Bab 124 Pernikahan Di Atas Kertas
Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali
ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini
Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 124
![]() |
Mendengar persetujuan Aqila, Arka tidak membuang waktu
segera melancarkan aksinya.
Bibir nya menyesap habis tengkuk Aqila memberi tanda cinta.
Beberapa kali Aqila mende*** dan itu membuat semangat pada
pusaka Arka untuk tembus gawang.
Kancing baju Aqila kini berhasil di buka Arka, bahkan
sekarang ia memandang putih mulus tubuh Aqila. Ini bukan pertama dia melihat,
tapi sudah berulang-ulang entah kenapa melihat hal ini selalu membuat nya
menginginkan lagi dan lagi.
Aqila melihat tatapan Arka pada gunung kembar nya langsung
menutup dengan kedua tangan.
"Sayang kok di tutup?" Tanya Arka melihat Aqila
cepat menutup rapat tidak memberi celah.
"By, stop memainkan milik ku ini, kamu bebas main yang
kamu suka, tapi tidak dengan satu ini."
Aqila sedikit kesal mengingat kebiasaan Arka setiap
memainkan gunung kembar nya selalu saja mengigit. Jika memengang atau lainnya
ia akan mengizinkan, tapi ini tidak.
"Kenapa sayang?" Tanya Arka bingung tidak tau.
"Kamu selalu menyakiti milik ku ini By." Keluh
Aqila engan membuka gunung kembar yang di tutup erat dengan kedua tangan.
"Ayolah sayang aku janji tidak akan mengulangi
lagi." Janji Arka entah bisa di pegang atau tidak semua tergantung
permainan nya nanti.
Di ruang keluarga mereka yang sudah menanti kedatangan Arka
dan Aqila sejak tadi belum turun meminta Farel ke atas melihat apa yang
dilakukan kedua orang tersebut.
"Farel coba kamu naik lihat sedang apa mereka di
atas!" Perintah Daddy.
"Baik Dad." Jawab Arka bangkit melangkah pergi
dari tempat nya.
Sedangkan kedua orang yang di nanti kedatangan nya melupakan
keluarga yang berada di bawah.
Saat Arka ingin memasuki bola pada gawang.
Tok... tok... tok...
Terdengar ketukan pintu dari depan kamar.
"Siapa yang mengganggu waktu kita sih? apa tidak bisa
lihat keadaan?" Gerutu Arka kesal, hampir saja bola masuk, tapi gagal
dengan ketukan pintu.
"Sabar By, sana lihat siapa di depan." Ucap Aqila
karena saat ini ia tak mengenakan sehelai benang akibat pergulatan nya bersama
Arka.
Entah dimana sekarang pakaian di buang Arka, Aqila tidak
tau, ia menarik selimut menutup tubuh polos saat Arka bangkit dari tempat
tidur.
Sebelum menemui nyamuk pengganggu di depan pintu ia memakai
celana dan juga baju kaos.
Cekrek...
Pintu terbuka orang pertama yang dilihat adalah Farel kakak
ipar yang sangat menyebalkan.
"Ada apa? kenapa di sini?" Tanya Arka melupakan
jika Farel dan seluruh anggota Adijaya berada disini.
"Kenapa dengan muka mu? apa saya mengganggu?"
Tanya balik Farel tanpa menjawab pertanyaan Arka.
Melihat pintu terbuka keluar nya Arka dari dalam dengan
wajah di pasang suntuk sedikit kesal, Farel bingung belum juga melempar
pertanyaan, sih bodoh sudah duluan, bahkan wajah nya terlihat tidak suka
melihat keberadaan nya.
"Saya baik-baik saja. Ada apa kakak ipar ku tersayang
datang kemari?" Arka menekan kata tersayang menatap lekat pada Farel.
Jika Farel bukan kakak iparnya sudah di pastikan Arka akan
memaki hancur orang di depan yang sudah berani mengganggu waktu kesenangan nya.
"Kau memuji atau menyindir ku?"
Aqila yang ingin tidur mendengar suara berisik di depan
pintu kamar menjadi penasaran.
"By siapa di depan?" Teriak Aqila engan bangun
menghampiri.
"Tidak sayang hanya nyamuk pengganggu." Balas Arka
tanpa sadar sekarang mendapat tatapan tajam dari kakak ipar yang tidak di
terima dikatai nyamuk.
"Apa katamu, saya nyamuk pengganggu?" Tegas Farel,
seketika Arka menelan ludah kasar tatapan tajam kakak ipar menyebalkan sungguh
menakutkan.
