Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 57 Pernikahan Di Atas Kertas

Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini

Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 57

Usai tiba di Kantor Arka terlihat sangat suntuk dan terlihat begitu marah dengan apa yang di lihat tadi.

Arka tidak pernah membayangkan Aqila bisa setega ini bermain di belakangnya. Pikiran kacau memikirkan betapa berani Aqila.

Niat awal datang ke kantor untuk menandatangani berkas, namun dengan apa yang dilihat hari ini mendadak Arka membatalkan nya.

Yudha melihat perubahan wajah Arka yang masuk ke kantor dengan suntuk, tidak berani menyapa, nanti bukan di sapa balik tapi jadi pelampiasan dari mood nya.

Arka yang kesal dan tidak fokus mengerjakan semua berkas kantor memilih mengistirahatkan pikiran di ruangan tersembunyi di balik lemari.

Sebelum bangun Arka sudah mengabari Yudha untuk tidak menganggu nya. Meski hal tersebut penting atau mendesak.

Arka melepas jas kerja dan membuang sembarang arah. Dirinya langsung menjatuhkan tubuh diatas kasur dan menatap langit plafon dengan jelas, bayangan Aqila kembali terlintas saat berbincang akrab dengan seorang pria yang di benci.

"Sial bagaimana bisa Qila bersama pria itu, Apa mereka sudah lama berhubungan di belakang ku." Ucap Arka.

Mata Arka tidak bisa terpejam, entah kenapa setiap memejamkan mata bayangan Qila selalu terlintas. Hal tersebut membuat nya frustasi. Ingin rasanya saat ini juga dia menarik paksa Aqila saat melihatnya, tapi apa boleh buat pertemuan mendadak tadi di jalan membuat Arka tak bisa melakukan apapun selain diam memandang.

"Huft sial, kenapa kau harus sama seperti kakak jal*ng mu itu. Apa di keluarga kalian semua sama tidak ada yang bersih. Kenapa suka berkhianat." Maki Arka.

***

Saat ini Siska sudah berada di Indo tepatnya di kota Jakarta.

Tanpa malu, Siska datang ke kantor Arka dengan pakaian kurang bahan yang menonjolkan kedua gunung kembar nya.

Semua karyawan melihat Siska geleng-geleng kepala, mereka tau Siska adalah kekasih Arka, bahkan saat ini mereka belum mengetahui jika Arka sudah menikah.

Siska terus berjalan tanpa permisi atau bertanya dimana Arka sekarang. Yudha melihat kedatangan Siska langsung mencegah sesuai perintah Arka jangan ada yang menganggu.

"Stop." Ucap Yudha menghentikan langkah Siska.

"Berani sekali kau menghentikan ku, apa kau mau di pecat Arka!" Ancam Siska menakuti nya.

"Saya tidak takut karena ini perintah langsung dari Pak Arka, dia tidak ingin di nganggu siapa saja untuk hari ini, jika anda ingin bertemu nya silakan tunggu di ruang tunggu jika tidak ingin bisa kembali lagi besok." Jelas Yudha menekan setiap kata yang di ucapkan.

"Saya kekasih kesayangan Arka, apapun yang dia perintahkan kepada kamu tidak berlaku untuk saya!" Sombong Siska menerobos masuk, tapi langsung di cegah Yudha.

"Saya tidak peduli mau anda kekasih nya, atau selingkuhan nya itu bukan urusan saya." Tegas Yudha tidak takut dengan ucapan Siska.

Siska terus berdebat dengan Yudha karena tidak di izinkan masuk, bahkan berulang kali mengancam tapi hasilnya selalu sama tidak mempan.

Tidur Arka yang baru memejamkan mata sekarang menjadi terganggu karena keributan yang dibuat Siska.

Arka berdecak kesal baru sejam memejamkan mata harus terganggu.

"Ada apa di depan, kenapa sangat ribut." Bangun Arka mengambil jas.

Melihat kedatangan wanita yang amat dia benci sekarang, Arka kesal rasanya saat ini juga ingin dia melempar wanita menjelma manusia ini ke neraka.

