Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 43 Pernikahan Di Atas Kertas

Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini

Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 43

Ibu Sari tidak melanjutkan lagi perkataan nya, terdiam memandang wajah putri kecil, berpuluh tahun hilang di culik saingan bisnis yang iri hati atas kesuksesan perusahaan dalam waktu singkat.

#Flashback

Saat keluarga Adijaya merintis usaha, perusahaan Alta William naik drastis dalam jangka setahun, hal tersebut banyak pembisnis lain iri hati.

Hingga suatu hari saat persalinan Ibu Sari yang sangat di nanti. Anggota keluarga Adijaya berkumpul tak sabar menanti princess kesayangan di keluarga Adijaya.

Mendengar tangisan bayi dari dalam lahir dengan selamat, semua mengucap rasa syukur atas kelancaran selamat Ibu dan anak.

"Alhamdulillah sayang, terimakasih sudah berjuang melahirkan Princess kita, lihat lah princess sangat cantik seperti kamu." Ucap Rama mencium kening istrinya.

"Iya Daddy, princess kecil sangat cantik, terimakasih sudah memberikan kebahagiaan kepada Aku dan juga kedua anak kita. Dan sekarang sudah bertambah satu, sudah lengkap keluarga kecil kita." Senyum Sari, tubuhnya masih lemas karena lahiran.

"Iya sayang, sekarang kita sudah memiliki dua putra dan satu putri. Aku tidak ingin kamu kesakitan lagi, sudah aku putuskan tiga anak sudah cukup." Kata Rama yakin tidak ingin melihat kesakitan sang istri melahirkan buah hati mereka.

Satu bulan berlalu semua masih baik, hingga suatu hari tanpa mereka duga ada perampokan di kediaman Adijaya. Perampok tersebut adalah suruhan saingan bisnis keluarga Adijaya, mereka merasa di jatuhkan dengan meroket nya perusahaan Adijaya.

Ibu Sari sangat terpukul, menangis histeris tidak terima dengan semua yang menimpa keluarga kecilnya, kenapa harus anak jadi imbas dari aksi balas dendam antar bisnis. Kenapa bukan lain saja, hingga setahun lebih Ibu Sari Depresi atas kehilangan bayi yang sangat di nantikan.

Setelah kejadian tersebut keluarga Adijaya memilih pindah dari Indo dan menetap di luar negeri mengingat kondisi Ibu Sari kurang baik jika terus berada di Indo akan terus teringat Princess kesayangan Adijaya.

Sebelum perampokan tersebut, Ibu Sari sudah menggantungkan kalung di leher princess kesayangan nya. Kalung tersebut bukan kalung sembarangan karena hanya ada beberapa di dunia ini.

Ibu Sari sengaja memakai kan, kalung kepada putri nya agar dapat di kenali banyak orang suatu saat ada yang menyakiti.

#Flash_on

Aqila diam menyimak penjelasan Ibu Sari. Mendengar semua nya terasa berada di alam mimpi. Menggeleng kepala tidak percaya tapi kalung tersebut sudah jelas bukti.

Mendengar penuturan Ibu Sari bahwa kalung tersebut terbatas di dunia, Aqila merasa yakin, tapi hati kecil nya juga sedikit ragu entah kenapa. Dia tidak ingin terlalu berharap, karena takut kecewa saat terbukti dia bukanlah anak yang hilang tersebut.

Farel shock tak percaya, selama ini rasa sayang nya bukan karena cinta melainkan rasa sayang terhadap adik, pantas sejak awal bertemu sudah merasa kenal dan dekat ternyata semua karena ini mereka berdua adik kakak.

Farel juga sempat berpikir selama ini hati nya sulit di jangkau tentang perasaan apa yang dirasakan, kini semua telah terjawab sempurna.

"Maafkan Mommy Princess, Mommy gak bisa lindungi kamu. Mommy telat menemukan mu." Ucap Ibu Sari menangis bahagia akhirnya bisa bertemu putri kecil nya.

"Daddy juga princess, Jangan membenci kita, percayalah Daddy dan Mommy sudah bekerja keras mencari kamu, bahkan kami sudah perintahkan detektif termahal hasil nya tetap saja tidak di temukan, hingga sekarang takdir mempertemukan kita kembali, di tempat ini."

