Bab 168 Pernikahan Di Atas Kertas
Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali
ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini
Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 168
![]() |
Satu minggu kemudian, setelah ungkapan perasaan tiara tempo
hari, farel tidak masalah. Dia meminta satu hal pada tiara untuk bersabar agar
bisa menyadari perasaan cinta nya benar ada atau tidak.
Farel tidak ingin gegabah dalam memberi keputusan sebelum
membuktikan, karena ini menyangkut perasaan dan masa depan yang akan datang.
Sejauh ini Farel merasa nyaman berada di dekat tiara, dan
begitu pun wanita tersebut bahagia dengan perlakuan farel sedikit menunjukkan
perhatian seperti apa yang di harapkan.
Meski belum ada pengakuan cinta terucap dari bibir farel,
wanita itu tidak masalah. Tiara yakin cepat atau lambat farel akan menyadari.
"Ra, nanti jam makan siang kamu ikut saya ke mansion
mertua qila ya?" Ajak farel menoleh pada tiara.
"Emangnya kenapa Pak? apa terjadi sesuatu pada
qila?" Tanya balik tiara khawatir terjadi sesuatu pada aqila.
"Tidak, qila tagih janji tempo hari di rumah sakit
Jalan-jalan di Mall." Jawab farel dan di angguk lega tiara.
"Oh iya saya hampir lupa. Bagaimana kabar qila
sekarang? apa udah tau jenis kelamin bayi nya?" Penasaran tiara lupa
menanyai hal ini, pasalnya 3 hari kemarin aqila sempat kontrol ke rumah sakit
karena bujukan keluarga menduga aqila hamil bayi twins.
"Alhamdulillah, qila baik. Coba kamu tebak jenis
kelamin twins apa?" Tanya farel.
"Apa aku gak salah dengar kan, ini? qila hamil
twins?" Tiara kaget tanpa menyadari jika nada bicara lebih tinggi dari
biasanya.
Tiara sangat bahagia sahabat nya dan mungkin akan menjadi
adik iparnya hamil twins dan berarti dia akan memiliki ponakan twins.
"Aku harap sih, cewek cowok biar seru gitu." Kata
tiara.
"Bukan lagi harap sih itu, tapi udah jadi
kenyataan." Timpal farel membenarkan perkataan tiara.
"Bapak serius gak sedang becanda kan?" Tanya tiara
terlihat jelas dari raut wajah ikut bahagia dengan kebahagiaan keluarga kecil
aqila.
Melihat tulus senyuman tiara menyayangi sang adiknya, farel
pun ikut tersenyum.
"Apa wajah saya terlihat sedang becanda?" Tanya
balik farel.
"Tidak sih." Menggelengkan kepala. "Ya sudah
saya kembali ke ruangan dulu." Pamit tiara dengan senyum masih melekat di
bibir tidak sabar bertemu dan mengucapkan selamat pada aqila atas kehamilan
bayi twins.
Farel melongo dengan jawaban tiara dan sekarang ingin pergi
meninggalkan ruangan nya.
"Tiara.... " Panggil Farel menghentikan langkah
wanita itu.
"Iya Pak, apa ada hal lain yang ingin Bapak katakan
lagi?" Tanya tiara berbalik menatap pada pria seperti belum puas bertemu
dengan nya.
"Tidak, saya hanya ingin mengingatkan sebentar jangan
sampai lupa." Ujar Farel lalu mengayunkan tangan mengusir tiara dari
ruangan nya.
"Iya, Bapak Farel." Sahut tiara menekan dua kata
terakhir sedikit kesal dengan sikap aneh Farel mendadak berubah.
"Dasar pria power rangers berubah nya cepat banget tadi
hangat sekarang nyebelin. Huftt. " Monolog tiara menghela nafas
kasar."Sabar tiara sebentar juga Farel akan akui perasaan nya, sekarang
kamu harus perlu banyak sabar." Menyemangati diri sendiri.
Tiara tidak membalas, melainkan langsung pergi tanpa
ekspresi di raut wajahnya.
****
Aqila dan arka sudah seminggu nginap di kediaman dirgantara
semua karena permintaan Mama mertua merasa kesepian, tidak ingin membuat mertua
sedih aqila menyetujui dan mungkin akan tinggal kembali bersama mertua dan arka
tidak permasalahan semua itu.
"By, bayi kita kan, kembar fraternal. Bagaimana kalau
kita kasih nama seperti nama kita di awali dengan abjad A?" Saran aqila
antusias.
