Bab 94 Pernikahan Di Atas Kertas
Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali
ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini
Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 94

Kedua keluarga berbincang riang, Arka melihat perhatian
Farel begitu mesra pada Aqila, geram dirinya cemburu, Farel sengaja ingin
mengetes pria bodoh di hadapan nya, apa masih cemburu pada diri nya atau tidak,
dan ternyata hasil nya ingin sekali Farel tertawa ternyata pria bodoh masih
saja cemburu.
"Qila perhatikan wajah pria bodoh itu." Bisik
Farel di mengerti Aqila siapa yang di maksud pria bodoh itu.
Aqila mengarah pandang pada Arka terlihat wajah kesal, Aqila
binggung kenapa wajah Arka kesal, dirinya masih belum sadar hal yang membuat
kesal.
"Kenapa wajah nya seperti itu? Apa kakak tau?"
Tanya Aqila berbisik, Arka melihat kedua saling berbisik makin kesal, entah
kenapa sampai saat ini melihat kedekatan Aqila dengan pria lain meski itu kakak
nya sendiri Arka tidak suka.
"Qila serius tidak tau?"
"Iya serius tidak tau, makangnya Qila tanya, kalau tau
gak mungkin bertanya kan?" Tanya balik Aqila.
"Kakak binggung kamu istri nya kenapa tidak tau alasan
wajah sih bodoh itu berubah jelek." Hina Farel mengatai Arka suaminya.
"Kakak stop mengatai Arka bodoh." Kesal Aqila
panas mendengar kata bodoh panggilan Farel untuk Arka.
"Bagaimana kakak tidak mengatai nya bodoh, lihat lah
wajah nya berubah jelek hanya karena melihat kita berdua mesra. Apa ada suami
cemburu melihat kedekatan kakak adik?" Tanya Farel.
Perkataan Farel sedikit benar dan masuk akal, kenapa Arka
harus cemburu dengan kakak sendiri.
Aqila kembali melihat wajah Arka semakin kesal hingga dia
bangun pada semua.
"Ma, Pa, Mom Dad, semua Arka ke atas dulu." Bangkit
Arka kesal semakin melihat kejahilan Farel memanasi nya.
Aqila melihat kepergian Arka, segera menyusul.
"Ish semua karena Kakak, kenapa tidak kasih tau Qila
sejak tadi." Aqila menyalahkan Farel, namun pria tersebut tidak merasa
bersalah.
Aqila bangkit dan minta izin ke atas menyusul Arka. Semua
mengangguk menyetujui
Di kamar Aqila melihat Arka kesal membuang sembarang Jas
nya. Dia berjalan mendekati.
"By, kamu kenapa?" Tanya Aqila berlagak tidak tau.
"Tidak. Aku mandi dulu." Kata Arka meninggalkan Aqila.
Memandang kepergian Arka benar sedang marah terbakar cemburu
pada kakak nya sendiri, merasa sangat lucu.
"Dasar tukang cemburu, sama kak Farel juga cemburu,
kenapa kamu jadi cemburu begini sih, apa sama Kak Siska juga seperti ini?"
Pikir Aqila mendadak mengingat pesan Siska mengajak nya bertemu sore nanti.
"Astaga hampir saja aku lupa pesan Kak Siska."
Mengetuk jidat yang hampir saja melupakan.
Aqila tidak memberi tau Arka atau lainnya jika Siska meminta
dirinya untuk menemui nya.
Menyiapkan baju ganti untuk Arka, setelah itu menaruh di
atas tempat tidur. Aqila kembali keluar bergabung kembali pada mereka di ruang
keluarga.
"Mana suami kamu princess?" Tanya Mommy melihat
kedatangan Putri nya sendiri.
"Arka lagi mandi Mom." Jawab Aqila lalu duduk.
15 menit membersihkan diri, Arka keluar tidak mendapat kan
Aqila di kamar. Menggeledah segala arah tidak ada, tanpa sengaja mata nya
mengarah pada tempat tidur melihat pakaian yang sudah di siapkan.
Berjalan mengambil pakaian segera berganti.
Setelah selesei Arka duduk di sofa tanpa ingin turun ke
bawah. Jika ke bawah dirinya akan kesal melihat tingkah Farel.
Jalan terbaik memilih diam, memainkan ponsel, Mata nya fokus
mengecek email.
30 menit sudah Arka berada di kamar, mereka yang belum melihat
turun nya Arka, bertanya pada Aqila hingga Aqila kembali ke atas untuk
mengecek.
