Bab 190 Pernikahan Di Atas Kertas
Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali
ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini
Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 190
![]() |
Tiara berjalan mendekati wanita tersebut yang di anggap memiliki
otak setengah.
"Dasar ja*lang, panggilan itu sangat pantas untuk mu,
lihatlah setelah saya berteriak kau langsung berhenti dan menghampiri
saya." Ejek vivin tersenyum puas yang kini sudah banyak orang melihat
mereka.
"Tapi kau tak melakukan itu bersama Farel kan? jika iya
kau hanya mengincar hartanya saja, karena kau miskin tak memiliki apapun
berbeda dengan saya yang kaya dan sudah jelas tidak memiliki niat terselubung
seperti kau." Sambung nya tak henti menghina tiara yang tidak pernah
wanita itu lakukan, berpikir saja tidak bagaimana lainnya.
"Kau orang kaya tapi sikap mu tidak mencerminkan itu.
Sikap mu menunjukkan kau adalah orang miskin yang meminta belas kasihan orang
lain agar di ajarkan sopan santun berbicara dan bersikap baik kepada sesama manusia.
Seharusnya kau tidak perlu melakukan hal seperti ini jika kau meminta nya,
dengan senang hati saya akan mengajari anda nona vivin yang terhormat cara
bersikap dan berbicara yang sudah sepatutnya ada dan melekat di setiap diri
manusia." Balas tiara memberi pukulan yang deras hingga wanita itu naik
darah.
Karyawan lain yang mendengar itu pun tersenyum ucapan tiara
benar-benar bagus dan telak untuk seorang wanita yang angkuh seperti vivin.
Jangan karena dia anak orang kaya bisa melakukan apa yang di
inginkan.
"Kau!" Geram vivin mendekat dan menjambak rambut
tiara.
"Auwh." Tiara kaget dan meringis kesakitan atas
tindakan yang di lakukan wanita gila ini.
Tiara membalas menjambak rambut vivin, dan para karyawan
lain hanya menonton pertunjukan di mana tidak pernah mereka lihat, anggap saja
ini adalah hiburan.
Kedua wanita tersebut saling menjambak rambut satu sama lain
dengan umpatan tak henti ikut keluar dari mulut.
"Kau ja*lang karena kau farel tak ingin kembali dengan
ku."
"Pak Farel tidak ingin kembali bukan karena saya, tapi
karena kau. Seharusnya kau sadar apa yang kau lakukan sekarang tidak pantas
untuk berharap kembali lagi dengan apa yang kau perbuat di masa lalu."
Balas tiara mengungkapkan alasan sampai saat ini hati farel beku.
"Kau tidak tahu apa yang terjadi di masa lalu kami jadi
jangan sok tau."
"Saya memang tidak tau bagaimana semuanya bisa terjadi,
tapi semua yang saya katakan itu adalah benar, bukan begitu nona vivin?"
"Kau ja*lang, orang tuanya mu ja*lang, dan mungkin
seluruh anggota keluarga mu itu adalah ja*lang? jadi tidak kaget jika keturunan
nya seperti ini." Maki vivin merembet menyebut keluarga tiara.
Menjambak rambut wanita gila itu lebih dari sebelumnya
hingga wanita itu meringis kesakitan, dan secara tidak langsung kekuatan vivin
melemah, genggaman tangan di rambutnya pun menjadi longgar.
"Lepaskan, ja*lang aku tidak akan memaafkan mu!"
Teriak vivin menarik tangan tiara agar melepaskan.
Namun wanita itu masih belum ingin, tiara sangat marah dan
tidak terima jika keluarga nya yang sudah tenang di alam sana di bawa- bawa
seperti ini.
Dan vivin saat ini sudah tak berdaya lagi, kepala terasa
sakit, akar-akar rambut seakan sudah terlepas semua.
"Tiara, apa yang lakukan! cepat lepaskan!" Farel
kaget, pria itu tidak menyangka tiara bisa berbuat kasar seperti sekarang ini.
"Tidak Pak, dia sudah kelewatan dan wanita gila ini
pantas mendapatkan ini." Bantah tiara tidak ingin melepaskan.
"Kau yang sinting tiara, apa kau ingin di penjara
dengan tindakan mu ini, cepat lepaskan! dan kalian lihat lagi cepat hentikan
kegilaan ini!"
Setelah berhasil memisahkan kedua wanita tersebut, vivin
mengadu kesakitan bergelayut manja di lengan farel dan tiara melihat itu ingin
rasanya muntah.
