Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 143 Pernikahan Di Atas Kertas

Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini

Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 143


Arka masih belum berpindah dari panutan bibir nya, kedua bahkan sesekali berhenti hanya untuk mengisi pasokan oksigen.

Aqila sangat menikmati permainan bibir yang di berikan Arka. Jemari pria tersebut semakin liar menyusuri lekuk tubuh nya. Tidak sekali jemarinya berhenti, bahkan semakin terasa nikmat semakin lagi dan lagi menjadi 2X liar.

"Sayang, apa kamu merindukan ini?" Suara merdu Arka melayang indah di indera pendengaran aqila, bahkan sudah seperti menari-nari.

Namun wanita yang di tanya hal seperti itu hanya tersenyum malu seraya mengangguk. Ia sangat merindukan sentuhan ini, bahkan menginginkan lebih.

Melihat wajah malu tapi mau dari sang istri, Arka menjadi gemas melihat sikap wanita tersebut, pantas ia begitu sangat mencintai dan bahkan terasa hidup nya tak ada guna, tidak berwarna, bahkan merasa sesak nafas. Semua itu karena kecantikan dan keimutan aqila kini sudah berada penuh di benaknya.

Sehari tidak berjumpa hidup nya sudah sangat uring-uringan.

"Sayang, aku ingin menjenguk jagoan kita, boleh?" Arka memandang dengan penuh harap ingin melepaskan hasrat nya.

Kali ini ia sudah tidak bisa menahan lagi, ular piton nya sudah menenggang minta di mainkan sekarang. Semakin di paksa untuk bertahan, semakin dirinya tidak kuat.

Wajahnya kini sudah memerah menahan kejantanan tidak bisa kendalikan, aqila melihat hal tersebut tidak tega, mengangguk setuju. Lagian melakukan hal tersebut tidak dosa, malah akan mendapat pahala.

Mendapat lampu hijau dari sang istri, Arka tidak ingin menunda lagi, tapi sebelum itu ia akan memulai dari tahap awal agar kenikmatan lebih sempurna di rasakan.

Arka langsung menyatukan kedua bibir, melu*** rakus tanpa jeda, lidah begitu liar menjelajah di seluruh rongga dalam, malah semakin dalam.

Dalam rongga nya seperti merasa sengatan listrik yang ingin langsung ke tahap puncak. Namun hal tersebut belum ingin Arka lakukan sekarang, saat ini ia masih ingin berlama-lama di bibir yang begitu manis dan mampu membuat ia lupa akan manis nya gula.

Tidak ada kata bosan untuk Arka bermain lidah di dalam rongga mulut aqila. Lidahnya sudah seperti ular yang menyi*** rakus atas langit mulut.

Kini bibirnya sudah berpindah liar pada leher jenjang, tiga kancing baju rumah sakit aqila kini sudah dilepaskan. Mengh**** rakus tengkuk sudah seperti anak kucing yang tidak mendapat susu dari induk.

Tangan nya tidak diam begitu saja, bahkan sekarang nya sudah menyentuh lembut pada gunung kembar yang kini lebih membesar dan susah untuk di genggam seperti awal sebelum menikah maupun hamil.

"Sayang, kenapa favorit ku susah untuk di genggam, apa selama di pedesaan kamu menggunakan sesuatu hingga aku kesusahan seperti ini?" Arka sekarang sudah seperti orang bodoh yang tidak puas dengan hasil karya nya sendiri.

Dirinya bahkan lupa, pay***ra aqila membesar karena ulah nya yang sering memainkan setiap malam tanpa absen.

"By, pertanyaan seperti apa itu? pay***ra ku membesar seperti ini karena kamu. Coba saja kalau kamu tidak terus memainkan pasti tidak akan seperti ini!" Aqila sedikit kesal tidak terima pertanyaan pria yang menindih nya menuduh asal.

"Kenapa kamu menyalahkan ku, apa sangkut pautnya memainkan tanpa henti dan juga membesar seperti ini?"

"By, hentikan pertanyaan bodoh mu itu, apa kamu tidak pernah melihat wanita di luar sana yang sudah menikah pasti pay***ra mereka akan membesar, dan hal tersebut kamu mau tau kenapa? semua itu karena para pria mesum yang sangat menyukai memainkan."

