Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 120 Pernikahan Di Atas Kertas

Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini

Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 120


Waktu terus bergulir tanpa terasa sudah 1 bulan Arka dan Aqila bersama setelah kepulangan Aqila dari Amerika.

Tanda pergerakan orang yang ingin mencelakai Aqila mendadak hilang.

Keluarga Adijaya di buat bingung, bukan karena tidak bersyukur hilang nya orang misterius yang ingin mencelakai Aqila, melainkan orang tersebut mengirim pesan peringatan pada Daddy Rama.

*0812340xxx

Menghilang bukan berarti takut, pergi bukan berarti tidak kembali. Datang untuk pulang dan pulang untuk kembali. Jangan berpikir saya tidak tau kalian menyebarkan pasukan bayangan di sekeliling Aqila. Tapi, untuk sekarang saya akan biarkan keluarga Adijaya bahagia, tapi setelah itu ucapkan selamat tinggal pada kebahagiaan dan selamat datang penderitaan. Satu tahun waktu yang akan saya berikan pada keluarga Adijaya bahagia, setelah itu tidak akan ada kebahagiaan terpancar di setiap wajah anggota keluarga Adijaya, karena hanya akan akan ada wajah sedih dan penderitaan mendalam yang kalian alami. Katakan pada Aqila, jangan terus menyembunyikan ini darinya*.

Pesan dari sosok misterius terus menganggu pikiran anggota keluarga Adijaya. Nomor nya sudah di lacak, namun sangat di sayangkan tidak bisa di lacak. Kelicikan dan kepintaran orang tersebut tidak bisa di anggap remeh.

Farel dan Bian menjadi lebih waspada menjaga Aqila.

Arka belum tau masalah menyangkut peneror misterius yang sangat ingin menghancurkan keluarga Adijaya, terutama salah satu anggota yang paling di incar adalah nyawa Aqila istrinya.

Entah apa yang akan terjadi, jika mengetahui hal ini pasti akan meledak sejadi-jadinya.

Sekarang Arka sudah bisa mengontrol rasa cemburu nya pada kedua kakak iparnya. Ia sadar Aqila akan selalu menjadi miliknya tidak akan ada orang yang bisa mengambil darinya.

Semua pengertian yang Arka miliki berkat Aqila menyadarkan nya.

Aqila tidak ingin Arka cemburu kepada kedua Kakaknya yang jelas keluarga kandung nya.

"Dad, sudah satu bulan ini tidak ada tanda-tanda mencurigakan dari peneror misterius. Seperti nya peringatan yang ia berikan tempo hari benar akan kembali satu tahun." Ujar Farel.

Saat ini Anggota keluarga Adijaya berkumpul di ruang keluarga, kecuali Aqila dan Arka.

Mereka berbincang kecil dengan di temanin hidangan kecil penyedap obrolan.

"Daddy tidak tau, apa peringatannya benar atau tidak. Sekarang lebih waspada musuh datang tidak memberitahu akan datang, jika seperti itu bukanlah musuh melainkan tamu."

"Aku setuju dengan Daddy. Kadang musuh menggunakan pesan tersebut sebagai taktik untuk berhasilnya mengerjakan misi." Bian membenarkan perkataan Daddy.

Pemikiran nya sekarang mencoba masuk dalam cara pikir mereka, jika berpikir dengan logika otak sendiri tidak akan berhasil menemukan apa yang mereka pikirkan dan rencanakan.

Bian berusaha mengandaikan dirinya berada di posisi peneror yang sangat membenci keluarga Adijaya. Dan tujuannya sekarang mencelakai Aqila. Rencana apa yang akan di lakukan.

"Yang di katakan Bian benar, jika kita langsung percaya dengan pesan singkat itu, kita sendiri yang menyerahkan Princess di tangan mereka."

Mommy diam menyimak perbincangan suami dan kedua anaknya dalam hati cemas. Ia tidak ingin princess kesayangannya celaka, jika semua itu terjadi ia akan ikut hancur meski tidak terluka fisik, tapi terluka batin.

Melihat diamnya sang Ibu, Farel membuka suara."Mommy jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan siapapun orang diluar sana menyentuh atau menyakiti Aqila secuil pun." Janji Farel penuh tekad.

