Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 164 Pernikahan Di Atas Kertas

Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini

Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 164


"Ya, ya, ya. Apa yang kamu lakukan? kenapa serius seperti ini, hingga tidak menyadari kedatangan ku?" Tanya arka melihat layar laptop di pangkuan aqila.

"Ini, By. Tadi aku lagi kerja tugas kak farel, tapi mendadak aku kepikiran dengan kehidupan kak Siska. Dan kamu tau apa yang aku temukan tentang kehidupan kak Siska?" Antusias aqila merasa berita yang di temukan sangat bagus.

Sedang kan arka melihat betapa semangat aqila menyampaikan informasi yang di ketahui menjadi malas tidak selera, baginya kehidupan Siska baik buruk tidak penting untuk nya.

Kehadiran Siska sangat meresahkan untuk kehidupan rumah tangga nya. Dan aqila melihat perubahan wajah sang suami berbeda dari sebelum dapat menebak apa yang terjadi.

"Ayolah By, ekspresi nya gak usah jelek seperti itu. Bagaimana juga Kak Siska pernah ada di hati mu, dan mungkin adalah cinta pertama mu." Ucap aqila memang adanya.

Siska adalah cinta pertama arka dan sebaliknya. Tapi sekarang menjadi wanita pertama yang sangat di benci tanpa ada kata ampun.

"Sudah lah Qila, tidak usah bahas wanita gila itu. Sekarang aku mau tanya kenapa sikap kamu mendadak berubah?" Arka mengalihkan topik.

"Tapi, kamu harus tau kehidupan kak Siska sekarang, bagaimana juga orang tuanya telah merawat ku hingga sekarang, meski cara membesarkan tidak ada kasih sayang. Aku memiliki hutang budi, karena tanpa mereka aku tidak bisa berada di sini bersama kamu dan mengandung anak kita sekarang." Bijak aqila tidak ingin kebencian Arka berimbas mengenai kedua orang tua angkat nya.

"Aku mengerti maksud kamu sayang, aku bahkan sangat berterima kasih pada mereka, tapi semua sudah berakhir setelah keluarga kita mengakhiri nya." Kata Arka mengerti maksud perkataan aqila tulus tidak menyimpan dendam.

"Iya terserah kamu saja. Aku lagi tidak ingin berdebat masalah ini, sekarang aku hanya ingin mengatakan sesuatu pada kamu yang aku dapatkan." Aqila memiringkan laptop agar sang suami dapat baca setiap kata yang tertera pada layar laptop.

Arka akhirnya mengalah dan betapa terkejut dengan apa yang di baca sekarang ini.

"Sayang, apa informasi yang kamu dapatkan, ini benar? mungkin saja sumber informasi nya abal-abal tidak dapat di percayai." Ragu Arka menggeleng kepala.

"Apaan sih, by. Kamu belum bisa move on ya dari Kak siska, kok gak percaya gitu." Kesal aqila dengan reaksi Arka seperti tidak terima.

Melihat ekspresi sang istri dalam mode cemburu, menambah kecantikan nya berlipat ganda di mata Arka.

Pria itu senang melihat wajah aqila seperti ini.

"Kenapa senyum-senyum? awas ya kalau kamu benar masih mengharapkan Kak Siska, gak bakal aku izinin kamu ketemu sama anak kita!" Ancam aqila tegas.

"Istri ku kalau sedang cemburu seperti ini tambah cantik deh, kan aku makin sayang kalau gini." Gemas Arka seraya memindahkan laptop dan menarik tangan sang istri menggengam erat.

Arka menatap lekat memberi keyakinan penuh pada aqila, tidak ada niat sekecil apapun itu untuk dirinya berkhianat. Hati dan seluruh hidup nya ini hanya untuk aqila seorang.

"Sayang, aku tidak ingin balik sama orang gila itu, aku bahkan sangat menyesal dan mengutuk diriku karena pernah mencintai nya. Percayalah hati ini hanya ada satu nama yaitu kamu, wanita yang sangat aku cintai sekarang dan selamanya. Hidup ku tanpa mu seperti berada di tengah laut tidak bisa melakukan apapun meski sudah berusaha berenang menyelamatkan diri tetap saja tidak akan bisa selamat, hingga akhirnya ajal datang menjemput." Kata Arka romantis, dan aqila mendengar jadi terharu tanpa permisi meneteskan air mata.

"Kenapa menangis, maaf jika aku sudah membuat mu sedih, sayang. Aku sangat mencintai mu. Tidak ada wanita lain di hati dan di benak ku, selain nama dan wajahmu. Aku berani bersumpah demi apapun sayang, jadi henti kan, tangisan mu ini. Aku tidak bisa melihat mu sedih seperti ini." Cemas Arka tidak tau kenapa wanita tercinta nya menangis.

