Bab 194 Pernikahan Di Atas Kertas
Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali
ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini
Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 194
![]() |
Di sebuah ruangan, wanita cantik dengan beribuh pesona mampu
memikat hati pria di dekatnya sedang mengerjakan tugas yang harus di selesai
kan dalam jangka waktu dua hari.
Dan hari berikut, wanita itu harus segera terbang di luar
negeri untuk bertemu pemilik perusahaan yang tak bisa di berkunjung langsung di
tempat.
"Pagi Bu. Hari ini ada jadwal meeting dengan Pak Akbar,
tapi beliau tidak bisa kemari dan meminta kita untuk meeting di kafe."
"Ya sudah kamu siapkan semua dokumen nya lima menit
lagi kita berangkat." Ujar nya memerintah wanita yang berdiri hormat di
depan nya.
"Baik Bu, segera laksanakan." Tunduk segera
meninggalkan ruangan.
Pergi nya sekretaris tersebut, wanita itu langsung beberes
merapikan barang di mejanya.
Setelah selesai dia pun bergegas keluar menuju parkiran.
"Maaf Bu, saya telat." Ucap nya tak enak hati.
"Tidak masalah. Kita berangkat sekarang." Sahut
nya melihat mobil operasional kantor sudah tiba.
Di dalam mobil tak ada pembicaraan, kedua sama-sama sibuk
dengan diam nya.
Wanita itu memandang lekat jalanan yang di lintasi.
"Waktu berjalan begitu cepat, tanpa terasa sudah enam
tahun berlalu hidup ku terus seperti ini. Apa sebaiknya aku ambil cuti agar
bisa berkunjung menemui tini? tapi apa itu mungkin saat ini Direktur utama
belum juga muncul." Monolog wanita itu tidak lain adalah tiara.
#Flashback
Enam tahun yang lalu.
Setelah mengantar tini ke bandara, wanita itu langsung
mencari kerjaan dan kebetulan dia menenteng sama CV surat lamaran nya.
Wanita itu sesekali browsing melalui ponsel nya dan
alhamdulillah ada perusahaan membutuhkan karyawan.
Tidak ingin menyiakan kesempatan dia pun segera menuju
perusahaan tersebut.
Setiba di sana, entah semua sudah di atur atau rezekinya,
tiara bisa bertemu dengan tangan kanan kepercayaan pemilik perusahaan, dan usia
nya sekitar 40+.
Tiara tidak menyangka tentang hal itu.
"Selamat pagi Pak." Salam sopan tiara hormat.
"Pagi, apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya pria
tersebut tidak kalah sopan.
"Saya ingin melamar kerjaan di sini, saya dengar dari
satpam di sana Bapak adalah tangan kanan orang kepercayaan pemilik perusahaan
ini." Ucap tiara.
"Apa anda serius? sebelum anda punya pengalaman kerja
di mana?"
"Saya pernah menjadi sekretaris di perusahaan adijaya
group kurang lebih hampir lima tahun." Jawab tiara berharap setelah ini
tidak ada alasan untuk dia di tolak.
"Kurang lebih hampir lima tahun, sudah begitu lama.
Kenapa sekarang ingin melamar di perusahaan ini?" Tanya nya lagi menaruh
kecurigaan pada wanita di depan nya.
Tiara mengerutkan kening bingung, pertanyaan apa yang di
berikan nya, jika seseorang melamar kerja bukan sudah jelas lagi membutuhkan
kerjaan kenapa malah bertanya.
Dia menarik nafas dan kembali bersuara.
"Saya melamar kerjaan karena membutuhkan kerjaan, terus
apalagi kalau bukan itu emangnya ada yang lain?" Tanya balik tiara menatap
pria tersebut mencari kebenaran dari ucapan nya.
"Kenapa membutuhkan kerjaan? apa anda di pecat secara
tidak hormat karena melakukan kesalahan?" Tuduh pria itu menatap tajam
tiara.
"Astaghfirullah, Pak kalau bicara di saring dulu. Mana
ada seperti itu." Protes tiara tidak terima dengan tuduhan nya.
"Kalau bukan seperti itu apa? anda bisa jelaskan?"
Pandang nya pada wanita yang membantah keras tuduhannya.
"Itu urusan pribadi saya Pak, yang perlu bapak tau dan
ingat jelas, saya bukan di pecat secara tidak hormat karena melakukan
kesalahan, tapi saya mengundurkan diri karena alasan yang tidak bisa saya
jelaskan kenapa. Jika bapak memaksa ingin tau ya akan saya jawab sudah tidak
cocok berada di lingkungan perusahaan." Jelas tiara panjang lebar tanpa
ingin menceritakan alasan sebenarnya.
Masalah pribadi tidak boleh di ceritakan seperti dongeng di
luar sana yang bisa di dengar semua orang.
