Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 191 Pernikahan Di Atas Kertas

Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini

Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 191


Di dalam mobil, tiara terdiam tetesan bening terus berjatuhan dari pelupuk mata, dada nya begitu sesak mengingat ulang perkataan farel.

Pria itu tidak tau awal masalah hingga sepanjang ini kenapa langsung menghakimi nya begitu saja, dan bahkan pria itu sudah menancapkan luka begitu dalam di tubuh nya hingga susah untuk di pulihkan.

Tiara begitu kecewa pada farel, apakah masih ada cinta untuk vivin hingga pria itu berkata kasar tidak peduli perasaan nya.

"Aku tidak menyangka kamu bisa setega ini mas? apa aku tidak berarti untuk mu? kamu anggap aku apa selama ini? boneka yang bisa kamu mainkan kapan saja saat kamu butuh. Aku benar-benar kecewa, hari ini, detik ini, aku berjanji pada diriku sendiri akan melupakan kamu mas dalam hidup ku selama nya." batin tiara menguatkan diri dan menyeka sisa air mata di wajahnya.

"Kamu pasti bisa Tiara, meski sulit itu adalah jalan terbaik dari pada tidak sama sekali." Sambung nya yakin pasti bisa.

Sedikit tenang wanita itu menoleh memandang jalan melalui kaca jendela mobil.

Meski sekarang dia belum benar-benar baik, tapi dia akan berusaha mencoba menjalani.

Hidup tak selalu indah seperti apa yang di rencanakan, banyak batu kerikil yang harus di lewati, kadang batu kerikil itu bisa menjadi batu penghalang dan tempat terakhir dalam meraih sesuatu yang di impikan.

"Huftt.... "

Tiara menarik dan menghembuskan nafas berulang kali, setelah merasa cukup lega wanita itu mengambil ponsel dan memainkan sebagai pelarian membuang perasaan sedih nya.

"Pak, nanti berhenti di depan warung situ ya, ada yang mau saya beli, bapak tunggu saja." Ucap tiara memberi arahan pada sopir taksi online yang di pesan.

"Baik Bu." Jawab sopir tersebut.

Beberapa menit kemudian taksi online tiara tiba sesuai arahan nya, dan wanita itu segera keluar memesan sate kambing 2 porsi.

Setelah semua beres taksi pun kembali melaju sesuai perintah tiara langsung menuju rumah.

🍁🌾🍁

Sedangkan di tempat lain farel terus terdiam sejak kejadian tadi, bahkan pria itu tidak menyentuh benda yang berada di meja kerja nya.

Kepalanya pusing memikirkan semua ini.

"Kenapa semua jadi seperti ini? kenapa tiara sampai mengundurkan diri, semua bisa dibicarakan baik-baik bukan langsung ambil keputusan secepat ini, apa wanita itu pikir mencari pekerjaan jaman sekarang gampang, lihat saja nanti juga dia datang minta kerjaan ini lagi." Gumam farel masih sedikit kesal dengan tiara.

Pria itu menekan tombol telpon yang langsung tersambung di ruangan dewi.

"Wi, segera kirim rekaman cctv kejadian tadi di email saya." Perintah farel langsung mematikan sambung telpon setelah mengatakan apa yang di inginkan.

Dewi mengumpat kesal pada pria di sebrang sana, seenak nya menyuruh dan mematikan panggilan telpon, belum juga dia bersuara mengatakan sesuatu sudah putus.

"Jadi calon kakak ipar saja sudah seenaknya, gimana kalau benaran udah jadi kakak ipar?" Ucap dewi menggeleng kepala.

Wanita itu bangkit meninggalkan ruangannya dan segera mengerjakan perintah farel.

Setiba di ruang CCTV.

"Pak tolong copy kejadian tadi pagi sekitar jam 11 di ruang lobby, segera." Perintah dewi menyerahkan flashdisk nya untuk di isi.

Dewi pun juga penasaran sebenarnya apa yang terjadi hingga membuat tiara mengundurkan diri, tidak mungkin jika tidak terjadi sesuatu yang besar. Wanita itu sangat mengenal dekat tiara orang seperti apa, tidak mungkin memutuskan sesuatu jika sesuatu itu tidak bisa di terima dan di maafkan.

"Sebentar lagi aku pasti tau apa sebenarnya yang terjadi." Batin dewi tidak sabar untuk segera mengetahui.

"Ini Bu, semua sudah saya copy sesuai perintah Ibu rekaman di ruang lobby." Menyerahkan kembali flashdisk kepada pemilik nya.

