya ini, ia sadar berubah nya tiara di sebabkan kelakuannya di masa lalu begitu jahat.

"Untuk apa membuka ruang jika ujung nya akan kembali terluka, aku tidak ingin terluka kedua kalinya."

Tiara trauma akan cinta nya, dan sekarang ia tidak ingin jika farel memberi luka lama nya terbuka, bukan memberi kebahagiaan tapi sebaliknya.

Sakit yang di rasakan di masa lalu sudah cukup, ia tidak ingin merasa sakit lagi.

"Tiara aku janji hal itu tidak akan terjadi, aku akan memberi mu kebahagiaan yang tidak pernah kamu dapatkan sebelum nya, aku janji itu percayalah padaku."

"Percaya yang kamu katakan Mas? bagaimana aku bisa semudah itu mempercayai mu setelah kejadian enam tahun lalu kau menghakimi ku dan menyalahkan ku atas apa yang tidak ku buat di awal. Mas seharusnya kembali bersama mantan Mas bukan kembali padaku," kata Tiara marah.

Mendengar tiara menyebutkan nama perempuan gila itu, membuat farel kesal.

Cup

Farel mencium bibir tiara. Entah dorongan dari mana membuat Farel ingin sekali mel*mat bibir tipis tiara. Tiara terdiam.

Farel masih menempelkan bibirnya, tiara tersadar dan ingin berontak tapi farel tidak melepaskan nya. Dia mel*mat bibir tiara dengan kasar, lama farel mencium nya tiara terus meronta dan memukul dada farel. Namun farel tidak mau melepaskan ciumannya. Hingga akhirnya mereka kehabisan nafas baru farel menghentikan memberi ruang keduanya untuk mengumpulkan pasokan oksigen.

Tiara kembali ingin marah, tapi farel lagi dan lagi membungkam nya dengan bibir nya. Tiara kehabisan tenaga hingga akhirnya dia diam dan pasrah.

Farel sudah hilang kendali karena di selimuti gairah dan juga amarah tiara mengingat nya pada wanita gila penyebab rusak nya hubungan nya sekarang.

Ciuman nya turun ke leher dan tangannya mulai merayap membuka kancing baju yang di gunakan oleh tiara. Tiara kembali berontak dengan sisa tenaga nya, bagaimana juga tenaga nya pasti akan kalah jauh dari farel.

Mata farel sudah berkabut gairah, tangan nya menjamah tubuh tiara. Tiara hanya mampu menangis dan terus berontak walau semuanya sia-sia.

Farel menggendong tiara ala brydel, lalu menjatuhkan tubuh tiara di ranjang. Farel masih terus menciumi leher dan turun ke dada tiara.

Farel sudah membuka paksa baju tiara dan kini terlihat jelas pemandangan indah di matanya. Farel kembali mencium bibir tiara, tangan nya meremas kuat dua gunung kembar tiara.

Tiara tidak tau harus melakukan apa, Farel benar-benar sudah nekat, tangisan nya juga tidak di pedulikan.

"Bunda, maaf tiara tidak bisa menjaga sesuatu yang berharga di diri tiara," batin Tiara sedih dan sangat hancur hati nya saat ini.

"Kamu jahat Mas, kenapa melakukan ini padaku? jika cinta bukan begini cara nya, aku membenci mu Mas," lanjut Tiara menangis yang bisa ia ekspresi dalam tindakan farel.

Farel membuka kemeja dan membuang sembarang arah, dia sudah melewati banyak hal dan sekarang dia tidak ingin kehilangan tiara kedua kalinya, ia akan melakukan apapun untuk bisa bersama tiara.

Tangan nya merayap menyentuh benda sensitif milik tiara. Farel mengelus lalu memasukkan jari nya ke dalam dan tiara benar-benar merasa sakit ini adalah hal pertama yang ia rasakan.

"Ahhhhk," tiara mend*sah merasa sensasi aneh di bawah milik nya.

Mendengar suara ******* lolos begitu saja dari bibir tiara membuat pria tersebut semakin semangat tanpa sadar tindakan nya ini membuat tiara akan sangat marah.

"Aku mohon jangan lakukan ini Mas, aku mohon," tangis tiara berkata dalam hati. Rasanya suaranya pun tidak mampu untuk keluar menghentikan farel.

Farel memasukkan tangan nya maju mundur mengukur berapa besar sarang tiara dapat menampung milik nya yang jumbo ini.

Tanpa berkata lagi, farel langsung memasukkan jumbo nya.

Srek....

Dan tiara benar-benar merasa sakit yang amat dalam seperti ada sesuatu yang robek di bawah sana.

