Bab 232 Pernikahan Di Atas Kertas
Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali
ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini
Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 232
![]() |
Di ruang ganti pria itu belum juga keluar, aqila yang
menanti kedatangan suaminya pun menjadi resah.
"Astaga apa yang di lakukan nya di dalam? kenapa begitu
lama?" ucap aqila yang mulai kesal
"Hubby, sudah selesai belum?" teriak aqila.
"Sabar sayang, aku sedang memilih baju yang matching
dengan mu." balas arka dari dalam ruang ganti.
Mendengar kata masih memilih, aqila bertambah kesal pada arka
suaminya itu.
Aqila tak habis pikir kenapa sejak tadi tidak di beritahu
atau setidaknya minta bantuan agar cepat kelar.
Menggeleng kepala dan menghela nafas panjang, aqila langsung
masuk menyusul arka pria bodoh itu.
"Akhirnya kamu kesini juga sayang, aku bingung harus
pakai yang mana." kata arka menunjukkan pakaian nya.
"By kenapa tidak beritahu dari tadi jadi aku gak perlu
nunggu lama di luar kalau tau kamu belum menemukan pakaian yang cocok."
ucap aqila dengan wajah kesal nya melihat tampang suaminya tak ada rasa
bersalah sedikitpun.
"Kok kamu jadi salahin aku sih sayang, sebenarnya itu
sudah menjadi kewajiban kamu menyiapkan keperluan suami bukan malah sebaliknya
suami mengurus sendiri." balas arka tak mau kalah malah menyalahkan balik.
"Mana aku tau jika kamu belum menemukan pakaian yang
cocok lagian itu salah kamu sendiri kenapa gak ngomong. Aku pikir keberadaan
kamu begitu lama di dalam bisa mengatasi sendiri." jawab aqila.
"Kenapa gak kamu tanyakan padaku, jadi itu juga salah
kamu."
"Tau ah, debat sama kamu gak akan selesei, ini pakai
yang ini." aqila menyerahkan kemeja berwarna abu senanda dengan dress yang
di kenakan.
"Sayang." panggil arka melihat wajah suntuk sang
istri dan tentu ia sadar wajah kesal nya aqila karena dirinya.
Aqila benar-benar bete pada arka, pria tak peka, kenapa
sekarang menjadi pria egois yang tak mau di salahkan.
Wanita itu tak menjawab, dan malah ingin pergi dari ruangan,
tapi arka dengan cepat menahan lengan aqila.
"Aku akan menunggu di luar kamu ganti pakaian."
ucap aqila menoleh.
"Tetaplah di sini sayang untuk apa keluar? bukannya
kamu sudah melihat semua yang ada padaku lalu untuk apa masih malu."
"Siapa yang malu? aku hanya ingin lanjut make-up jadi
gak usah ngacau bicara nya." ngeles aqila.
"Kamu sudah cantik sayang tidak perlu dandan lagi, aku
tak ingin kecantikan mu ini menghipnotis banyak pria di luar sana karena kamu
hanya milik aku Arka Dirgantara seorang."
"Kata siapa aku milik kamu seorang?" tanya aqila
serius.
Arka mengerutkan kening melihat tampang serius di wajah
aqila, batin nya terus bertanya-tanya positif dan juga negatif.
Dan aqila melihat ekspresi aneh yang di tunjukkan arka ingin
sekali menertawai nya.
Aqila yakin saat ini arka pasti travelling dengan perkataan
nya.
"Rasain habis nya kamu nyebelin sih By, masa aku yang
di salahkan padahal itu salah kamu." batin aqila masih kesal.
"Katakan siapa pria itu? akan aku habisi hari ini juga
berani-berani nya dia merebut apa yang ku miliki."
"Yakin kamu by ingin habisi pria itu? gak takut
kalah?"
"Yakin, dan yang kalah bukan aku tapi pria itu."
yakin arka mulai tersulut emosi mendengar aqila mengatakan ada pria lain yang
memiliki nya selain ia seorang.
"Tapi aku yang ragu, pria itu terlalu tampan dan jago.
Bayangkan saja satu kali bertemu pria itu hati ku sudah tak karuan dan bahkan
aku di buat terus memikirkan nya setiap saat." jujur aqila.
Mendengar penuturan aqila menerangkan betapa berharga pria
itu dalam hidup nya, arka mengepal kuat jemari nya, emosi kini sudah tak bisa
terkontrol lagi, deru nafas naik turun tak teratur.