Aqila tak bergeming sekata, mendengar penjelasan dan permohonan. Apa benar dia anak dari Pak Rama dan Ibu Sari, berarti dia adik Kak Farel. Aqila kembali merenung pantas selama ini selalu merasa nyaman di dekatnya. Ternyata ini jawaban.

"Princess." Panggil Mommy melihat tak ada balasan atau reaksi dari Aqila.

"Qila." Farel memengang pundak Aqila hingga tersadar dari lamunannya.

"Hmm,... ada apa?" Sadar Aqila tidak mendengar perkataan mereka sebelumnya.

"Kamu lagi pikirin apa? kenapa termenung seperti ini? apa kamu tidak percaya dengan semua ini, apa kamu gak mau menjadi adik kecil kakak?" Tatap Farel memandang Aqila terdiam membeku.

"Sebelumnya Qila mohon maaf, bukan Qila gak percaya, tapi Qila tidak mau membuat Bu Sari dan Pak Rama kecewa kalau semua tidak sesuai dengan yang di harapkan hanya karena Sebuah kalung yang kalian maksud ini." Kata Aqila mengungkap isi pikirkan nya.

"Kamu tenang saja princess kita bisa lakukan tes DNA untuk membuktikan agar kamu percaya. Bahwa kamu putri Mommy dan Daddy yang hilang puluhan tahun yang lalu."

"Kata Mommy benar Qila kita bisa lakukan tes DNA sekarang juga biar semua jelas." Ajak Farel agar semua cepat terbukti.

"Farel benar, gimana apa princess mau?" Tanya Daddy Rama menatap berharap menjawab ya.

"Baiklah, Qila mau." Jawab Qila mengangguk dengan hati kecil sedikit ragu takut kecewa dengan hasil DNA.

"Kamu gak usah gelisah seperti itu Qila, semua akan baik-baik saja, percaya sama Kakak." Menggenggam erat kedua tangan Qila memberi keyakinan dan ketenangan agar rileks.

***

Arka dan Yudha duduk di sebuah Cafe sambil menyantap makanan. Mood Arka masih belum membaik, makanan yang di pesan hanya di aduk main tanpa selera memasukan ke dalam mulut.

Yudha melihat sahabat nya terus mengaduk, mengerutkan kening." Hay bro kenapa itu makanan terus diaduk main? kalau gak mau makan sini gue habisin." Ucap Yudha.

"Ini makan saja." Sodor Arka tanpa banyak berkata.

"Terimakasih, kapan lagi makan gratis." Ucap Yudha lalu tertawa.

"Hmm." Hanya deheman di balas Arka.

"Kalau ada masalah cerita jangan dipendam sendiri, siapa tau gue bisa bantu kasih saran."

"Tidak ada." Singkat Arka.

"Lho gak bisa bohongi gue Ka, kita sudah sahabatan dari lama luar dalam gue paham betul tentang lho gimana, jadi percuma bohongin gue gak bakal mempan." Kata Yudha yakin Arka memiliki masalah hingga terus diam dan mood nya tidak seperti tadi pagi sangat bahagia, kenapa mendadak berubah.

"Iya gue lagi memikirkan sesuatu, entah lho bakal katain gue setelah mendengar cerita ini atau tidak gue gak tau, tapi satu hal yang gue sangat yakin lho pasti akan katain dan tertawa gue." Ucap Arka yakin.

"Tergantung cerita nya apaan dulu, gak mungkin asal katain dan tertawa, nanti di bilang gak waras alias miring."

Arka langsung menceritakan semua yang terjadi saat menemui Siska yang sedang melakukan permainan ranjang menjijikkan, bahkan dia juga menceritakan semua rencana yang dia lakukan kepada Siska.

Arka juga menyesal sudah menyiksa orang yang tidak bersalah selama ini, bahkan pernah menodai secara paksa mengambil mahkota berharga tanpa kelembutan..……(Bersambung  bab 44 )

Posting Komentar untuk "Bab 43 Pernikahan Di Atas Kertas "