"Aku sih setuju apa pun keinginan istri tercinta
ku." Jawab arka tidak masalah mau di awali abjad apapun asal itu membuat
sang istri bahagia.
"Makasih suami ku sayang. Ar jika nanti terjadi sesuatu
padaku, aku mohon jaga kembar baik-baik, sayangi kembar seperti kamu menyayangi
aku. Dan kamu harus tetap semangat menjalani hidup apapun terjadi. Ada tidaknya
aku di samping mu percayalah aku selalu dekat dengan mu di sini." Ujar
aqila menunjuk pada dada arka, entah kenapa mendengar perkataan aqila tidak
biasa dari sebelumnya, ia langsung menarik wanita itu masuk dalam dekapan nya.
Arka tidak ingin mendengar perkataan aqila, sebab perkataan
itu seperti kata-kata perpisahan ingin pergi jauh.
Dan hal itu tidak bisa di terima arka, hidup tanpa wanita
yang di cinta sama saja hidup tak makan dan minum, tinggal menunggu waktu ajal
datang menjemput.
"Sayang, kamu tidak akan kemana-mana. Berjanjilah
apapun terjadi kamu harus berada di samping ku, kita sama-sama membesarkan
kembar." Kata Arka dengan tetesan bening jatuh dari pelupuk mata.
"Iya, By. Kita akan bersama-sama selamanya." Sahut
aqila mempererat pelukan pada Arka.
Entah kenapa aqila memiliki firasat jika akan terjadi
sesuatu padanya, tapi ia tidak ingin membuat Arka khawatir.
"Terus, kenapa kamu berkata seperti tadi? kamu tau
perkataan kamu tadi seperti seseorang yang ingin pergi jauh. Dan itu sudah
berhasil membuat ku hampir gila." Arka melepaskan pelukan dan menatap
lekat sang istri.
"Maaf By. Mungkin ini bawaan bayi." Kata aqila
dapat melihat jelas betapa khawatir Arka.
"Ya sudah kita lupakan semuanya, sekarang nama apa yang
ingin kamu berikan pada kembar?" Tanya Arka mengalihkan topik tidak ingin
berlarut dengan situasi melow.
"Bagaimana kalau kita kasih nama Abi dan Arin, kamu
setuju gak?" Antusias aqila berharap Arka menyetujui.
"Nama yang bagus sayang, aku sangat setuju. Semoga
kelak mereka lahir menjadi kebanggaan keluarga." Kata Arka menyukai nama
yang di berikan aqila.
"Amin By. Yuk kita siap-siap bentar lagi kak Farel dan
tiara datang, aku gak sabar beli keperluan kembar." Bangkit Aqila dari
pangkuan Arka.
"Iya, Hati-hati sayang, ingat dalam perut ada
kembar." Pesan Arka melihat begitu semangat aqila dalam beraktivitas.
"Jangan khawatir By. Mana ada seorang ibu ingin
mencelakai bayinya sendiri." Tutur aqila.
"Aku tau itu sayang. Tapi semangat kamu itu patuh di
waspadai!"
"Kok gitu? kamu aneh deh by."
****
Sedangkan di tempat lain, Siska sudah menyusun banyak
rencana untuk mencelakai aqila.
"Ini balasan buat wanita ja***g seperti mu, setelah
melihat mu tiada hidup ku akan terasa damai." Tawa Siska bahagia sebentar
lagi ajal aqila akan datang menjemput.
"Pastikan semua berjalan sesuai rencana jika gagal
jangan berharap akan mendapat bayaran sepeser pun!" Ujar Siska
memperingati orang suruhannya.
Kali ini ia tidak ingin mendengar kata gagal, yang di ingin
kan, hanya kata berhasil.
"Sayang, apa yang kamu lakukan di sini? dan kenapa
sekarang belum siap? kalau seperti ini jam berapa kita ke rumah sakit?"
Gemas roland pada sang istri karena hari ini ia akan menemani Siska untuk
chekup kehamilan.
"Maaf, tadi aku ada telpon dari mama jadi harus ku
angkat dulu dan sekarang sudah selesai. Aku siap dulu, tunggu sebentar aku akan
kembali." Bohong Siska meninggalkan roland. Jika berkata jujur hanya akan
mendapatkan ceramah panjang lebar lupakan masa lalu dan masih panjang lagi
membuat kepala nya cenat-cenut………(Bersambung Bab 169 )
Posting Komentar untuk "Bab 168 Pernikahan Di Atas Kertas "