"Sedang apa kau di sini?" Tanya Arka menatap sinis arah Siska.

"Untuk apa lagi Ar, kalau bukan untuk menghampiri kekasih ku." Bergelayut manja di lengan Arka tanpa malu dengan semua pasang mata memandang aksi nya ini terlihat murahan.

"Lepaskan! cepat bangun dari mimpi atau kau akan terjatuh wanita jal*ng." Maki Arka tanpa dosa.

"Aku tidak mau, kenapa kamu jadi kasar seperti ini Ar, bukannya kemarin kita bahagia satu sama lain menikmati hubungan yang saling menguntungkan." Ucap Siska bohong agar semua mendengar dan berpikir hubungan nya dan Arka sudah sangat dalam.

Arka geram dan menjadi naik darah mendengar kebohongan Siska.

"Satpam!" Teriak Arka dengan wajah yang kini berubah merah menahan amarah.

"Iya Pak." Sahut dengan gugup ketakutan melihat atasan nya sangat marah.

"Usir wanita ini, dan tanda wajah nya, jangan pernah biarkan wanita ini menginjakkan kaki di sini, atau kalian semua yang akan saya pecat!" Ancam Arka tajam dengan wajah dingin tak tersentuh.

"Baik Pak." Jawab satpam langsung menarik paksa Siska keluar.

"Lepaskan apa-apaan ini Ar, kenapa kamu bisa setega ini sama aku, jangan melupakan hari itu dimana kau menyentuh dan mengambil kesucian ku!" Teriak Siska, membuat semua karyawan yang sejak tadi menonton menjadi kaget.

"Cepat usir wanita gila ini. Kalian semua jangan ada yang percaya dengan wanita sinting itu!" Tegas Arka

"Aku masih waras, yang gila itu kamu Ar." Teriak Siska tidak kalah keras.

Satpam terus menarik paksa Siska yang terus berontak tidak ingin keluar. Melihat kemarahan Arka semakin memuncak dengan Siska yang susah di usir membuat mereka kewalahan habis akal menangani.

Tidak memiliki cara lain satpam tersebut memanggil satpam lain nya untuk membantu mengusir wanita keras kepala ini.

Setelah mendapat bantuan, barulah mereka berhasil mengusir Siska. Meski membutuhkan perjuangan keras karena Siska terus berontak seakan dirinya lagi di lecehkan.

Yudha mengingat jelas ucapan yang di lontarkan Siska. Apa benar Hubungan Arka dan Siska sudah jauh, bagaimana dengan pernikahan Mereka apa hanya di anggap mainan saja. Sampai saat ini Yudha belum mengetahui keretakan yang terjadi dalam pernikahan sahabat nya.

"Apa yang terjadi sebenarnya, kenapa semua seperti teka-teki. Bukannya selama ini selalu mencari Siska, kenapa saat dia berada di depan jadi begini." Gumam Yudha bingung dengan apa yang ada di depan matanya.

Di luar kantor Siska kesal di perlakukan buruk oleh Arka dan juga satpam gila ini.

Dandanan rapi dan pakaian indahnya seketika menjadi buruk seperti gelandangan.

"Lihat saja apa yang akan aku perbuat padamu Ar. Kamu hanya milik ku seorang, benci mu dapat ku buat menjadi sangat cinta." Janji Siska serius dengan merapikan pakaian berantakan ulah satpam yang menarik paksa dirinya.

Para satpam menatap jijik wanita yang di tarik paksa, sebab wanita di hadapan nya tidak memiliki malu meski berulang kali di usir tetap saja ngeyel.

"Jangan menatap ku dengan mata murahan kalian itu." Hina Siska, lalu berjalan meninggalkan para satpam menatap tajam dirinya.

"Dasar wanita gila, dia nya saja yang murahan sudah di usir Pak Arka bukannya pergi terus berontak." Kata seorang satpam tersebut memandang kepergian Siska yang angkuh..……(Bersambung  Bab 58 )

Posting Komentar untuk "Bab 57 Pernikahan Di Atas Kertas "