Bab 199 Pernikahan Di Atas Kertas
Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali
ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini
Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 199
![]() |
Keesokan harinya...
Setelah kejadian kemarin, tiara merasa farel yang dulu telah
tiada, pria tersebut benar-benar berubah.
Farel seperti monster menakutkan, melebihi apapun yang ada.
Berpikir untuk kembali berjumpa saja tidak ada di benak nya, wanita itu penuh
harap pertemuan kemarin adalah yang terakhir.
Lamunan terhenti karena telpon kantor berisik hingga
membuyarkan semua di benak nya.
📞:" Hallo.... "
Sapa tiara pada penelpon di sebrang sana.
📞:......
📞:"Segera siapkan
penyambutan yang terbaik." Perintah tiara masih begitu terkejut dengan apa
yang di dengar.
Setelah panggilan terputus, wanita itu terdiam sejenak
menenangkan diri, pikirannya sudah bercabang yang tidak-tidak dengan kedatangan
pemilik perusahaan secara mendadak tanpa pemberitahuan.
Dia sudah takut jika akan di marahi karena kalah tender.
"Huft kenapa mendadak aku merasa hidup ku sangat sial
setelah bertemu dengan nya? apa aku harus melakukan ritual mandi kembang bunga
tujuh rupa atau warna semacam itu kali ya?" Ngacau tiara ngelantur
berbicara pada diri sendiri.
Wanita itu seakan mendadak jadi miring, saking pusing dengan
masalah pribadi dan kerjaan semua bercampur aduk menjadi satu.
Tiara bergegas bangkit dari kursi dan memulai persiapan
dokumen yang akan di adakan rapat dadakan hari ini dengan pemilik perusahaan.
Pertama-tama wanita itu mencari beberapa dokumen di lemari,
beberapa hari yang lalu sengaja di simpan di sana.
Menggeledah kiri kanan, wanita itu tidak juga menemukan
dokumen yang di simpan, padahal itu adalah dokumen rahasia milik perusahaan
yang akan dia serahkan besok, tapi terpaksa tidak jadi harus hari ini.
Tiara tampak gelisah dan sekali lagi mencoba mencari tapi
tidak juga di temukan.
Padahal saat itu dia mengingat jelas meletakkan di sini,
tapi kenapa mendadak dokumen tersebut tidak ada.
"Bagaimana ini, seingat ku di sini tempat nya, dan
sekarang apa yang harus aku katakan?" Tiara benar-benar takut.
Sedangkan di tempat lain, seorang pria tidak berhenti
tersenyum dengan semua pembalasan yang sudah di sediakan.
Sekarang pria itu hanya menanti kabar hancur nya mereka.
"Selamat bersenang-senang, penderitaan kalian
kebahagiaan terbesar saya."
Pria tersebut meraih ponsel menelpon seseorang.
📞:"Lakukan
sekarang." Perintah nya pada seseorang di seberang sana.
Setelah mematikan sambungan, pria itu kembali fokus dengan
kerjaan nya.
...*****...
Tiara yang masih belum menyerah mencari dokumen nya terus
menggeledah setiap sudut di ruangan.
Lagi dan lagi pencarian nya percuma, semua tempat yang di
gunakan untuk menyimpan dokumen sudah di geledah dan tidak ada apapun di sana.
Mendadak terlintas di benak nya jika ada yang masuk ke
ruangan nya mengambil dokumen tersebut.
Tanpa menunggu lagi, dia segera beranjak dari ruangan nya
menuju ruang CCTV.
"Selamat pagi Bu."
"Pagi juga Pak, maaf mengganggu waktu nya apa bapak
sibuk?"
"Tidak Bu. Apa ibu memerlukan sesuatu?"
"Ya, saya ingin bapak putar rekaman CCTV dua hari
kemarin hingga sekarang." Perintah tiara tidak sabar ingin melihat siapa
yang diam-diam masuk ke ruangan nya.
"Baik Bu. Bagian mana yang ingin Ibu lihat?" Tanya
orang tersebut karena atasannya tidak memberi penjelasan apapun.
"Di ruangan saya Pak."
Tiara serius menatap rekaman yang di putar, sejauh ini tidak
ada yang mencurigakan.
Semua begitu aneh di mata nya, bagaimana dokumen bisa hilang
jika tak ada yang mengambil dari tempat.
Drettt....
Drettt....
Drettt....
Dering ponsel nya mengalihkan pikiran dan segera mengangkat.
Mendadak tubuh tiara bergetar begitu kuat, perkataan orang
di sebrang sana mampu membuat nya tak kuat untuk berdiri lagi.
Semua yang terjadi hari ini seperti mimpi, semua masalah
serba mendadak dalam sehari membuat perusahaan berantakan.
"Ibu baik-baik saja?" Tanya orang tersebut melihat
tiara setelah menerima telpon wajah nya mendadak berubah.
