Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 151 Pernikahan Di Atas Kertas

Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini

Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 151


Farel duduk termenung di atas kasur, entah kenapa, mendadak ia teringat dengan perkataan tiara.

"Apa sebaiknya aku mencoba berdamai dengan masa lalu? lagian perkataan nya benar, tidak semua wanita sama dengan dia?" Gumam farel menatap langit-langit atap kamar.

Membaringkan diri, dengan tubuh sedikit kurang semangat, karena masa lalunya kini datang menghubungi nya.

Farel bimbang harus mempercayai penjelasan mantan kekasih nya, atau tidak.

"Huftt, kenapa harus seperti ini? kenapa di saat aku sudah melupakan nya, dia harus kembali lagi." Frustasi Farel mengacak kasar rambutnya.

Tring....

Tring....

Tring....

Bunyi dering ponsel berbunyi.

Melihat nama panggilan di layar ponsel tertulis nama arka. Farel langsung menggeser tombol hijau.

📞:"Hallo, ada apa kau menghubungi ku?" Tanya farel, tanpa basa-basi atau pun salam hangat menyapa.

📞:"Ya elah kakak ipar seperti apa ini? kenapa nada bicara nya sudah seperti wanita yang sedang kedatangan tamu bulan?" Ejek arka di sebrang sana.

📞:" Jika kau menghubungi ku, hanya ingin mengejekku mending panggilan aku matikan. Silakan hubungi orang lain yang ingin kau ejek sepuasnya." Ucap farel sedikit kesal.

📞:"Siapa yang ingin mengejek mu? saya menghubungi mu karena ada hal penting yang ingin saya katakan." Balas arka, kini nada suaranya sudah sedikit serius.

📞:"Hal penting apa? silakan katakan saja, jangan mengulur waktu, saya tidak ada waktu mendengar basa-basi mu." Ketus farel sedang tidak mood meladeni arka.

Sama halnya dengan arka di sebrang sana terkekeh kecil dengan farel. Ia tidak menyangka pria yang di hubungi nya ini, bisa kesal seperti perempuan PMS.

📞:"Iya... iya... saya juga malas hubungi kamu kalau tidak penting!" Balas arka tidak kalah ketus dari farel.

📞:"Terserah, sekarang katakan saja apa yang ingin kau katakan." Perintah Farel tidak ingin lebih lama mendengar suara pria dari suami sang adik, baginya sangat menyebalkan.

📞:"Iya! Ini masalah tentang musuh yang mengincar nyawa qila. Sekarang qila sudah mengetahui dan kita berdua sedang berunding menyusun rencana. Besok pagi lo dan kak bian ke mansion untuk membahas rencana, karena sekarang ada sedikit perubahan." Jelas arka.

Di sebrang sana Farel kaget mendengar penjelasan arka. Tangannya terasa gemetar mengetahui sang adik lebih luan tau dari mereka.

Pikiran nya menjadi semakin kacau dengan berita yang di sampai kan arka.

📞:"Baiklah besok saya dan bian akan segera kesana." Ucap farel tidak bisa berkata hal lain, selain ini.

*****

Pagi hari setelah melalui malam penuh perasaan khawatir dengan berita dari arka dan juga kedatangan masa lalu. Farel menjadi tidak fokus beristirahat, setiap pejamkan mata ingatan nya kembali mengingat mereka.

Tidak ingin lebih lama berbaring di ranjang, akhirnya ia bangkit menuju kamar mandi membersihkan diri.

30 menit bersiap-siap, sekarang Farel sudah berada di meja makan.

"Pagi, Daddy, Mommy, bian." Sapa Farel.

"Pagi too, kesayangan mommy."

"Pagi too, jagoan daddy."

"Pagi too Rel."

Kompak ketiga orang tersebut.

"Bian, setelah makan kita ke mansion qila, ada yang ingin mereka bahas tentang perubahan rencana penangkapan musuh." Ujar Farel saat menempatkan bokong pada kursi.

"Kenapa mendadak? apa terjadi sesuatu?" Bingung bian, pasalnya ia belum mengetahui apapun.

Arka hanya mengubungi Farel, dan Farel lupa memberitahu bian. Pikirnya saat itu setelah mengabari Farel akan menyebar luas pada bian dan juga kedua mertuanya, ternyata tidak sama sekali.

