Bab 233 Pernikahan Di Atas Kertas
Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali
ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini
Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 233
![]() |
Di mansion utama keluarga dirgantara, semua pada sibuk
mengurus pesta kejutan untuk aqila menantu dan juga anak mereka.
Mommy sari, mama diana, dan juga dewi sibuk mengurus dekor.
Sedangkan para pria daddy Rama, papa beni, bian dan juga Farel mengatur tugas
dua per dua.
Dua orang mengurus makanan, dua orang mempersiapkan kado.
"Tante, twins A siapa yang jemput?" tanya dewi.
"Sopir, sebentar lagi juga mereka tiba." jawab
mama diana melihat jam arloji di pergelangan tangan nya.
"Jadi sebentar, lalu qila dan arka jam berapa
kemari?"
"Nah itu yang tidak tante ketahui sejak tadi anak nakal
itu belum juga mengabari tante." mama diana pun tidak tau dan sudah
mengirim banyak pesan pada arka tapi belum juga di balas.
"Lalu apa yang harus kita perbuat jika arka belum
memberi kabar? apa tante sudah mengirim pesan?"
"Sudah, tapi tidak di jawab."
"Farel yakin itu tan, arka pasti ambil kesempatan dalam
kesempitan lagi." timpal farel tiba di para ketiga wanita tersebut.
Mendengar obrolan mama diana dan juga dewi mengenai arka
tidak ada kabar hingga sekarang, kuping dan mulut pria itu menjadi panas ingin
ikut nimbrung.
"Kesempatan dalam kesempitan? maksudnya gimana?"
bingung mama diana tidak mengerti.
"Iya farel jangan buat kita bingung seperti ini,
katakan yang jelas." ucap mommy sari.
"Maksud farel begini mom, tan. Arka pasti sedang
menikmati ritual, dan melupakan janji nya pada kita makanya saat tante hubungi
tidak di jawab." jelas farel.
"Bagus dong begitu, jadi mommy akan punya cucu lagi,
benar gak jeng?" tanya mommy dengan wajah berseri-seri berharap yang di
katakan farel memang benar.
"Benar tuh jeng semoga saja ritual mereka
berhasil."
"Amin."
Dewi terdiam, obrolan kedua wanita paruh baya itu bersama
farel membuat nya sedih mengingat sampai saat ini ia belum juga di beri
kepercayaan oleh sang kuasa.
Wajah nya menjadi lesuh, pembicaraan semakin ngelantur tak
terarah, dewi hanya bisa menundukkan kepala.
Betapa malu dirinya sebagai perempuan tidak bisa memberi
anak untuk suami dan cucu untuk mertua nya.
Ketiga orang tersebut belum menyadari perubahan dewi saat
ini.
Sedangkan di tempat lain, Arka begitu ganas pria itu tidak
mempedulikan bunyi ponsel yang terus berdering.
Berulang kali aqila memberitahu, tapi arka selalu mengatakan
biarkan saja tidak penting, lanjutkan saja olahraga ini.
Dan aqila tidak bisa memaksa lagi, karena ia memang sangat
menyukai permainan arka.
"Ahhhhhk... by, a_ku ti_dak ta_han la_gi.... "
ucap aqila terbata-bata.
"Lakukan sekarang." kata arka memperlambat
olahraga.
"Ahhhhh."
Aqila merasa nikmat dan puas mencapai puncak, tapi tidak
dengan arka pria itu masih menindih tubuh aqila dan belum merasa puas.
Tidak ada kata puas bagi arka dalam urusan ranjang bersama
sang istri, bagi nya olahraga ranjang adalah suatu kegiatan sehat, menyenangkan
dan tak akan membosankan.
"Satu ronde lagi." ucap arka masih ingin melakukan
sekali lagi.
"By, barusan dua ronde loh itu." kata aqila
menatap sang suami tidak ada bosan minta lagi dan lagi.
"Sayang, satu kali lagi apa kamu tega melihat suami
tampan mu ini tersiksa bersama adik junior nya." arka meriah tangan aqila
menyentuh pada adik junior yang kini kembali menegang di sentuh pawang nya.
"Astaga by. Kenapa adik junior mu tak pernah bosan, ya
aku akui aku sangat menyukai adik junior mu, tapi aku tidak sanggup mengimbangi
permainan mu, tubuh ku benar-benar remuk sekarang rasanya aku tak bisa bangun
lagi." ucap aqila memengang betapa tegang nya junior arka.