Ternyata orang di tunggu lagi enakan memainkan ponsel,
sedangkan yang lain terus menanyai nya.
"By, kenapa disini? kenapa tidak kebawah, semua orang
terus menanyai kamu?" Tanya Aqila tidak di respon Arka terus memainkan
ponsel.
"By, kamu kenapa sih seharian ini bawaan nya marah, apa
aku ada salah sama kamu? omong jangan diam begini. Apa kamu pikir aku bakal tau
dengan kamu diam seperti ini?" Tatap Aqila lagi dan lagi tidak di gubris
Arka. Aqila tidak kehabisan akal, menghadapi pria cemburuan seperti Arka.
"Oke baiklah, terus lah seperti ini. Aku akan nginap di
rumah Daddy, rendam kan amarah mu terlebih dahulu jika sudah aku akan
kembali." Gretak Aqila membalikkan badan ingin berjalan di tahan Arka
dengan suaranya.
"Kenapa seperti itu? aku tidak bisa tidur jika kamu
tidak ada sayang, aku tidak marah, aku hanya kesal melihat kemesraan kamu sama
Kakak mu itu." Aduh Arka jujur.
"Jadi kamu cemburu by?" Tanya Aqila berjalan
mendekat pada Arka.
"Aku tidak cemburu aku kesal Sayang." Bantah Arka
tidak mengakui sedang cemburu.
"Itu sama saja dengan cemburu by, kalau kamu cemburu
juga tidak apa-apa aku senang, itu berarti hubby sangat mencintai ku."
Ucap Aqila dengan senyum memandang Arka.
"Aku sangat mencintai kamu Sayang, aku sendiri tida tau
kenapa setiap melihat kamu berdekatan dengan pria lain aku selalu marah tida
suka, sebelumnya aku tidak pernah seperti ini." Binggung Arka dengan
dirinya.
Mendengar pengakuan Arka sebelumnya tidak pernah seperti
ini, Aqila penasaran, apa benar seperti itu.
"Masi sih? bukan nya hubby sangat mencintai Kak
Siska?"
"Itu dulu, aku dalam pengaruh obat hingga tidak
sadar." Jawab asal Arka.
"Ya sudah sekarang kita kebawa, yang lain udah pada
tunggu, bentar lagi makan siang." Ajak Aqila.
"Baiklah, tapi kamu tidak akan nginep di rumah Daddy
kan?" Tanya Arka memastikan.
"Iya. Aku akan selalu berada di samping suami super
cemburuan ku ini." Ucap Aqila tertawa mengingat sikap Arka.
"Aku cemburu karena cinta. Kamu juga pasti bakal sama
dengan aku sayang."
Aqila mengerut kening binggung maksud perkataan sama? sama
apaan.
"Maksud by sama apaan?"
"Sama bakal cemburu kalau aku berduaan sama wanita
lain." Jawab Arka menarik tubuh Aqila hingga saling berhadapan.
Kedua nya sangat dekat saat ini, Arka dapat melihat jelas
bibir seksi Aqila tipis, pria manapun akan tergoda. Dimatanya Aqila adalah
wanita tercantik bahkan sempurna, tidak ada wanita manapun yang bisa
mengalahkan kecantikan Aqila.
Kedua saling tatap satu sama lain, Aqila melihat bulu mata
lentik Arka, pantas Kak Siska begitu tergila sama Arka. Ketampanan Arka
ternyata tak ada ada tanding.
Arka mendekati Aqila, saat kedua ingin menyatukan panutan
bibir. Ketukan pintu menggagalkan kedua. Arka berdecak kesal siapa yang sudah
menganggu waktu mereka.
Melihat pengganggu nya adalah Farel, Arka kesal.
"Kenapa menatap ku seperti itu, cepat ke bawah semua
sudah menunggu kalian, mana Qila?" Tanya Farel.
"Di dalam, sebentar lagi kita bawah, kakak bisa kebawah
duluan." Ucap Arka tak secara langsung mengusir Farel.
"Tidak, gue bakal tunggu kalian, saat cepat panggil
Qila."
"Baiklah, Kakak tunggu sini." Balik Arka menutup
pintu kuat hingga Farel kaget.
"Kenapa dengan sih bodoh itu? apa dia dan Qila sedang
melakukan." Pikir Farel tidak melanjutkan pikirkan, namun hal tersebut
kembali membuat nya tersenyum………(Bersambung Bab 95 )
Posting Komentar untuk "Bab 94 Pernikahan Di Atas Kertas "