Bab 103 Pernikahan Di Atas Kertas
Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali
ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini
Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 103
![]() |
Aqila dan Farel duduk santai di sofa, kedua berbincang
riang.
"Kak, kenapa selalu menyusahkan Arka, kasihan, tadi
sempat frustasi dengan perkataan kakak." Ucap Aqila.
"Kakak tidak menyusahkan si bodoh sayang, Kakak hanya
sedikit kesal dengan otaknya lelet, kenapa selalu susah konek apa yang kakak
perintahkan selalu tidak sesuai." Jelas Farel tidak terima di kata menyusahkan
Arka si pria bodoh.
"Ish kakakkkkk.... suami Qila namanya Arka bukan si
bodoh. Gimana kalau orang nya tau kakak ubah namanya?"
"Kakak gak peduli, biarin aja si bodoh itu tau, kakak
ubah namanya."
"Kakakk.... " Gemas Aqila langsung menggelitik Farel.
Hingga akhirnya kedua saling menggelitik. Suara Aqila
memecahkan ruangan Farel yang tidak berhenti dengan kelakuan nya.
Kedua tidak mendengarkan suara ketukan pintu dari luar.
Tiara yang sudah berada di depan pintu tidak mendengar balasan dari dalam, berinisiatif
untuk masuk.
Dirinya terkejut melihat atasan dan seorang wanita sedang
bermesraan, tanpa mengetahui jika wanita tersebut adalah Aqila.
Tiara terperangkap tidak percaya di tempat kerja mereka
melakukan ini, apa mereka juga melakukan lebih.
Hati nya terasa sesak. Sesak begitu dalam melihat pria yang
diam-diam ia kagumi bermesraan bersama wanita lain.
Tiara berpikir apa wanita di hadapan nya ini Aqila. Wanita
penggoda sesuai gosip dari karyawan Kantor yang berkerja lama di sini.
Mata nya tak lepas menatap Aqila, kedua kakak beradik ini
masih belum sadar dengan kehadiran nya. Bahkan Tiara melihat tengkuk Aqila
merah. Pikirannya mulai traveling tidak benar.
"Aku tidak menyangkah Pak Farel melakukan ini. Apa
wanita ini bernama Aqila. Sungguh memalukan kenapa wanita yang sudah memiliki
suami masih mau melakukan hal menjijikan dengan pria lain." Batin Tiara
menatap jijik.
"Hmmm." Tiara berdehem menyadarkan kedua orang
yang lagi kasmaran.
Aqila menyadari ada orang disini, langsung menghentikan dan
menatap wanita di hadapan nya. Begitu juga dengan Farel, melirik Tiara lalu
menatap lagi pada Aqila yang penampilan nya berantakan.
Farel merapikan rambut Aqila yang berantakan. Tiara yang
melihat hal tersebut terbakar api cemburu. Entah kenapa melihat hal tersebut
hatinya begitu sakit.
"Nah, kalau begini baru cantik." Gemas Farel
mencubit pipi Aqila.
"Sakit tau." Aqila memajukan bibir.
"Tuh bibir mau di sun?" Goda Farel.
Lagi dan lagi Tiara melihat kedua tidak menganggap dirinya
ada terasa panas.
Aqila tidak menjawab, ia menatap cemberut Farel.
"Canda sayang." Farel mencium kening Aqila, lalu
bangkit menuju kursi besarnya.
Hati Tiara kini sangat hancur berkeping-keping. Melihat pria
yang di cintai mencium wanita di hadapan nya. Benar membuktikan jika Farel
sangat mencintai Aqila.
Tatapan begitu lekat menatap Aqila, entah tatapan benci,
jijik atau lainnya hanya ia sendiri yang tau.
Aqila menyadari sejak tadi terus di pandang, menoleh pada
Tiara menatap tajam tidak suka padanya. Ia bingung, kenapa dengan tatapan
wanita di hadapan nya ini. Perasaan ia baru sekali bertemu. Kenapa seakan sudah
kenal dengan tatapan musuh.
"Tiara." Panggil Farel, mendadak tatapan nya putus
pada Aqila.
"Iya, Pak." Sahut Tiara.
"Antar Qila di ruangan yang sudah saya siap kan.
Lakukan sesuai perintah saya, jangan sampai ada yang kurang." Perintah
Farel lalu memandang Aqila yang menampilkan wajah bingung dengan perkataannya.
"Maksudnya, ka_"
"Sudah, ikut saja. Nanti juga bakal tau." Ucap
Farel cepat memotong perkataan Aqila.
