Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 183 Pernikahan Di Atas Kertas

Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini

Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 183


Di tempat yang berbeda di ruangan bercat biru, tepat nya saat ini bukan di rumah sakit.

Wanita cantik tak berdaya meski tak menggunakan make-up dan tak sadar kan diri, cantiknya masih bisa di lihat jelas.

"Kamu sungguh malang Nak, ulah keluarga mu nasib mu jadi seperti ini. Tapi kamu jangan khawatir saya bukan orang jahat yang tega menghabiskan orang dalam keadaan tak berdaya seperti ini." Ucap nya memandang lekat terselip rasa kasihan tak tega pada wanita tersebut.

Aqila di beri perawatan terbaik, bahkan pria tua itu meminta dokter profesional langsung turun tangan mengurus aqila, biaya baginya tidak masalah.

Entah kenapa hati kecilnya terasa berat untuk menyakiti perempuan ini.

"Dok, tolong lakukan yang terbaik untuk cucu saya, berapa pun biayanya akan saya bayar asal cucu saya sembuh." Kata pria itu serius menatap dokter wanita yang mungkin saat ini usianya menginjak kepala empat.

"Baik Pa saya akan melakukan yang terbaik untuk cucu Bapak." Sahut dokter tersebut.

"Terimakasih dok."

"Sama-sama ini sudah kewajiban saya, kalau begitu saya permisi dulu." Pamit nya meninggalkan ruangan.

Kepergian dokter tersebut, pria itu berjalan mendekati aqila wanita yang sudah dua hari berada di tempat nya.

Sebenarnya ada sedikit perasaan bersalah melakukan hal ini pada wanita tak berdaya, tapi hati nya sudah tertutup dengan dendam mendalam pada keluarga adijaya.

Pria tua itu bangkit meninggalkan ruangan, berlama-lama di sini hanya akan membuat perasaannya semakin merasa bersalah.

Tidak seharusnya dia melakukan hal ini, bagaimana juga wanita ini tidak salah dan tidak ada sangkut pautnya dengan bapak adijaya pada dendam masa lalu.

"Maaf, saya berjanji setelah kamu sadar nanti saya akan mengembalikan kamu pada keluarga adijaya , tapi sekarang biarkan saya mengurus kamu hingga sembuh." Janji nya tidak tega membalaskan dendam pada orang tak bersalah.

Sekarang pria tua itu sudah berada di ruang kerjanya.

"Toni!" Teriak pria tua itu menggelegar.

"Iya Tuan." Sahut pria bernama toni yang di panggil pria tua itu.

Pria tua bernama Adrian delaregart Aksa, pemimpin mafia terkenal nomor satu di dunia dengan aksi berbahaya tanpa kenal ampun membasmi musuh.

Di usia menginjak kepala 6, pria itu masih terlihat gagah dan kuat, bahkan jika orang yang melihat dari segi penampilan tidak akan ada yang menyangka usianya sekarang, karena dari sudut pandang orang di luar sana pasti akan mengira jika pria ini masih berusia 50+.

"Bagaimana dengan mereka?" Tanya pria itu menoleh pada orang kepercayaan nya yang sudah mengerti maksud atasannya ini.

"Mereka masih mencari keberadaan nona aqila tuan, bahkan pencarian mereka hampir saja berhasil mengetahui keberadaan nona, tapi kami langsung mencegah dan menutup akses, jadi semua aman terkendali." Jelas Toni.

"Bagus, jangan biarkan mereka mengetahui keberadaan nona aqila sekarang, saya masih ingin bermain-main dengan mereka." Senyuman terukir jelas di ujung bibirnya.

"Iya, Tuan." Toni melihat senyuman mengerikan dari wajah tuan nya bergidik ngeri.

Senyuman pria tua di hadapan nya selalu menakutkan, tak ada senyuman ketenangan yang benar tulus adanya.

"Tuan senyuman itu tidak seharusnya di tunjukkan, kasihan orang diluar sana." Monolog Toni takut.

"Ya sudah sekarang kau bisa pergi." Usir pria tua itu.

"Baik." Toni pun pamit undur diri meninggalkan ruang kerja atasannya.

****

Tiara kini berada di rumah farel karena permintaan sang mommy ingin bertemu tiara.

Setelah kejadian tempo hari di rumah sakit sang mommy tidak ingin mendengar penjelasan apapun lagi dari farel.