"Becanda Kak gitu aja masukin hati. Ada apa
kesini?" Tanya Arka masih belum mengingat, sekarang yang di pikirkan cara
mengusir nyamuk dan melanjutkan.
"Hmmm, Daddy dan Mommy tunggu di bawah cepat turun,
ajak Qila." Jawab Farel tidak ingin berdebat lebih panjang nanti bisa
dapat ceramah lagi dari kedua orang tuanya.
Arka menepuk jidat mendengar perkataan Farel, sungguh ia
melupakan mertua dan iparnya di bawah.
Farel melihat reaksi Arka aneh atau bodoh menepuk jidat
sendiri mengerutkan kening.
"Apa yang terjadi?" Tanya Farel bingung dengan
pria di depan nya.
"Tidak, katakan pada Daddy dan Mommy, saya dan Qila
akan menyusul setelah membersihkan diri." Balas Arka menitip pesan pada
Farel.
"Hmmm."
Tidak ingin membuang waktu Farel berbalik meninggalkan Arka.
Arka menghela nafas panjang, lagi dan lagi selalu gagal jika
ada pihak keluarga berada di dekatnya.
Melihat sang istri berbaring dengan wajah imut seketika Arka
mendapat ide menjahili wanita cantik di depannya.
Arka berpikir jika tidak bisa melanjutkan tendang bola, apa
salah mengganti dengan hal lain.
Perlahan menjatuhkan bokong pada kasur dan langsung menarik
tubuh Aqila agar menghadap nya.
"Sayang, tendang bola nya kita undur dulu ya. Tapi kita
ganti dengan dengan susu." Ujar Arka, dan Aqila yang tidak paham maksud
dari susu menaikkan alis.
"Sayang jangan memasang wajah imut mu itu, atau aku
tidak bisa mengendalikan diri lagi."
"Apaan sih, kamu nya saja By rakus mau enak
terus."
Arka terkekeh mendengar perkataan Aqila benar.
"Tapi, kamu menikmatinya, bahkan minta lagi kan?"
Goda Arka dengan senyum jahil nya selalu mampu membuat perempuan di depannya
malu.
"Hahaha... hahahaha.... " Arka tertawa
terbahak-bahak melihat wajah wanita di depan nya merah merona."Sayang,
kenapa masih saja malu, aku suami mu, aku tidak masalah kamu meminta lagi,
bahkan jika kamu ingin memimpin permainan aku rela." Sambung Arka lagi dan
lagi dengan godaan yang tidak bisa membuat Aqila memperlihatkan wajahnya.
Arka melihat Aqila menutup wajahnya dengan selimut dengan
iseng ikut masuk.
Sekarang kedua berada di dalam selimut seperti sedang
bermain petak umpet, Arka yang gemas dengan tingkah lucu Aqila langsung
menyambar rakus bibir perempuan yang amat di cintai. Entah kenapa tidak pernah
ada rasa bosan bermain di bibir Aqila, bahkan semakin hari ia melakukan rasanya
semakin manis dan ingin lagi dan lagi.
Aqila kehabisan nafas, Arka tidak membiarkan nya menghirup
udara, bahkan tangan pria yang mengekspor habis rongga dalam lidahnya meremas
kuat gunung kembar.
"Dimana mereka, kenapa belum juga turun? masa
membersihkan diri selama ini? emang apa yang mereka lakukan hingga harus
membersihkan diri, bukannya kedua sudah bersih?" Bingung Daddy mengingat
ulang kondisi anak dan mantunya.
Seketika senyum mengembang dari bibir nya.
"Kenapa Daddy tersenyum?" Penasaran Farel melihat
Daddy tersenyum seperti orang sinting, pasalnya sekarang tidak ada hal yang
lucu mereka bahas.
"Kayaknya mereka tadi habis melakukan tendangan gawang,
hingga harus membersihkan diri, sekarang coba ke atas pasti sudah
selesei." Ujar Daddy tersenyum kecil.
Farel paham sekarang dengan wajah Arka tadi. Ia kembali
berpikir apa mereka kembali melakukan, tanpa mengindahkan ucapan nya?
"Baik Dad," Tanpa menunggu Farel bangkit, ia akan
masuk tanpa mengetuk lagi.
"Akkhh... akkhh... By geli."………(Bersambung Bab 125 )
Posting Komentar untuk "Bab 124 Pernikahan Di Atas Kertas "