"Terima kasih sayang, Mommy bangga memiliki dua jagoan pemberani seperti kalian. Mommy harap terus seperti ini, meski suatu saat nanti kalian menemukan pendamping hidup yang akan kalian cintai." Pesan Mommy ingin selalu anak-anaknya saling melindungi satu lain.

"Itu tidak akan terjadi Mom. Aku dan Bian akan selalu memprioritaskan Daddy, Mommy dan Qila dari segala hal yang ada di luar sana." Ujar Farel yakin.

Perkataan penuh keyakinan Farel membuatnya tersenyum. Ajaran dan didikan nya kini membuahkan hasil. Kedua putra nya tumbuh dewasa dengan gagah, tanggung jawab dan penyayang.

"Terimakasih, Mommy harap juga untuk pendamping dimasa depan kamu." Menatap Farel seketika raut wajah berubah.

Farel selalu berkata pada diri sendiri, jika ia belum pernah jatuh cinta, bahkan patah hati. Sebelumnya di anggap mimpi buruk yang tidak pernah terjadi.

Berulang kali menyangkal dari kenyataan, namun semua itulah yang terjadi harus di terima.

Mommy menyadari perubahan Farel memberi nasehat." Farel, jangan menyangkut pautkan masa lalu dengan masa depan. Contohnya seperti princess lihatlah masa lalunya begitu buruk, tapi apa sekarang begitu bahagia karena apa? karena princess belajar untuk berdamai dengan masa lalu. Masa lalu bukan penghalang untuk bahagia ke depan, tapi masa lalu adalah penyemangat sebagai pelajaran agar kita bangkit dan belajar hal yang sudah kita lalui."

Sebenarnya yang di katakan Mommy benar, tapi sekarang hati dan pikirannya belum bisa berdamai secara penuh. Pikiran ingin berdamai, tapi hati tidak.

"Aku ke kamar dulu." Kata Farel beranjak dari duduknya.

"Kenapa mendadak Rel?" Tanya Mommy yakin putra satunya ini ingin menghindar dari perbincangan ini.

"Ada kerjaan yang harus aku selesai kan, kemarin tidak sempat." Bohong Farel.

Farel tidak ingin membuat kedua orang tuanya kecewa dengan perkataan nya. Berbicara melupakan dan membuka hati mudah di lontar kan, tapi tidak dengan bersangkutan yang harus bekerja keras.

Melupakan sesuatu yang sangat berbekas dan begitu dalam bukanlah hal yang mudah membalikkan telapak tangan atau meminta mainan pada orang tua.

Masalah hati adalah masalah serius dan besar yang susah untuk para manusia kendali kan. Meski kadang mulut berbicara A, tapi tidak dengan hati berkata B.

Bian bisa merasakan di posisi Farel, meski tak pernah merasakan apa namanya jatuh cinta dan patah hati.

Hati Bian bisa di bilang batu. Banyak wanita di Negara Amerika mengejar dan mengelilingi nya tidak ada seorang pun yang dapat meluluhkan hati beruang kutub ini.

Entah kenapa Bian tidak pernah merasa tertarik dengan wanita yang mengejar nya sudah seperti antrian sembako.

"Aku tau apa yang kamu rasakan Rel, meski tak pernah berada di posisi mu. Aku juga punya perasaan dan hati." Batin Bian memandang kepergian Farel.

"Biarkan Mom, saat ini Farel memerlukan waktu, aku yakin suatu saat nanti akan ada wanita yang dapat meluluhkan hatinya." Ujar Bian yakin.

"Iya, Mommy harap juga begitu. Terus kamu kapan?" Tanya Mommy, seketika Bian menggaruk kepala yang tidak gatal niat ingin menjelaskan sekarang malah di tanya pertanyaan yang sama seperti Farel.

"Masih belum menemukan." Jawab asal Bian.

"Belum menemukan atau kamu yang malas mencari?" Tanya Mommy menatap penuh selidik yang mengetahui bagaimana sifat putra keduanya dingin terhadap mahkluk ciptaan sang kuasa berjenis kelamin perempuan, terkecuali pada anggota keluarga nya………(Bersambung  Bab 121 ) 


DAFTAR ISI BAB NOVEL

Posting Komentar untuk "Bab 120 Pernikahan Di Atas Kertas "