Tiara meremas kuat seprei menahan rasa sakit, tapi sakit tersebut tidak ada apanya, karena rasa sakit terbesarnya saat ini adalah di dada nya. Kini hal yang berharga yang sudah susah payah ia jaga di ambil seseorang tanpa ada ikatan apapun dengan nya.

Farel menggoyangkan pinggul nya naik turun dengan semangat, tapi tidak dengan tiara sedih merasa hancur berkeping-keping.

"Aku akan tanggungjawab dengan apa yang ku perbuat ini, sekarang kamu seutuhnya menjadi milik ku, tidak akan aku biarkan kamu jauh dari ku jika hal itu sampai terjadi kita akan berakhir di ranjang lagi, tidak segan aku membuat mu hamil secepatnya," ancam Farel serius tidak terlihat becanda di wajahnya.

Farel sudah memikirkan akan di bawah kemana hubungan nya dengan tiara nanti, meski wanita ini menolak keras diri nya, di tak peduli dan akan tetap menikahi jika perlu secepatnya menanam benih di rahim tiara agar tiara tidak memiliki alasan apapun untuk menolak nya.

"Hiks ... hiks ... hiks ... kamu jahat Mas aku membenci mu," tangis Tiara memukul dada Farel.

"Aku terpaksa melakukan ini semua karena kamu terus menolak ku jika saja kamu menerima ku Ini tidak akan terjadi," kata Farel tidak merasa bersalah dengan perbuatan nya ini, tekadnya nya sudah bulat akan menikahi tiara secepatnya.

"Kamu jahat Mas, aku membenci mu, aku tidak akan memaafkan mu sampai kapan pun itu, kamu jahat, kamu sudah mengambil sesuatu yang berharga yang susah payah aku jaga selama ini," Tiara terus memukul dada Farel dengan isakan tangis terus bercucuran tak henti turun.

Farel membiarkan tiara memukul dada nya, dia paham ini bukanlah hal yang mudah di terima tiara, tapi ia berjanji akan bertanggungjawab meski tiara tidak ingin itu.

"Maafkan aku Ra, aku terpaksa melakukan ini aku benar-benar tidak ingin kamu pergi dari hidup ku, aku tidak tau apa jadi nya hidup ku tanpa dirimu," batin Farel tidak sanggup membayangkan suram nya hidup nya jika benar tiara pergi.

"Aku membenci mu, hiks ... hiks ... hiks ... kenapa kamu jahat Mas, kenapa? apa salah ku padamu Mas? hiks ... hiks ... hiks .... "

"Meskipun aku benar mencintai mu, tidak seperti ini juga Mas."

"Aku mencintai mu Ra, aku sangat mencintai mu, aku tidak ingin kehilangan mu."

"Tidak Mas kamu tidak mencintai ku jika kamu mencintai ku kamu tidak akan tega melakukan ini padaku? tidak ada seorang pria yang mencintai wanita nya tega merusak orang yang di cintai, itu bukan cinta, tapi itu nafsu dan sekarang kamu sedang mempertunjukkan itu padaku," balas Tiara.

"Itu tidak benar, aku mencintaimu dan ini bukan hasrat, tapi keinginan ku ingin memiliki mu seutuhnya," balas Farel tidak setuju dengan tuduhan tiara.

Posisi saat ini Farel masih menindih tubuh tiara. Tiara terus tidak henti memukul dada farel entah sampai akan berhenti yang jelas sampai tangan nya lelah memukuli.

"Meski kamu sudah menyentuh ku bukan berarti aku menjadi milik mu seutuhnya, karena sampai kapan pun aku tidak sudih."

"Aku akan membuat mu menyetujui dan menjadi milik ku seutuhnya,"

Farel kembali menempelkan bibir nya pada bibir tiara, dia tidak akan memberi jeda untuk berbicara, dia bekerja keras hingga benih nya berlabuh di rahim tiara.

Tiara meronta permainan yang di berikan Farel berbeda dari awal. Tidak ada kelembutan, farel melakukan dengan kasar.

Tiara menangis sejadi-jadinya merasa sakit berlipat-lipat dari awal, dia tidak menyangka jika pria tersebut yang mengatakan cinta padanya memberi permainan yang amat kasar.

Tiga jam farel menggempur habis tubuh tiara tanpa jedah. Tiara sudah terpapar lemas tak berdaya tubuh nya benar-benar merasa remuk, benda sensitif nya begitu perih farel memasukkan dengan paksa berulang kali.

Kini farel berbaring di samping tiara dan memeluk tiara dengan erat tidak ingin wanita tersebut kabur jika di lepaskan.

Tiara tidak bisa melakukan apapun, tenaga nya benar-benar habis, ia hanya bisa pasrah dengan semua yang di lakukan farel padanya.