"Jangan tanyakan itu padaku sayang, tanyakan saja itu
pada dirimu. "
"Padaku? bagaimana bisa?" bingung aqila.
"Kamu selalu membuat ku gila sayang, aku menjadi candu
dengan milik mu ini."
Aqila menggeleng kepala mendengar jawaban arka.
Tak pernah terlintas di benak nya hubungan nya dengan arka
akan sejauh ini padahal ia belum mengingat apapun tentang masa lalu nya.
Arka menatap wajah aqila wanita yang sangat ia cintai
teramat cantik bak bidadari tidak pernah pudar perasaan nya pada aqila meski
semua mengatakan aqila telah tiada ia tak peduli, cinta nya besar tak
tergantikan oleh siapapun.
Bibirnya turun mengi*ap salah satu gunung kembar milik aqila
seperti seorang bayi yang haus.
Satu tangan nya lagi, arka gunakan untuk meremas mainkan.
"Auwh, by jangan di gigit dong kalau ngis*p gapapa tapi
gak gigit juga sakit." omel aqila.
Arka begitu agresif kalau soal gunung kembar, pria itu
menyukai pay*dara aqila yang makin hari makin kesini membesar menggoyangkan
iman nya.
"Maaf, habisnya makin seksi aku jadi tidak tahan. Kamu
pandai dalam merawat tubuh sayang, aku makin mencintai mu." ungkap arka
cinta nya makin bertambah berlipat-lipat pada aqila.
"Selama di Negara X aku rajin olahraga By, jadi tubuhku
sehat apa kamu juga melakukan hal yang sama dengan ku?" tanya aqila
menatap arka.
"Aku jarang, paling seminggu sekali itu pun kalau aku
mengingat nya dan tak sibuk." jawab arka mengingat rutinitas belakangan
tidak ada aqila tidak teratur.
Dia hanya melakukan menurut nya penting, selain itu
asal-asalan yang ia suka.
"Kenapa seperti itu?" kepo aqila ingin mengetahui
lebih dalam lagi.
"Karena kamu."
"Aku? kenapa dengan ku?" bingung aqila dengan
wajah polos tak paham.
"Cinta ku terlalu besar padamu sayang, hingga aku tidak
semangat menjalani hidup ku, aku melakukan rutinitas kemarin hanya asal-asalan
selagi aku suka, tapi sekarang itu tidak akan berlaku karena kamu hidup ku
sudah kembali dan aku tidak akan membiarkan mu pergi lagi." kata arka
serius lalu memberi kecupan tubian di kening aqila.
"Aku mencintai mu Aqila Dewikarisma Dirgantara. Hanya
kamu satu-satu perempuan yang ada di hatiku, tidak akan ada satu perempuan yang
bisa mengantikan posisi mu di hatiku." romantis arka membuat aqila yang
mendengar manis nya ucapan arka menjadi terharu dan bahagia.
Dia tidak menyangka pria di depannya ini bisa berkata
romantis hingga ia binggung berkata apa untuk membalas.
"Saat kamu di culik, hidup ku saat itu terasa tak
berarti, aku rasanya ingin menyerah dan ikut pergi mendengar kata orang kamu
telah tiada, aku berpikir untuk apa aku hidup jika tidak ada kamu di sisi ku.
" ungkap arka membelai pipi aqila lalu kembali berkata.
"Aku mohon jangan pernah tinggalkan aku lagi, aku tidak
tau apakah aku masih bisa tegar menjalani hari-hari ku seperti sebelumnya tanpa
kamu atau tidak. Kamu segalanya dalam hidupku, mulai saat ini tidak akan aku
biarkan kamu pergi seorang diri, tangan ini akan selalu menggenggam kemana kamu
melangkah."
"Terimakasih Hubby ku, suamiku, Arka Dirgantara.
Sekarang aku memang belum mengingat mu, tapi aku percaya kamu adalah pria baik
yang ku cintai, bantu aku mengembalikan ingatanku mengingat mu di masa
lalu." ucap aqila menatap lekat wajah arka.
Berkata bijak dan romantis seperti ini ketampanan arka
bertambah membuat nya tak bisa pungkiri sekarang hati nya perlahan mulai jatuh
pada arka………(Bersambung Bab 234)

Posting Komentar untuk "Bab 233 Pernikahan Di Atas Kertas "