"Apa perkataan anda bisa di pegang?" Tanya nya
masih sedikit ragu.
"Apa wajah saya ada tampang penipu?" Tanya balik
tiara bukan menjawab malah memberi pertanyaan.
"Saya bertanya kenapa anda bertanya balik."
"Ya habisnya bapak tidak percayaan gitu sama
saya."
"Bagaimana saya mau percaya kalau anda berkata jujur,
setau saya tidak ada satu karyawan dari perusahaan adijaya yang mengundang diri
jika bukan karena di pecat." Ungkap nya sejauh ini mencari tau tentang
keluarga adijaya.
"Hmm, bapak benar sih, tapi sekarang ada itu adalah saya.
Jadi sekarang bagaimana bapak percaya kan? kalau tidak seperti ini saja bapak
pertimbangan dulu jangan langsung menolak seperti ini. Mohon kerja sama nya
Pak, saya sangat membutuhkan kerjaan." Mohon tiara berharap ucapannya kali
ini di dengar pria tua menyebalkan.
"Akan saya pikir kan lagi, tapi posisi apa yang ingin
anda isi?"
"Apa saja Pak, asal bisa bekerja dan gaji nya dapat
mencukupi kehidupan saya." Jawab tiara tidak permasalahan di tempatkan di
posisi apapun itu asal bisa bekerja tidak pengangguran.
"Baiklah, jika seperti itu akan saya hubungi untuk
hasilnya."
"Terimakasih Pak, ini data saya dan bapak bisa hubungi
langsung di sana sudah lengkap dengan nomor ponsel saya." Menyodorkan
berkas lamaran kerjanya.
Kepergian wanita itu dari tempat nya, dia segera menghubungi
orang suruhannya mencari tau kebenaran dari perkataan wanita tadi.
Dia tidak ingin membuat kesalahan jika merekrut pengawai,
bagaimana jika wanita tadi utusan keluarga adijaya yang di tugaskan mematai
mereka.
Hal tersebut tidak boleh di tinggal diamkan, dia harus
mencari tau sebelum memutuskan apa yang harus di perbuat.
📞:"Cari tau semua
data karyawan di perusahaan adijaya, cukup data yang mengundurkan diri tidak
perlu yang lain sekarang juga." Perintah nya pada seseorang yang di hubungi
di seberang sana dan langsung mematikan sambung telpon.
Beberapa jam kemudian...
Setelah mendapat informasi dari orang suruhannya. Pria itu
langsung mengabari tuanya melalui video call.
Dia menjelaskan hasil kinerja tiara selama berada di
perusahaan adijaya begitu memuaskan, dan perkataan wanita itu kemarin benar
adanya jika dia mengundurkan diri karena masalah pribadi.
Pantas saat itu dia tidak ingin bercerita dan beralasan
tidak nyaman.
"Ya sudah kalau seperti itu rekrut dia menjadi wakil
Direktur."
"Tuan serius dengan apa yang dikatakan barusan?"
Tanya pria itu bukan meragukan kinerja tiara, tapi posisi yang di berikan
tuanya sangat besar.
"Kenapa? apa ada masalah? bukannya tadi kau bilang
kinerja nya bagus yah sudah kita tempat di posisi itu, kau tidak mungkin berada
di Indonesia, kau tau itu." Ucap pria tersebut mengingat bawahan nya.
"Dan satu lagi sediakan rumah dinas untuk nya, berserta
mobil operasional agar mudah kemanapun dia pergi." Sambung nya lagi
memberi perintah segera di kerjakan.
"Baik Tuan segera kerjakan."
"Ya, setelah semua beres segera kembali."
"Baik Tuan, secepatnya." Jawab lagi penuh
ketegasan.
Dan tidak berselang lama dengan tiba nya tiara di rumah
sekitar lima jam berada luar, karena setelah dari perusahaan tempat nya melamar
kerja wanita itu singgah di taman sekedar duduk menikmati indahnya pemandangan
sebagai seorang wanita pengangguran.
Tiara ingin mengubur semua kenangan masa lalu di sini, di
taman ini tanpa tersisa dan terbawa di benaknya yang akan datang di masa depan
nanti.
Wanita itu mendapat telpon jika dia di terima kerja dan hal
yang memberi nya lebih bahagia adalah posisi yang tempati lebih tinggi dari
posisi tempat lamanya bekerja.
"Semua seperti mimpi, aku sekarang tidak lagi
pengangguran, aku sudah memiliki kerjaan." Sorak bahagia tiara bergegas
masuk ke kamar menyiapkan barang-barang untuk pindahan di rumah dinas yang
disediakan perusahaan………(Bersambung Bab
195)
Posting Komentar untuk "Bab 194 Pernikahan Di Atas Kertas "