Bab 195 Pernikahan Di Atas Kertas
Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali
ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini
Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 195
![]() |
Tiara sudah tiba di kafe bersama sekretaris nya, dan pak
sopir menunggu di dalam mobil di area parkiran.
Kedua langsung masuk menuju ruangan yang sudah di booking
klien mereka bernama pak akbar.
"Selamat pagi, maaf menunggu lama." Ucap tiara mengulur
tangan bersalaman dengan saling menjabat tangan.
"Pagi, it's ok. Seharusnya saya yang berkata seperti
itu sudah mengubah tempat pertemuan ini." Balas pak akbar.
"No problem." Tiara menarik kursi dan mendarat kan
bokong pada bangku.
"Oke, Pak kalau begitu kita bisa langsung mulai
saja?" Ucap sekretaris tiara mengambil alih membuka percakapan meeting.
"Ya langsung saja."
_________
Banyak hal yang mereka bahas, pak akbar adalah salah satu
klien yang ingin menanam kan modalnya di perusahaan.
"Bagaimana apa bapak setuju, kami jamin kerja sama ini
tidak akan merugikan, tapi sebaliknya nya." Ucap tiara, setelah sekretaris
nya menjelaskan panjang lebar kerja sama mereka.
"Ya saya setuju, tidak ada hal yang membuat saya ragu
untuk bekerja sama dengan perusahaan Ibu. Semua penjelasan sekretaris Ibu
memuaskan dan keyakinan saya makin bertambah untuk menanam modal di sini."
Ujar nya merasa puas tidak ada sedikit keraguan di benaknya.
"Terimakasih untuk kepercayaan nya, semoga kerja sama
ini lancar sampai kedepannya."
"Sama-sama, saya merasa tersanjung jika seperti ini.
Ternyata Ibu orang baik tidak salah pendapat orang luar sana tentang ibu."
"Maaf, saya potong pembicaraan nya." ucap
sekretaris tiara mendadak dapat notifikasi dari atasannya.
"Ada apa?" Tanya tiara menaikan alis menatap nya.
"Ibu bisa mengecek langsung di email." Jawab nya
dan wanita itu terkejut membaca notifikasi yang sudah masuk sekitar 90 menit
yang lalu.
Melihat ekspresi dari kedua wanita di depan nya, pria itu
membuka suara.
"Apa semua baik-baik saja?"
"Ya semua baik-baik saja, tapi sebelumnya kami minta
maaf harus segera pergi, mendadak ada kerjaan yang tidak bisa di
tinggalkan." Ujar tiara merasa tidak enak harus segera pergi.
Tiara kaget mendapat email dari pemilik perusahaan untuk
mengikuti tender yang di adakan hari ini.
Mereka tidak ada persiapan apapun untuk tender ini, dan apa
yang harus mereka lakukan sekarang. Ini perintah langsung dari pimpinan tidak
mungkin di tolak.
"Ya tidak apa-apa."
"Maaf sekali lagi, jika ada yang bapak tidak mengerti
masalah kerja sama ini silakan langsung ke kantor."
...******...
Semenjak hilang nya aqila, perusahaan AD2 Permata di ambil
alih bian dan dewi.
Arka sebagai suami dari aqila pemilik perusahaan tersebut menyerahkan
pada bian karena tak bisa mengurus kedua nya.
Dan sekarang Bian dan dewi bergegas ke lokasi tender yang
akan mereka ikuti.
Sama halnya dengan farel dan arka yang akan kesana.
Tender ini adalah tender besar yang di ikuti tidak
sembarangan perusahaan, setiap yang datang adalah tamu undangan dari pemilik
pembuat acara tersebut.
Di tempat berlangsungnya tender, sudah ada orang penting
dari masing-masing perusahaan.
Staff yang bertugas mengarahkan tamu undangan dalam
mengikuti tender mempersilahkan mereka untuk masuk, acara akan di mulai 30
menit lagi.
Tidak lama kemudian, tiara dan sekretaris nya tiba di
lokasi.
"Tunggu." Cegah tiara saat sekretaris nya nyaris
ingin masuk.
"Ada apa Bu?" Tanya wanita tersebut bingung.
"Jika kita masuk apa yang akan kita presentasi kan di
dalam? ingat ini pertama kali saya mengikuti tender besar dan harus kamu
ketahui saya tidak memiliki pengalaman apapun dengan beginian." Jujur
tiara pusing harus berbuat apa.
"Ibu benar, terus apa yang harus kita lakukan sekarang,
tidak mungkin pulang kan, nanggung sudah nyampai."
