Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 182 Pernikahan Di Atas Kertas

Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini

Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 182


Dua hari telah berlalu setelah berbagai macam di lakukan kedua pihak keluarga mencari keberadaan aqila masih saja belum menemukan titik terang petunjuk.

Arka ikut turun tangan mencari keberadaan aqila, twins sekarang sudah tidak rewel setelah art menemukan rekaman yang sudah di persiapkan aqila dari jauh hari.

Pria itu kini menjadi lebih irit berbicara, perubahannya membuat keluarga nya sedih melihat arka papa dari twins seperti sekarang.

Sikap arka kini sudah hampir sama dengan bian, tapi bian yang sekarang sudah lebih hangat semenjak hadir nya dewi dalam hidup nya.

Berbeda dengan farel sikap nya masih tetap sama tidak ada yang berubah.

Tiara selalu ada di samping farel memberi dukungan semangat semua akan baik-baik saja.

"Pak, hari ini kita ada rapat dengan dewan direksi dan juga para pemegang saham adijaya grup." Ucap tiara mengingat farel takut pria tersebut lupa.

"Iya, kamu siap kan saja dokumen untuk rapat hari ini, dan tolong kamu telpon pak aldi bagian keuangan untuk ikut rapat." Ujar farel pada tiara.

"Untuk apa Pak? kenapa harus ada pak aldi, apa ada masalah dengan keuangan perusahaan?" Tanya tiara merasa ada sesuatu yang di tutup kan farel.

"Bisa di bilang seperti itu Ra, makanya saya minta pertanggungjawaban pak aldi untuk menjelaskan semua dari laporan yang kamu kasih beberapa hari yang lalu." Jawab farel dan tiara mengangguk paham merasa bersalah kerjaan kemarin tidak beres.

"Maaf Pak saya tidak mengecek ulang berkas yang di berikan pak aldi main asal kasih ke bapak, saya benar-benar minta maaf sebesarnya sudah teledor dalam bekerja. Tapi saya janji lain kali tidak akan ulangi hal seperti ini." Tiara tidak menyangka waktu kejadian di rumah sakit di labrak vivin mantan pacar farel membuat kesalahan sebesar ini.

Tiara benar-benar menyesal masalah pribadi sudah membuat masalah kerjaannya berantakan.

Jika saja saat itu dia tidak terlalu memikirkan vivin, semua ini tidak akan terjadi.

"Iya, lain kali jangan di ulangi." Farel tidak ingin memarahi tiara.

Ini juga kesalahan nya terlalu mempercayai tiara hingga saat wanita itu menyerah kan dokumen pada nya selaku atasan tanpa membuka membaca sebentar langsung tanda tangan.

Farel memandang wajah sedih tiara merasa bersalah dan pria itu tidak tega langsung bangkit menghampiri tiara

"Iya Pak saya janji hal seperti itu tidak akan terulang kembali." Ucap tiara seketika jantung nya berdetak kencang pria di depannya berjalan mendekatinya.

"Kenapa kamu terlihat begitu takut, saya yakin kamu tidak sengaja melakukan ini jadi stop merasa takut, sedih, bersalah atau apapun itu. Lagian ini bukan salah kamu." Ujar Farel berdiri tepat di hadapan tiara membuat wanita itu gugup.

Tiara benar-benar gugup dengan posisi saat ini, bahkan wanita itu dapat mencium harum parfum yang di kenakan farel.

Begitu pun dengan farel melihat jelas wajah cantik tiara entah kenapa gugup seperti ini terlihat begitu gemas dan lucu di matanya.

"Terimakasih Pak, ta_pi bagaimana juga ini keteledoran saya berarti kesalahan saya." Ucap tiara gugup sedikit terbata-bata.

Farel tidak tahan melihat wajah gemas tiara langsung mencubit gemas pipi wanita di hadapan nya.

"Auwh, sakit." Tiara kaget dan merasa sakit tindakan dadakan Farel.

"Maaf, habisnya kamu gemas aku jadi pengen makan." Ucap Farel menatap tiara sontak wanita itu mundur, tapi gerakan farel lebih cepat hingga menghentikan langkah tiara.

Pria itu refleks memengang menahan tangan tiara.

Kedua mata saling menatap dengan tatapan begitu dalam. Lagi dan lagi hati tiara bergetar lebih kencang dari sebelum, bahkan kali ini wanita itu tidak bisa mengontrol diri.