"Tidak, perusahaan sedang tidak baik-baik saja. Kita
berada di dalam masalah sekarang." Ucap tiara tanpa menoleh, pandangan nya
terus tertuju pada bawah lantai. Pikiran nya benar-benar pusing sekarang.
Dan kakek adrian mendengar kabar perusahaan dalam masalah
dada nya mendadak terasa sesak.
"Bagaimana semua ini bisa terjadi?" Tanya kakek di
jeda menahan rasa sakit di dada nya.
"Tuan jangan pikirkan itu sekarang yang terpenting
kesehatan tuan." Ucap Toni khawatir keadaan tuanya drop seperti ini.
Kakak Adrian memiliki penyakit jantung, hingga dia tidak
boleh mendengar sesuatu yang dapat membuat nya shock seperti sekarang tidak
baik untuk kesehatan jantung.
"Tidak, kamu tau benar apa alasan saya membangun
kembali perusahaan ini. Cepat kamu selesai kan, pastikan semua baik-baik
saja." Usir kakek tidak memperdulikan keadaan nya sekarang.
"Saya akan mengurus nya, tapi setelah saya mengantar
tuan ke rumah sakit."
Dan akhirnya kakek adrian mengalah menuruti perkataan toni
ke rumah sakit.
Anggi tampak gelisah sejak tadi, setelah pertemuan bersama
klien, entah kenapa pikiran nya terus mengarah pada kakek.
"Apa yang terjadi, kenapa perasaan saya seperti
ini?" Monolog anggi cemas.
Wanita itu segera menghubungi seseorang untuk memastikan
dugaan nya.
Beberapa kali menghubungi tidak mendapat jawaban apapun,
anggi semakin khawatir jika perasaannya benar semua tidak baik-baik saja.
Anggi segera menghubungi sekretaris, untuk menghandle semua
kerjaan yang sedang dia lakukan, tak ada penjelasan apapun yang di berikan,
selain meminta menghandle.
Tak lama kemudian wanita tersebut sudah berada di bandara
melakukan perjalanan dari Australia ke Indonesia.
Perjalanan Australia ke Indonesia (Jakarta) memakan waktu
hampir tujuh jam.
Dalam perjalanan wanita itu tak henti berdoa untuk keselamatan
kakek, satu-satu keluarga yang di punya. Tiara tak memiliki apapun selain
kakek, dia tak tau apa jadinya dirinya jika tak ada kakek di samping nya.
Penerbangan pesawat yang di gunakan sejauh ini baik-baik
saja beberapa menit lagi pesawat mereka akan mendarat Di Bandar Udara
Internasional Soekarno-Hatta.
45 menit kemudian...
Pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia, wanita itu
merasa tak asing seperti sudah lama di negara ini.
Dia memaksa diri untuk mengingat, semakin di paksa untuk
mengingat kepala nya makin sakit yang amat berat.
"Auwh." Anggi meringis kesakitan.
Syukur ditempat nya saat ini ada bangku di dekat nya, dan
segera duduk merendam rasa sakit di kepala, hanya itu yang bisa di lakukan
sekarang.
Anggi mengambil obat yang selalu di bawa kemana pun dia
pergi sesuai pesan kakek. Dan sekarang obat itu sangat di butuh kan nya.
Setelah merasa lebih baikan dengan obat yang di minum di
tambah istirahat sejenak, wanita tersebut kembali melakukan perjalanan nya.
Memberhentikan taksi, Anggi meminta pak sopir untuk
mengantar nya ke perusahaan Aksa Arga Group.
Jujur saat ini dia sendiri tak tau harus kemana selain ke
perusahaan, rumah yang di tempati kakek saat ini tidak dia ketahui. Menghubungi
Om toni, pria itu tak menjawab entah apa yang di lakukan sekarang sudah seperti
orang penting tidak bisa mengangkat telpon.
Padahal dia hanya ingin bertanya dan hal itu tidak
membutuhkan banyak waktu paling hanya satu menit, mungkin tidak sampai juga.
Tak lama kemudian taksi yang di tumpangi kini berhenti tepat
di depan perusahaan sesuai perintah nya.
"Terimakasih." Sopan Anggi sambil menarik koper
bawaan nya yang di bantu Pak sopir mengeluarkan dari bagasi mobil.
"Sama-sama, Nona." Balas sopir tersebut.
Anggi menarik koper melangkah masuk ke dalam perusahaan.
Namun pergerakan nya harus terhenti karena security.
Anggi menoleh pada security tersebut." Apa ada
masalah?" Wanita tersebut lupa jika mereka belum mengenal dirinya, ini
kali pertama dia menginjakkan kaki di perusahaan.
"Maaf, nona tidak bisa masuk seperti ini?" Ucap
security melirik koper bawaan Anggi.
"Kenapa?"………(Bersambung Bab 200)
Posting Komentar untuk "Bab 199 Pernikahan Di Atas Kertas "