Mata nya melotot penuh marah pada aqila. Dan aqila melihat
pria di depan nya benar-benar marah seketika senyum nya luntur.
Aqila tak berani menatap wajah arka, dan mendadak lintasan
kejadian masa lalu nya kembali muncul di benak nya dan semua itu masih terlihat
gelap.
"Auwh." aqila meringis kesakitan memengang
kepalanya.
"Kamu kenapa qila." panik Arka mendekati aqila.
Rasa marah nya mendadak hilang melihat sang istri wanita
yang di cinta meringis kesakitan.
Dia tak tega melihat wanita yang berharga dalam hidup nya
kesakitan.
"Kepala ku sakit by, bayangan itu kembali muncul di
benak ku." kata aqila.
"Sudah jangan di paksa lagi biarkan saja, aku tak ingin
kamu sakit. Sekarang kamu duduk di sini sebentar aku akan berganti
pakaian." arka membawa aqila duduk di kursi ruang ganti.
"Apa tidak sebaiknya aku keluar saja?" aqila malu
harus melihat secara live arka menganti pakaian di hadapan nya.
"Kamu malu?" tanya arka menangkup kedua pipi
aqila.
"Tidak." gugup aqila cepat menggeleng kepala.
"Kalau tidak kenapa gugup seperti ini?" goda arka
senang melihat aqila malu karena pipi nya akan menjadi merah seperti kepiting
rebus.
"Siapa yang gugup, sana cepat ganti pakaian aku akan
duduk di sini." ngeles aqila mengusir arka.
"Aku akan berganti pakaian tapi setelah melakukan
ini."
Bibirnya pun langsung mendarat pada bibir aqila, kedua
berciuman, arka menahan tengkuk aqila agar lebih menguasai permainan ini.
Arka menye*ap habis isi dalam, berlarian di dalam rongga
memberi gigitan kecil hingga aqila tak bisa menahan kegilaan pria tersebut.
Tangan aqila meremas kuat pakaian yang di kenakan Arka.
Pria itu semakin liar dalam permainan, ia tak memberi jeda
dalam luma*an nya.
Kini permainan nya sudah berpindah di tengkuk. Ia menji*lati
dengan nikmat seolah yang di jil*tin itu adalah coklat, permen atau semacam hal
yang manis.
Aqila merasa geli dengan sentuhan yang di berikan arka, pria
itu selalu mampu membuat nya terbang melayang dan puas.
Aqila tak bisa bohong sentuhan arka selalu membuat nya
ketagihan dan menginginkan lagi dan lagi.
Suara ******* dari bibir aqila pun kini lolos dan itu
membuat arka semakin semangat, dan keduanya melupakan tujuan mereka menjemput
twins.
"Ini hukuman buat kamu sayang, aku akan memberi tanda
kepemilikan yang banyak agar pria itu sadar jika kamu sudah ada yang miliki dan
itu hanya aku seorang." bisik arka kembali melanjutkan.
Tangan nya pun kini sudah terobos masuk ke dalam benda
sensitif milik aqila.
Arka berpikir jika ia tak bisa melakukan di ranjang sekarang
karena istri nya ini akan menolak, maka ia akan melakukan satu hal sebelum naik
ranjang.
"Ahhhhhk." aqila mendesah, tangannya meremas kuat
pakaian arka.
Arka semakin mempercepat gerakan tangan nya, hingga aqila
tak bisa menahan lagi, ia harus segera mendapat pelepasan sempurna dan arka
sengaja melakukan ini agar aqila tak bisa menolak nya.
Sungguh pria licik.
"Ahhhhhk, by aku tak bisa menahan nya lagi." suara
lemah aqila tidak bisa menahan dan menginginkan permainan sungguhan bukan
pancingan.
Arka benar-benar membuat nya gila jika terus seperti ini.
"Aku akan memberimu pelayanan sempurna agar kamu selalu
mengingat ku." ucap Arka menggendong aqila ala brydel.
"Semoga pesta kejutan yang di siapkan mereka berjalan
lancar dan kamu bahagia dengan ini." batin Arka terpaksa harus mengundur
waktu agar keluarga nya dapat menyiapkan pesta kejutan dan ia juga masih
menginginkan kenikmatan dari aqila setelah lama tak melakukan nya………(Bersambung
Bab 233)
Posting Komentar untuk "Bab 232 Pernikahan Di Atas Kertas "