"Tapi semua itu tidak terlepas dari para wanita yang juga menginginkan, kenapa kalau tidak ingin di sentuh, tidak menolak? kenapa membiarkan para pria terus memainkan, jadi semua ini salah wanita juga yang ingin kenikmatan dari kami kaum adam." Balas Arka tidak terima dengan penjelasan aqila secara tidak langsung mengatai kaum adam salah.

"Jadi maksud kamu, kami para hawa yang salah menikmati sentuhan kalian? apa kamu sudah memikirkan semua? jika kami para hawa tidak memberi izin, apa kalian tidak akan marah seperti wanita yang lagi pms? apa kalian akan merasa kenikmatan? apa kalian akan merasakan surga dunia? jawab jangan diam saja. Sekarang kamu bangun aku tidak ingin melanjutkan lagi!" Ketus aqila kesal dengan Arka.

Arka langsung bangun, lagian ia juga kesal terhadap sang istri yang enteng menyalahkan kaum adam.

"Ya sudah aku juga tidak ingin melanjutkan, lagi tidak selera." Balas Arka, dan tangan nya langsung mengancing rapi baju aqila yang tadi sempat ia buka, meski keadaan kesal ia tetap tidak ingin ada pria lain melihat sekecil apapun tubuh aqila.

"Baguslah, aku juga gak selera di sentuh pria mesum sama kamu." Kata aqila tidak kalah sinis dari Arka.

"Ya sudah." Bangkit Arka dari tempat kembali pada sofa melanjutkan kerjaan nya, meski belum sepenuhnya fokus, ia akan berusaha.

Cekrek...

Dari balik pintu masuklah Farel dan juga tiara.

"Assalamu'alaikum princess kesayangan kakak tercinta." Sapa tiara semanis gula.

Tiara mendengar sapaan manis dari pria yang sudah berada lama di hatinya tersenyum geli, pasalnya ini adalah kali pertama mendengar langsung kata manis keluar dari bibir pria dingin tidak lain adalah atasannya.

"Ternyata sangat manis mendapat sapaan hangat dari pria dingin, Bu qila beruntung di kelilingi orang baik." Batin tiara bermonolog.

Sapaan manis dari Farel tidak di balas aqila, wanita tersebut terdiam dengan wajah kesal yang tengkuk.

Hari ini mood nya sangat hancur karena perdebatan tak berfaedah dari arka, jika saja pria tersebut tidak mengatai pay***ra pasti semua akan baik-baik saja.

Melihat tidak ada reaksi dari sang adik, Farel menoleh pada tiara dan wanita tersebut menggeleng menandakan tidak tau.

Farel kembali memandang aqila lalu memandang arka, seperti nya ada yang aneh kedua sama-sama terdiam. Apa mereka sedang perang dingin? tapi apa itu iya, bagaimana bisa arka pria bucin tingkat dewa dengan kelakuan mesum nya bisa melakukan hal gila ini, sungguh semuanya tidak bisa ia percaya.

Mendekati tiara, ia membisikkan sesuatu di telinga wanita tersebut.

Tiara ragu dengan rencana Farel ini, apa semua akan berjalan lancar, sebab diri nya tak pernah berakting.

Namun lagi dan lagi Farel memberi kepercayaan penuh jika ia bisa, dengan berat hati wanita tersebut menyetujui.

Tiara mengangguk oke.

Seketika bibir farel membentuk senyum manis yang mampu menghipnotis tiara, bahkan mampu membuat ia semakin jatuh hati sampai ke dalam akar.

"Astaghfirullah, Pak jika kau terus tersenyum seperti itu, aku akan susah melupakan mu, malah cinta ku akan semakin besar. Kenapa bapak begitu tampan sih?" Batin tiara.

Tidak dapat di pungkiri keluarga adijaya semua tampan dan cantik. Pantas semua pasangan keluarga adijaya dari kalangan atas.

Semakin masuk dan dekat dengan keluarga adijaya, ia semakin minder, mencoba mengubur dalam cinta nya, apa itu bisa di lakukan? jawaban hanya ada pada sang kuasa dan dirinya sendiri………(Bersambung  Bab 144 )

 

 

DAFTAR ISI BAB NOVEL

Posting Komentar untuk "Bab 143 Pernikahan Di Atas Kertas "