Dan pria itu tidak bisa melakukan apapun lagi, jika terus berusaha menjelaskan percuma saja dengan situasi seperti sekarang tidak memungkinkan.

Kedua orang tua nya sedang sedih dengan hilang nya aqila sang adik yang sampai sekarang belum ditemukan, bagaimana jika mendengar penjelasan nya hanya memperburuk keadaan.

"Terimakasih sudah datang Nak." Ucap mommy.

"Sama-sama tante, seharusnya saya yang harus berterimakasih tante sudah mengundang saya kemari."

"Tentu, tante pasti akan mengundang kamu, karena kamu pacar anak tante dan akan menjadi menantu tante."

Wajah tiara bersemu merah mendengar perkataan ibu dari pria yang di cintai.

Wanita itu bingung harus kah dia bahagia atau tidak. Di sisi lain dia tidak ingin memanfaatkan keadaan untuk memiliki farel, wanita itu ingin memiliki farel murni karena cinta.

"Kamu kenapa Nak? apa ucapan tante salah?" Tanya mommy melihat tiara.

Dan farel yang tadi sibuk dengan ponsel seketika menoleh pada tiara.

"Tidak kok tan, ucapan tante tidak ada yang salah, tapi saya merasa tidak cocok menjadi menantu tante, derajat saya dan mas farel berbeda jauh bagai langit dan bumi. Saya sadar diri itu." Jelas tiara dan mommy mendengar itu jadi terharu zaman sekarang masih ada perempuan seperti tiara.

Lagi dan lagi kepribadian tiara mengingatkan nya pada aqila.

Melihat wajah sedih dan murung sang mommy, farel menjadi khawatir.

"Mommy kenapa?"

"Maaf tante saya tidak bermaksud membuat tante seperti ini." Timpal tiara khawatir bercampur merasa bersalah.

"Mommy tidak apa-apa Rel. Mommy hanya teringat dengan princess." Jujur mommy dengan mata berkaca-kaca.

Farel langsung memeluk sang mommy.

"Mommy jangan sedih seperti ini, farel janji akan menemukan princess secepatnya." Pria itu ikut sedih jika ibu kandung nya sedih.

Kesedihan mommy kesedihan nya juga, begitu pun sebaliknya.

Sang mommy adalah kunci terbesar hidup nya. Tanpa mommy mungkin saat ini dia tidak akan berada di sini, duduk di sini dan memeluk erat wanita cinta pertama nya.

"Mommy harap Farel dan yang lain tidak mengecewakan mommy, jika itu benar terjadi mommy tidak akan sanggup melihat dunia." Ungkap mommy menatap lekat putra pertama nya.

Farel terdiam, ucapan sang mommy berhasil membuat nya ragu menemukan aqila, tapi keraguan itu mendadak sirna saat tangan seseorang menyalurkan kekuatan menyakinkan semua akan baik-baik saja.

Tiara dapat merasakan apa yang di rasakan Farel saat ini, wajah pria itu sudah menggambarkan ketakutan meski tak terucap.

"Kamu pasti bisa Mas, aku akan selalu ada di samping mu kapan pun itu." batin tiara menatap farel.

Kedua saling tatap, dan farel bersyukur ada tiara setia di samping nya sampai saat ini.

"Kamu wanita yang baik Ra, aku akan mencoba membuka hatiku untukmu." batin farel.

"Itu tidak akan Mom, farel janji itu." Menyakinkan mommy.

"Mommy senang dengar nya." Senyum mommy bahagia.

"Bagaimana dengan tiara? kapan kamu bawa hubungan ini ke jenjang serius ingat umur kamu sudah tidak mudah rel, lebih cepat lebih baik ini juga salah satu keinginan princess dulu. Mommy harap kamu tidak melupakan itu." Sambung nya mengingatkan sang putra betapa gregat nya aqila dulu meminta sang kakak nya farel untuk segera membuka hati dan menikah.

Dan pria itu tidak bisa mengelak, perkataan mommy benar adanya. Bahkan pernah sampai dia marah dan membentak aqila hanya karena masalah membuka hati………(Bersambung  Bab 184)

 

 

DAFTAR ISI BAB NOVEL

Posting Komentar untuk "Bab 183 Pernikahan Di Atas Kertas "