Arka bingung sudah berkata manis dan membujuk aqila untuk diam tetap saja masih sama.

"Sayang, jika kamu terus seperti ini aku merasa menjadi suami tidak berguna membuat istri ku menangis." Sambung Arka bingung harus melakukan apalagi.

Aqila langsung menghambur masuk ke dalam pelukan sang suami, ia sangat terharu dengan perkataan romantis begitu indah di pendengaran nya.

"Tidak, By. Kamu adalah pria dan suami bertanggung jawab, aku bersyukur memiliki kamu menjadi suami dan daddy dari anak-anak kita. Meski awal harus melewati rintangan, tapi semua tidak sedikit membuat aku menyesal." Jujur aqila merasa bahagia.

"Aku seharusnya yang berkata seperti itu. Terima kasih sudah memilih dan memaafkan aku, setelah apa yang ku perbuatan padamu." Peluk erat Arka tanpa ingin melepaskan hangat nya tubuh aqila.

Kedua meluapkan perasaan cinta dengan berpelukan.

*****

Tiara pusing harus meminta bantuan pada siapa, tidak mungkin kepada dewi, baru kemarin ia meminjam, tidak mungkin meminjam lagi.

Pikiran nya tidak bisa tenang memikirkan jalan keluar dari masalah nya sekarang.

"Kemana aku harus berjalan? Ya Tuhan berikan petunjuk mu." Doa tiara tidak putus berharap di beri jalan keluar dari masalah.

Tiara tidak ingin mengecewakan adiknya, apapun akan ia lakukan asal sang adik tidak putus sekolah.

Sekarang tiara tidak memiliki pilihan lain, selain meminta bantuan pada dewi lagi.

📞:"Assalamu'alaikum, Wi. " Salam Tiara, panggilan nya sudah terhubung pada dewi.

📞:"Walaikumsalam, Ra." Sahut dewi di seberang telepon.

📞:"Maaf, aku ganggu waktu mu. Tapi aku gak ada pilihan lain, selain mengubungi mu." Jujur tiara.

📞:" Santai Ra, emangnya kenapa, apa ada masalah?" Tebak dewi yakin jika tiara sedang ada masalah.

📞:"Hehehe, lo tau aja. Tapi benaran aku gak tau harus minta tolong sama siapa lagi, selain kamu."

📞:" Iya, iya, gapapa katakan saja apa yang bisa aku bantu?"

📞:" Apa aku bisa pinjam uang mu lagi, aku janji secepatnya bakal ganti." Mohon tiara sangat berharap bantuan dari dewi.

📞:"Sebenarnya untuk apa sih, Ra. Kayak nya dari kemarin kamu terus butuh dana, apa ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari ku, cerita Ra jangan tutupi lagi." Bujuk dewi agar tiara berbagi masalah padanya.

Dewi tidak keberatan jika tiara terus meminjam uang padanya, karena tabungan nya masih cukup.

Selagi bisa menolong kenapa tidak membantu, harta yang di punya tidak di bawah mati.

📞:"Maaf, Wi. Sudah merepotkan mu selama ini, aku butuh untuk biaya sekolah adikku. Aku tidak memiliki siapapun selain kamu dan qila."

📞:"Kata siapa kamu merepotkan, Ra. Aku salut sama kamu begitu menyayangi adikmu. Dan untuk pinjaman kamu jangan khawatir, aku akan bantu, bayar setelah kamu memiliki uang jangan memaksa diri." Pesan dewi tulus.

📞:"Terima kasih, Wi. Aku beruntung memiliki sahabat seperti kamu." Tiara bahagia keadaan seperti ini di kelilingi orang baik.

📞:"Sama-sama, Wi. Jangan sungkan untuk minta tolong padaku. Sekarang kamu sudah aku anggap keluarga, apapun masalah mari kita hadapi bersama."

Setelah panggilan telpon terputus, dewi terdiam sejenak.

"Kamu wanita yang baik, pekerja keras dan tulus. Aku berdoa kehidupan kedepannya kamu di pertemukan orang baik yang selalu ada mendampingi mu dalam keadaan apapun." Doa dewi tulus menatap layar ponsel.

Begitu pun dengan tiara berdoa yang terbaik untuk dewi.

"Aku berdoa agar hubungan mu dan Pak Bian berjalan lancar sampai ke jenjang pernikahan, orang baik pantas bahagia."

Beberapa menit kemudian ponsel nya berdering, notifikasi dana berhasil masuk ke rekening tiara.

Senyuman pun mengembang bahagia, akhirnya uang untuk Tini telah ada. Dan besok akan segera ia kasih………(Bersambung  Bab 165 )


 

DAFTAR ISI BAB NOVEL

Posting Komentar untuk "Bab 164 Pernikahan Di Atas Kertas "