"Tapi, ka_"
"Sudah. Tiara silakan ajak Bu Qila nya." Perintah
Farel memandang berdiri tegak nya Tiara mematung, entah apa yang berada di
pikirannya ia tidak tau. Saat ini wajah tiara dengan ekspresi yang susah di
tebak membuat dirinya menautkan alis.
"Baik Pa, Mari Bu Aqila saya antar." Ucap Tiara.
"Iya, terimakasih."
Kedua berjalan beriringan. Semua pasang mata yang berada di
sana melihat keberadaan Aqila, kaget. Perubahan Aqila bahkan susah untuk mereka
percaya. Aqila kini lebih cantik dan menawan dari sebelumnya, bahkan wajah nya
sudah sama seperti artis-artis ternama.
Gaya rambut Aqila 180° berbeda jauh dengan dulu, jika
kemarin rambut nya lurus sebahu warna hitam pekat, sekarang panjang gelombang
berwarna.
"Mari Bu, silakan masuk." Ucap Tiara
mempersilahkan masuk saat tiba di depan pintu.
Aqila mengikuti perintah nya dan masuk.
Mata nya terperangkap melihat banyak penata rias di ruangan
ini, bahkan banyak pilihan gaun yang di sedia.
"Semua ini untuk apa?" Tanya Aqila menoleh Tiara
meminta penjelasan.
"Pak Farel menyediakan semua ini untuk Ibu." Jawab
Tiara." Jika ingin lebih, tanya saja sama selingkuhan nya, kenapa tanya
sini." Gumam Tiara.
Aqila mendengar samar-samar perkataan Tiara,
bertanya."Apa yang kamu katakan? saya tidak mendengar kan nya. Suara kamu
sangat kecil."
"Ah, tidak apa-apa Bu, tidak penting."
"Oh. Apa saya boleh bertanya sama kamu?" Tanya
Aqila menatap Tiara.
"Silakan, apa yang ingin Ibu tanyakan?"
"Panggil saja Qila, tidak usah pakai Ibu, saya merasa
seperti lebih tua. Kayak nya usia kita sama." Senyum Aqila ramah, meski
wajah Tiara jutek tidak seperti dirinya.
"Tidak Bu, saya akan terlihat tidak sopan. Bagaimana
juga Ibu pasangan Pak Farel. Saya tidak ingin di cap tidak memiliki tata
krama." Tolak Tiara, tidak ingin terlihat akrab sama Aqila, ia merasa
jijik berdekatan dengan wanita yang sudah memiliki suami masih saja genit
dengan pria lain.
"Pasangan? maksudnya gimana?" Bingung Aqila belum
konek maksud perkataan nya.
"Iya. Ibu kekasih nya Pak Farel, dan saya tidak ingin
terlihat tidak sopan memanggil kekasih atasan dengan nama." Tiara memperjelas
pada Aqila yang tersenyum kecil mendengar perkataan nya ini.
Ternyata wanita di hadapan nya ini salah paham padanya,
pantas saja bersikap dingin tidak suka, ternyata masalah ini. Ia kembali
berpikir apa wanita ini suka pada Kakak nya. Tapi ia tidak yakin dengan kakak
nya, apa akan bisa membuka hati setelah di khianati saat sedang cinta-cinta
nya.
Melihat dari wajah dan penampilan wanita di hadapan nya ini,
tidak jahat, meski terlihat sinis tidak suka, semua itu pasti karena salah
paham.
Melihat senyum Aqila dengan perkataan nya,. Tiara
bingung."Kenapa Ibu tersenyum?"
"Saya hanya tidak habis pikir, kenapa kamu bisa
berpikir seperti itu? saya sudah memiliki suami, bahkan sangat saya cintai. Dan
tidak mungkin saya berselingkuh jika suami saya lebih tampan dari atasan
kamu." Kata Aqila tersenyum, Tiara menjadi bingung mendengar perkataan
nya.
"Jika tidak selingkuh, kenapa Ibu dekat sama Pak
Farel?"
Aqila mendadak terdiam bingung harus menjawab apa, ia belum
memberi tau semua jika dirinya adalah adik dari Pak Farel, CEO sekaligus
pemilik perusahaan Adijaya.
"Suatu saat kamu juga bakal tau, jadi mulai sekarang
buang pikiran itu jauh-jauh. Saya hanya mencintai suami saya dan tidak akan
pernah selingkuh apapun keadaan nya."
Tiara melihat wajah serius Aqila berkata menjadi pusing.
Kenapa wanita di depannya ini menjadi sosok misterius menyimpan banyak jawaban,
dari pertanyaannya.
"Kenapa tidak sekarang saja?"………(Bersambung Bab 104 )
Posting Komentar untuk "Bab 103 Pernikahan Di Atas Kertas "