"Iya, sekarang itu yang sedang saya pikirkan."
Tiara terus berpikir mencari solusi dan seketika dia
kepikiran dengan satu nama, jika dia tidak kenal sama pimpinan perusahaan,
kenapa tidak dia hubungi orang kepercayaan perusahaan nya bekerja.
Meraih ponsel dalam dalam tas, wanita itu segera menghubungi
nya.
📞:" Hallo, selamat
pagi pagi Pak." Salam tiara.
📞:" Disini sudah
malam jadi pertimbangkan dengan baik dalam berbicara." Tegur orang di
seberang sana.
📞:"Maaf, saya lupa
jika di sini dan di sana memiliki perbedaan waktu."
📞:" Ya tidak
masalah, lain kali jangan di ulangi lagi. Ada apa Ibu tiara menghubungi
saya?"
📞:"Jadi begini Pak,
secara mendadak saya mendadak email dari Direktur Utama untuk mengikuti tender
besar yang diadakan hari ini, sedangkan saya dan yang lain tidak memiliki
persiapan apapun dalam mengikuti ini." Jelas panjang lebar tiara.
📞:"Terus kaitannya
dengan saya apa? kenapa Ibu tiara menghubungi saya?"
📞:"Pak bantu lah
saya, apa yang harus saya perbuat sekarang, jujur ini adalah kali pertama saya
dalam mengikuti tender besar tanpa ada persiapan apapun untuk di presentasi di
depan umum, jika saya paksa masuk nama perusahaan juga yang akan malu, apa
bapak mau itu?" Tanya tiara mencuci otak pria di seberang sana.
📞:" Oke, saya akan
bantu demi nama perusahaan."
📞:" Alhamdulillah,
katakan apa yang akan bapak lakukan untuk membantu saya?" Penasaran tiara.
📞:" Apa yang Ibu
tiara harapkan jika bukan dokumen presentasi, meski tidak menjamin untuk perusahaan
menang setidaknya tidak memalukan nama perusahaan."
📞:"Bapak benar, ya
sudah sebelum dan setelah ini saya banyak berterimakasih pada bapak, oh ya saya
tunggu kiriman nya." Ucap tiara merasa aneh sendiri dengan perkataan nya.
"Bagaimana Bu?" Tanya sekretaris penasaran hasil
perbincangan atasannya.
Sejak tadi dia hanya dia menyimak setiap kata rayuan bujukan
tiara, juga terselip hasutan menakut-nakuti.
Panggilan terputus melihat senyum terukir di sudut bibir
tiara, dia yakin semua pasti beres tapi untuk jelas nya harus memastikan.
"Aman, kita masuk setelah email dari nya masuk."
Ucap tiara.
"Alhamdulillah, tapi tak masalah kan Bu kalau kita
kalah?"
"Untuk itu jangan cemas, semua aman."
"Syukur kalau begitu, tapi berapa lama lagi kita harus
menunggu Bu? acara akan segera di mulai 15 menit lagi."
"Sabar lima lagi lagi kita masuk."
Jujur saat ini tiara sendiri sudah Deg-degan nya minta ampun
seperti sedang mengikuti lomba lari 10 km.
Jantung nya tak henti berdebar, bahkan semakin kencang.
Dua menit kemudian notifikasi ponsel tiara berdering, dan
wanita itu dengan tidak sabar membuka, senyum langsung mengembang melihat layar
ponsel tanpa berkata lagi mengajak sekretaris nya masuk.
Tiba di ruang resepsionis, tiara bertanya ruang pertemuan
acara perusahaan berlangsung. Dan staff tersebut memberi arahan untuk di lewat mereka.
"Terimakasih." Ucap tiara berbalik meninggalkan
tempat tersebut di ikuti rekannya.
Tiara bingung ruang mana acara itu di gelar, dia sudah ikut
petunjuk staff resepsionis tersebut, tapi sampai saat ini belum juga menemukan
tempat nya.
Hingga akhirnya kedua nya memutuskan untuk bertanya, dan
mereka kini sudah menemukan ruangan tersebut.
Tok... tok... tok...
Sebelum masuk, tiara mengetuk terlebih dahulu.
Langkah kaki bergerak maju seperti mengayunkan sepeda,
senyuman manis tak kunjung hilang dari wajah nya.
Degh...
Degh...
Saat itu juga waktu terasa berhenti, senyuman mendadak sirna
dari wajahnya, rasa sakit hati kembali datang.
"Dia." Batin kedua bersamaan………(Bersambung Bab 196)
Posting Komentar untuk "Bab 195 Pernikahan Di Atas Kertas "