"Terima kasih Pak, kalau begitu saya balik dulu."

"Iya Bu, sama-sama."

Dewi kembali ke ruangan, dan langsung mengerjakan perintah farel. Wanita itu menyolok flashdisk di laptop, mengotak-atik dengan kelincahan yang di miliki.

Saat semua beres dia langsung mengirim rekaman tersebut melalui email.

Dan dewi begitu kaget melihat semua aksi kedua wanita yang terekam jelas di camera cctv.

Semua sudah jelas di sini jika tiara tidak bersalah, yang salah adalah vivin wanita itu yang duluan memancing amarah tiara mengungkit dan memaki keluarganya yang jelas-jelas telah tidak sekarang.

Hal yang membuat dia terkejut farel pria bodoh itu membela vivin.

"Pria bodoh, syukur bian gak sama kayak kakaknya kalau iya gak mungkin aku mau sama nya sekarang. Kasihan kamu Ra mencintai Pak farel selama ini, gak nyangka aku, kenapa kamu gak pernah cerita soal ini padaku?" Ucap dewi perasaannya bercampur aduk kesal dan sedih.

Wanita itu kesal pada calon kakak ipar nya yang bodoh tidak peka dengan perasaan tiara yang sudah lama menyimpan rasa dengan nya.

Dan sedih karena tiara tidak pernah berbagi cerita masalah ini, bahkan hampir lima tahun bekerja disini cinta nya juga tidak terbalas kan.

"Ra, pasti semua ini tidak mudah untuk kamu jalani berdekatan dengan pria yang kamu cintai dan tidak pernah bisa membalas cintai kamu sampai saat ini. Aku tidak kebayang jika aku berada di posisi kamu, aku akan memilih mundur dan menjauh dari pada berdekatan hanya akan membuat hati jauh lebih sakit." Dewi dapat merasakan apa yang di rasakan tiara meski dia tak pernah berada di posisi itu, dia seorang perempuan, dan sesama perempuan pasti bisa merasakan apa yang di rasakan.

*****

Tiara dan tini sekarang sedang menikmati sate kambing, setelah tiba di rumah kedua langsung menyantap dengan lahap.

Tiara tidak bercerita apapun tentang kejadian yang di alami hari ini, dia tidak ingin membuat sang adik kepikiran.

Besok keberangkatan tini dan dia tidak ingin adiknya mencemaskan masalah kerjaannya. Biarkan semua menjadi urusannya, lagian besok wanita itu akan memulai mencari lowongan.

Jika masih bertahan berada di perusahaan adijaya itu akan membuat hati nya lebih sakit dan tidak bisa melupakan farel pria yang cintai hampir lima tahun itu.

Sekarang jalan satu-satunya untuk dia lakukan adalah menjauh dari farel, mungkin dengan seperti itu sedikit membantu untuk melupakan nya.

"Hmmm, lezat seperti biasanya, gak ada yang berubah. Kak kalau aku udah selesai pendidikan dan balik, kakak harus sediakan lebih banyak dari ini, oke." Ujar Tini lalu kembali mengunyah daging sate di mulut nya.

"Mau gak ya?" Iseng tiara menggoda adik nya.

"Ish kakak apaan sih, aku serius kali." Cemberut tini.

"Becanda sayangnya kakak, apapun yang kamu mau pasti kakak lakukan asal beli istana. Hehehehe."

"Siapa juga yang mau istana kak, aku gak perlu istana untuk tinggal bersama kakak, tinggal di rumah seperti ini saja sudah membuat aku nyaman dan bahagia jadi aku gak perlu apapun asal kakak selalu berada di samping ku selamanya." Ucap tini membuat tiara terharu dan langsung memeluk sang adik.

"Kakak janji selamanya akan selalu berada di samping kamu apapun terjadi." Balas tiara.

"Kakak baik-baik saja kan?" Tini melonggarkan pelukan nya dan menatap tiara.

Wanita yang mendapat pertanyaan itu langsung menyeka air matanya."Ya kakak baik-baik saja, jangan khawatir. Yuk lanjut makan nya."

"Maafkan kakak dek, kakak bohong. Kakak tidak ingin masalah kakak membuat kamu jadi kepikiran." Batin tiara tidak memiliki alasan lain selain berbohong………(Bersambung  Bab 192)

 

 

DAFTAR ISI BAB NOVEL

Posting Komentar untuk "Bab 191 Pernikahan Di Atas Kertas "