Bab 66 Pernikahan Di Atas Kertas
Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya.
Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali
ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas,
Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel
berikut ini
Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 66

Saat kembali memandang arah Aqila, ternyata mereka telah
hilang.
"Aduh, semua ini karena Arka gue jadi kehilangan jejak
Istrinya. Kalau sudah begini pasti gue yang akan di salah kan." Tebak
Yudha.
Memandang segala arah sudut tidak menemukan Aqila, akhirnya
Yudha keluar dari tempat persembunyian nya mencari keberadaan Aqila.
Tiba di dalam Yudha menuju resepsionis.
"Pagi Bu, Saya ingin bertemu Ibu Aqila, apa bisa?"
Tanya Yudha saat tiba di depan nya.
"Maaf, apa bapak sudah membuat janji sebelum nya?"
Tanya orang tersebut.
"Belum, apa wajib membuat janji dulu?" Yudha
memancing resepsionis tersebut untuk mendapat informasi yang di inginkan.
"Wajib Pak, Ibu Aqila sekretaris CEO, siapa saja yang
ingin menemui nya harus membuat janji dulu."
"Jadi Istrinya Arka bekerja di sini, dengan jabatan
sekretaris. Lumayan gercep juga perusahaan sebesar ini dengan mudah mendapat
posisi tinggi. Apa hal ini sudah di ketahui Arka? tapi kayak nya tidak mungkin
bukti nya saja dia menyuruh gue mencari tau jadi dia belum tau tentang
ini." Batin Yudha, orang tersebut melihat diamnya Yudha langsung menyapa.
"Bapak kenapa? apa sudah membuat janji?" Tanya
ulang nya.
"Ais saya lupa Bu belum membuat janji, tadi saya
melihat Bu Aqila datang jadi saya buru-buru, kalau boleh tau pria yang datang
bersama Ibu Aqila tadi siapa?" Hati-hati Yudha dalam berkata tidak ingin
orang di hadapnya curiga.
"Kalau begitu, Bapak harus membuat janji terlebih
dahulu baru bisa menemui Bu Qila. Untuk hal tersebut yang Bapak tanya tentang
pria yang berdampingan dengan Ibu Qila adalah Adik dari CEO perusahaan
ini." Jelas nya membuat Yudha tak dapat berkata lagi.
Sungguh Aqila luar biasa dengan mudah berbaur dan akrab sama
adik CEO. Bahkan setau nya tidak mudah dan gampang bagi semua orang diluar sana
dapat akrab seperti Aqila, apalagi saat ini orang yang dekat sama Aqila adalah
orang terpandang di kalangan bisnis.
Pikiran Yudha sudah bercabang antara memuji dan lainnya
tentang semua yang dilihat dan di dengar saat ini.
Baru kali ini dia melihat langsung adik dari Farel Adijaya,
selama ini dia hanya melihat dari media dan televisi. Ternyata aslinya lebih
tampan dan menarik, pantas saja dirinya tak mengenal Bian secara langsung,
semua itu karena perbedaan asli dan media online sungguh sangat berbeda jauh.
"Apa Bapak ingin membuat janji temu atau ada lagi yang
ingin ditanyakan?" Tatap nya melihat Yudha yang diam entah apa yang
dipikirkan dirinya bingung tidak tau.
Melihat tidak ada reaksi balasan, orang tersebut melambaikan
tangan." Hallo, apa Bapak baik?" Tanya nya bingung kenapa setelah
mendengar penjelasan orang di hadapnya terdiam.
"Ah, maaf Bu. Apa ada yang Ibu katakan?" Tanya
Yudha yang sejak tadi diam melamun karena semua informasi yang di butuhkan
sudah dia temukan.
"Apa Bapak baik?" Ucap ulang, melihat orang di
hadapnya terlihat aneh, tapi jika di lihat dari fisik semua nya baik, apa ada
gangguan otak, begitulah yang saat ini berada di jalan pikir nya.
"Tidak, saya hanya sedang memikirkan pesan yang harus
saya sampaikan langsung ke Ibu Aqila dari suaminya." Bohong Yudha.
"Jadi benar, Ibu Qila sudah memiliki suami, jika boleh
tau suami nya kerja apa?" Kepo orang tersebut yang sudah lama mendengar
gosip jika Aqila memiliki suami, tapi masih belum percaya karena tidak ada
bukti yang membenarkan omongan Aqila saat itu.