Setelah mematikan sambungan telepon semalam, farel langsung mengistirahatkan diri, meski tidur nya tidak bisa nyenyak. Karena benaknya penuh dengan masalah yang pikirkan.

"Hmmm, seperti itulah. Qila sudah mengetahui siapa orang mengincar dirinya, bahkan sekarang qila ingin menyusun rencana lebih matang agar semua berjalan lancar." Jawab farel sesuai apa yang di ketahui dari penjelasan Arka semalam.

"Dari mana qila tau? bukannya masalah ini hanya kita-kita saja yang mengetahui? apa Arka menceritakan ini pada qila?" Tanya bian khawatir jika aqila akan cemas.

Namun dugaan bian salah besar, bahkan wanita yang di cemaskan itu sangat semangat ingin menangkap para penjahat. Mungkin semua bawaan bayi, hingga tidak ada rasa takut sedikit pada dirinya.

"Soal itu aku tidak tau, semalam Arka tidak menjelaskan apapun selain yang tadi aku sampai kan, oleh karena itu setelah sarapan kita berdua langsung ke mansion qila." Sahut farel menggeleng kepala tidak tau.

Daddy dan mommy hanya menyimak pembicaraan kedua putra nya. Ada rasa penasaran dan juga cemas akan tindakan sang putri semata wayang.

Keadaan aqila yang sekarang tidak memungkinkan untuk bersikap bijak mengambil keputusan yang tepat, karena mood nya sering berubah di waktu yang tidak menentu.

"Farel, apa kalian yakin ingin melibatkan princess dalam masalah ini? bukan daddy ragu dengan kemampuan princess, tapi kamu tau kan, saat ini kondisi nya sangat tidak memungkinkan." Jelas daddy rama membuka suara dengan perasaan cemas.

"Iya sayang, daddy kamu benar. Mommy pun sama dengan pemikiran daddy." Sahut mommy.

"Daddy, Mommy jangan khawatir semua akan baik-baik saja. Kita akan selalu lindungi qila, tidak akan ada luka lecet sekecil apapun di tubuh qila adijaya. Jika ada orang tersebut akan kita habiskan dalam detik itu juga." Janji Farel menyakinkan kedua orang tuanya.

"Benar kata Farel, kita akan melindungi qila dengan nyawa kita sendiri. Apa daddy dan mommy mau ikut biar kita bisa bersama mendengar rencana dari qila?" Bian menawarkan pada kedua orang orang di depan nya.

"Seperti nya tidak perlu, kalian anak muda bicarakan semua sendiri, daddy dan mommy akan diskusi ini dengan keluarga dirgantara." Kata daddy rama.

"Maksud daddy setelah ini mau ketemuan sama mertua qila?" Tanya Bian memastikan jika tebakan nya tidak salah.

"Iya, kamu benar. Daddy dan mommy akan bertemu dengan mertua princess, kemarin kita juga sudah ngobrol banyak perihal ini, sekarang hanya menyusun strategis. Setelah ini baru kita satukan rencana kita." Sahut daddy.

"Baiklah jika seperti itu, kita sedikit tenang." bian menghembus nafas lega.

"Ya sudah sekarang kita lanjut makan." Mommy mengakhiri perbincangan ini agar tidak terus berlarut-larut.

Jika perbincangan terus di lanjutkan, kapan bisa menikmati sarapan pagi? Sedangkan tadi katanya ingin buru-buru ke mansion princess, tapi sekarang lihatlah perbincangan ketiga nya makin melebar seperti jalan.

"Siap mommy." Kompak ketiga pria tersebut.

Mommy hanya tersenyum melihat kekompakan pria yang sangat berharga dalam hidup nya. Ia bahagia memiliki suami dan juga anak yang baik dan penyayang pada keluarga.

Saat ini permintaan mommy hanya satu, segera tunjukkan jalan dari masalah yang mereka hadapi, ia tidak ingin kehilangan aqila untuk kedua kali nya.

"Kabulkan lah, doaku Ya Allah. Jangan biarkan anak dan cucuku kenapa-napa." Batin mommy penuh harap………(Bersambung  Bab 152 )

 

 

DAFTAR ISI BAB NOVEL

Posting Komentar untuk "Bab 151 Pernikahan Di Atas Kertas "