Wanita itu tidak ingin jika debaran jantung nya di dengar pria di depannya, bisa malu jika ketahuan dan hal itu tidak lucu.

Dimana wanita itu akan bersembunyi jika farel menyadari debaran jantung yang sudah seperti lari maraton.

"Kamu kenapa Ra? apa kamu sakit? kenapa wajahmu merah?" Khawatir farel meletakkan tangan pada kening tiara tidak merasa panas semua baik-baik saja.

"Sa_ya tidak apa-apa. Tangan bapak." Ucap tiara gugup suaranya bahkan tidak bisa mengeluarkan lebih kencang lagi selain menggunakan lirikan ekor mata.

"Maaf, maaf." Farel melepaskan genggaman tangan dan mundur ke belakang.

Pria itu benar-benar malu betapa bodoh dirinya tidak sadar dengan apa yang di lakukan.

***

Arka menyerah kan kantor pada asisten nya untuk menghandle semua kerjaan selama dia tidak masuk.

Pria itu hanya ingin fokus pada pencarian aqila bukan yang lain. Hingga dia memutuskan untuk istirahat sejenak agar lebih cepat menemukan aqila jika pikirannya tidak terbagi.

Mengusap bingkai foto wanita cantik berambut panjang yang di gerai terlihat seperti bidadari, kedua bola arka tak henti menatap, tetesan bening pun ikut terjatuh betapa merindu nya dia pada aqila istri tercinta.

"Sayang, aku sangat merindukan mu, dimana kamu sekarang. Kasihan twins mereka membutuhkan mu, aku tidak tau apa kedepannya aku bisa jalani hidup tanpa kamu." Sedih Arka rapuh tetesan bening terus berjatuhan.

Sang ibu yang berencana masuk memanggil Arka tidak jadi melihat sedih dan begitu menderita pria di dalam sana dengan hilang nya aqila membuat hati nya hancur.

Kehilangan seseorang yang di cintai dan di sayangi bukanlah suatu hal yang mudah.

Meski wanita itu tidak pernah mengalami, tapi dia bisa merasakan.

"Mama sedih melihat kamu seperti ini Ka, Mama tidak tau harus melakukan apa agar kamu kembali ceria, qila Mama harap kamu di luar sana baik- baik saja."Monolog Mama berbalik pergi meninggalkan tempat tidak jadi masuk ke dalam.

Wanita itu ingin memberi ruang pada arka agar bisa menenangkan diri dan tidak terus seperti ini.

"Mama kenapa?" Tanya sang suami melihat datang nya sang istri menampakkan wajah lesuh tak semangat.

"Arka Pa, Mama tidak tega melihat putra kita terus bersedih seperti ini, lakukan sesuatu pa temukan qila secepatnya." Ujar Mama dan akhirnya menyerah, air matanya berhasil jatuh membasahi kedua pipinya.

"Mama jangan sedih seperti ini, Papa dan keluarga adijaya sudah melakukan yang terbaik bahkan sudah mengerahkan orang di seluruh tempat mencari keberadaan aqila tapi tidak ada yang menemukannya. Lagian ini baru dua hari dan orang-orang kita dan keluarga adijaya belum semua mencari di seluruh tempat, jadi Mama harus yakin qila pasti bisa ditemukan." Ujar Papa menenangkan dan menyakinkan sang istri dapat menemukan aqila meski sampai saat ini mereka tidak menemukan jejak apapun.

Jejak para penculik begitu bersih, bahkan polisi yang sudah ikut adil dalam mencari tidak menemukan apapun.

Setelah melaporkan hilang nya aqila, Rama adijaya meminta polisi untuk mencari keberadaan seseorang di masa lalu puluhan tahun yang lalu.

"Iya Pa semoga qila cepat di temukan. Mau sampai kapan twins di temani rekaman suara qila, bagaimana juga twins butuh figur seorang ibu, ibu kandung nya aqila." Ucap Mama.

"Papa ngerti itu, kita doa bersama semoga semua baik-baik saja dan qila cepat kembali bersama kita."………(Bersambung  Bab 183)

 

 

DAFTAR ISI BAB NOVEL

Posting Komentar untuk "Bab 182 Pernikahan Di Atas Kertas "