"Fa, kepala sakit, wanita ini tidak memberi maaf
padaku, padahal aku sudah minta di lepaskan." Aduh manja vivin, tak apalah
jika kepala nya terasa sakit sekarang, asalkan farel membela nya.
"Tiara apa yang kau lakukan, di mana tiara yang dulu
yang saya kenal? tiara yang sekarang benar-benar membuat saya sangat kecewa.
Tidak seharusnya kamu melakukan hal seperti ini?" Marah farel kecewa
dengan tindakan tiara.
"Tidak seharusnya? bagaimana saya bisa tinggal diam
jika wanita sinting ini.... " Tunjuk tiara muak harus berpura-pura
baik." Ti_"
"Henti kan tiara, bukan vivin yang sinting tapi kau
yang sinting! Kau tadi hampir membunuh nya, apa kau ingin di penjara? ya
silakan, tapi jangan kau lakukan di sini, karena kau hanya akan merusak reputasi
perusahaan dan saya tidak akan biarkan itu terjadi." Tegas farel cepat
memotong perkataan tiara yang belum selesai berbicara.
Degh...
Hati tiara begitu sakit mendengar perkataan farel lebih
membela dan mempercayai vivin darinya.
Wanita itu tidak menyangka pria yang di cinta hampir 5 tahun
tega berbicara seperti ini.
Bahkan hal seperti ini masih memikirkan reputasi perusahaan.
Tiara makin kesini makin sadar, tidak seharusnya dirinya masih mencintai farel.
"Ya, reputasi perusahaan. Saya sangat bersyukur dengan
kejadian ini dapat melihat jelas bapak yang sesungguhnya, saya juga mau
berterimakasih karena bapak sudah membuat saya seperti orang bodoh mencintai
pria yang sampai kapan pun tidak akan bisa membalas cinta nya dan bahkan tidak
bisa membuka hati untuk wanita miskin tak memiliki apapun seperti saya
ini." Senyum tipis tiara memandang farel dengan tatapan kecewa dan air
matanya sudah berjatuhan tak kuat menahan, mendengar kata-kata yang di lontar
kan farel membuat dada nya sesak.
"Kau vivin sekarang kau menang, silakan kembali bersama
dengan mantan kekasih mu itu, tidak ada yang melarang. Dan mulai hari ini stop
menyalahkan saya dengan semua yang kau lakukan. Hari ini Saya Tiara Anatashya
Amzan mengundurkan diri dari perusahaan." Sambung tiara begitu jelas.
Dan Dewi yang baru Lima menit berada di dekat tempat insiden
kaget mendengar keputusan tiara.
Tiara tidak ingin lebih lama melihat senyum kemenangan vivin
wanita gila itu, hingga dia memutuskan segera pergi meninggalkan mereka.
Farel tak dapat berkata apapun, dirinya begitu kaget wanita
di hadapan nya bisa berkata seberani ini.
Pria itu mematung memandang kepergian tiara yang semakin
jauh meninggalkan mereka.
Sedangkan vivin merasa menang sekarang bisa menyingkirkan
wanita yang menjadi penghalang hubungan nya dengan farel.
Tidak sia-sia pengorbanan nya, meski kepalanya benar-benar
sakit terasa ingin pecah, tapi sekarang semua sudah terbalaskan.
Dan hal yang membuat dia kaget adalah ungkapan perasaan
cinta tiara pada farel menggemparkan karyawan yang menyaksikan keributan ini.
Wanita itu tidak menyangka tiara bisa seberani ini, tapi tak
apalah karena farel tak memberi reaksi apapun.
"Fa, kepala ku sakit." Aduh vivin dengan nada
manja mencoba mengalihkan pandangan farel yang masih memandang kepergian tiara.
"Nino." Teriak Farel menoleh.
"Iya Pak."
"Bawa nona vivin ke rumah sakit." Perintah farel
dan sontak membuat vivin membuka lebar kedua bola mata menatap tak percaya pada
farel pria di samping nya.
Pikirannya setelah kejadian ini pria itu akan perhatian pada
nya, tapi tau nya masih saja sama.
"Saya mengaji kalian bukan buat nonton, cepat
bubar!" Teriak farel dengan tatapan tajam ke semua karyawan yang berada di
tempat insiden………(Bersambung Bab 191)

Posting Komentar untuk "Bab 190 Pernikahan Di Atas Kertas "