"Kamu milik ku sekarang, aku akan bilang pada keluarga ku mengenai pernikahan kita secepatnya, izinkan aku bertanggungjawab atas apa yang ku perbuat Ra, bagaimana jika apa yang ku lakukan ini membuat mu hamil? aku tidak anak ku lahir tanpa sosok papa," ucap Farel mengusap perut rata tiara.

Tiara terdiam perkataan Farel ini hanya membuat nya ketakutan bagaimana jika benar dia hamil, mengingat Farel tadi melakukan berulang kali bukan hanya sekali.

Tiara tidak ingin egois bagaimana juga ia harus memikirkan semua secara matang tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan karena ini masalah masa depan nya.

Terdiam cukup lama akhirnya ia tersadar, tangan Farel membuat nya merasa geli dengan terus memainkan gunung kembar nya.

"Mas geli. Baiklah aku akan mencoba memberi Mas kesempatan aku harap Mas tidak mengecewakan ku," ucap Tiara menatap tajam wajah farel pria yang akan ia beri kesempatan.

Bagaimana juga hingga sekarang tiara masih mencintai farel, sekeras apapun ia mencoba membohongi dirinya tetap tidak akan bisa karena perasaan tidak bisa di bohong jika masih ada cinta.

Jika di pikir masalah beberapa tahun yang lalu tidak sepenuhnya salah farel, ini juga salah nya terlalu besar mencintai farel meski sudah mengetahui farel tidak mencintai nya masih saja menaruh hati dan berharap yang sangat sulit untuk terjadi.

Kedua saling pandang mata mereka bertemu dan beradu. Berusaha menyelami hati masing-masing. Tiara terpesona dengan ketampanan farel.

Dia sadar kenapa dulu begitu mencintai farel ternyata pria tersebut sangat tampan.

Ada getaran halus menjalar di tubuh mereka berdua, membuat jantung farel berdetak sangat kencang. Dia tak pernah sedekat ini dengan wanita sebelum nya. Apalagi dengan tindakan nya sekarang ini mengambil sesuatu yang bukan milik nya secara paksa.

"Aku janji tidak akan mengecewakan mu, aku sangat mencintai mu. Apa boleh aku melakukan lagi?" suara serak Farel, tangan nya sudah tak diam terus menyentuh tubuh polos nya.

...****************...

Aqila menemani kakek Adrian di mansion dan Arka sudah berada di kantor. Setelah mengantar twins bersama di sekolah, Arka mengantar aqila pulang dan segera berangkat kerja karena ada kerjaan yang tidak bisa ia tinggalkan.

Aqila tak keberatan karena ini bukan pertama kali untuk nya lagi.

"Qila bagaimana dengan kerjaan? apa suami mu sudah memberi izin untuk kamu kembali mengelola perusahaan?" tanya Kakek Adrian.

Beberapa hari kemarin Arka melarang keras untuk aqila bekerja karena kondisi aqila belum pulih betul membuat pria tersebut khawatir jika aqila mendadak drop.

Aqila menggeleng kepala. "Tidak Kek, tapi Kakek jangan khawatir aku akan usah agar arka mengizinkan ku kembali mengelola perusahaan. Aku juga bosan terus berada di mansion," keluh Aqila tidak betah berdiam diri seperti ini, dia terbiasa bekerja selama berada di negara X jadi saat di suruh berdiam diri seperti ini rasanya aneh.

"Bagus, katakan pada kakek jika suami mu masih melarang akan kakek beri pelajaran," ucap Kakek Adrian.

"Itu tidak perlu Kek, aku bisa tangani ini sendiri Kakek percaya kan saja sama aku, oke," kata Aqila menyakinkan Kakek.

"Iya Kakek percaya, sejak kapan kakek tidak percaya sama cucu kakek satu ini."

"Emangnya Kakek punya cucu lain selain aku?"

"Ada."

"Siapa? kenapa aku tidak tau kalau Kakek mempunyai cucu lain selain aku?" penasaran Aqila sebab selama ini dia tinggal bersama kakek tapi tidak pernah tau akan cucu kakek yang lain.

"Farel dan bian, mereka kakak mu bukan? berarti mereka juga cucu kakek," jawab Kakek Adrian santai, yang mana aqila merasa dirinya sedang kerjain.

"Ish Kakek apaan sih, aku kira ada benar gitu."

"Emang bener ada, itu kedua kakak mu juga cucu kakek."

"Ya Kakek memang betul."………(Bersambung  Bab 242)

 

 

DAFTAR ISI BAB NOVEL

Posting Komentar untuk "Bab 241 Pernikahan Di Atas Kertas "