Yudha mendengar perkataan resepsionis yang tidak kenal suami
Aqila mengerut kening, bagaimana mereka tidak tau, apa Aqila tidak pernah
memberitahu siapa dia sebenarnya, atau tidak siapa suaminya. Semua sungguh aneh
sekarang yang di pikir Yudha dengan penyelidikan nya yang terasa rumit dari
apapun yang pernah di bayangkan.
"Ternyata semua yang ku pikirkan tidak semudah yang ku
bayangan, kenapa banyak hal yang membuat ku kaget dengan kehidupan Aqila,
semakin banyak mencari tau semakin banyak aku di kejutkan, sungguh istri yang
penuh teka-teki." Gumam Yudha geleng kepala.
"Bapak berkata apa? saya tidak mendengarkan nya."
"Ah tidak, saya hanya sedang berpikir bagaimana bisa
kalian tidak tau suami Ibu Aqila. Padahal suami nya orang terpandang dan
terkenal di Indo dan di luar Negeri."
"Maksud Bapak suami Ibu Qila orang penting gitu?"
Tanya memastikan dengan apa yang di dengar barusan.
"Iya, Suami Ibu Aqila adalah Arka Dirgantara pemilik
dan pewaris satu-satunya Dirgantara grup."
Mendengar kenyataan yang mengangetkan nya dengan kenyataan
tak biasa ternyata suami Ibu Qila yang selalu mereka bicarakan sebagai jal*ng
ternyata dia adalah istri dari orang terpandang.
melihat reaksi orang di hadapnya mendadak berubah aneh,
Yudha menaikan alis bertanya." Apa Ibu tidak percaya dengan apa yang saya
katakan? saya punya bukti Ibu bisa melihat sendiri." Tunjuk Yudha pada
bukti foto saat acara resepsi Arka dan Aqila.
Orang tersebut melihat bukti gambar wajah Aqila dan Arka
yang begitu jelas keringat dingin tak tau harus berkata apalagi selain berubah
sikap dari sekarang dari pada terlambat.
"Mampus gue kenapa baru tau sekarang, kanapa tidak tau
dari dulu." Batin nya berpikir. "Biarkan saja sekarang gue sudah tau
lagian belum terlambat juga untuk berubah dari pada tidak sama sekali."
Batin nya menenangkan pikiran agar tidak menyesal karena saat ini belum terlalu
jauh untuk berubah.
"Apa Ibu sudah percaya sekarang?" Tanya Yudha
melihat wajah bingung entah kenapa dia sendiri juga tidak tau.
"Tidak Pak, apa ada yang ingin Bapak sampaikan untuk
Ibu Qila, biar nanti saya sampaikan." Saran nya menawarkan diri.
"Tidak. Nanti saya akan langsung hubungi saja. Kalau
begitu saya pergi dulu." Kata Yudha pamit undur diri.
Bersamaan dengan kepergian nya. Bian keluar menuju parkiran
karena ponsel nya tertinggal di mobil.
Aqila lari menyusul Bian karena ponsel nya tidak tertinggal
di dalam mobil melainkan berada di ruangan yang tanpa sengaja terselip di ujung
sofa saat mereka berbincang bertiga.
"Kabin!"Teriak Aqila.
Banyak pasang mata melirik Aqila yang memanggil adik CEO
dengan panggilan aneh menurut mereka. Aqila masih belum sadar dengan keadaan
sekarang. Meski terus di pandang aneh oleh karyawan lain, Aqila tidak peduli
semua karena efek tidak sadar buru-buru.
"Kabin berhenti." Teriak ulang Aqila hampir tiba
di dekat Bian.
Tanpa mereka sadar saat itu Yudha juga berada di dekat
mereka.
"Kabin." Ucap ulang Yudha bingung dengan nama
panggilan istri Arka pada adik CEO. Seharusnya Aqila memanggil dengan sebutan
Pak, kenapa memanggil dengan sebutan Kabin. Apa itu nama kesayangan nya, pikir
Yudha yang menganalisa dengan apa yang di dengar.
"Apa Aqila juga sama seperti mantan Arka, si wanita
gila itu, kayaknya aku harus lebih dalam menyelidiki, Aqila banyak menyimpan
rahasia." Tebak Yudha dengan mata terus lekat memandang Aqila menghampiri
Bian..……(Bersambung Bab 67 )
Posting Komentar untuk "Bab 66 Pernikahan Di Atas Kertas "