Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 40 Pernikahan Di Atas Kertas

Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini

Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 40

Arka terus melangkah kan kaki menuju asal suara yang aneh, bagaimana bisa Siska kekasih nya melakukan ini bersama pria lain.

Dugaan nya salah ternyata Siska lebih buruk dari Aqila.

Wanita yang selalu dia tangisi tiap malam ternyata diluar sana sangat bahagia dengar pria lain bahkan melakukan tindakan yang tidak pantas, mungkin ini bukan pertama kali tapi sudah berulang kali di lakukan mereka.

Arka tidak sanggup berkata lagi selain memastikan siapa pria bersama wanita nya hingga dapat membuat melarikan diri dari pernikahan.

Arka membuka pintu dengan pelan dan masuk berjalan lebih dekat untuk melihat lebih jelas.

Arka kaget dan naik darah melihat semua adegan itu begitu jelas di hadapannya. Wanita yang di cintai rela memberi harta berharga kepada pria lain, bahkan meski sekarang Arka berada di dalam dan memperhatikan, mereka terus melakukannya tanpa sadar keberadaan Arka.

"Lebih cepat, aku gak kuat... Akhsss." Siska berbisik hal itu tidak di siakan lagi untuk Roland yang semangat.

Arka mendengar dan melihat semua merasa jijik dan muak, betapa rendah Siska. Perasaan cinta amat besar kini telah berubah menjadi rasa benci teramat besar bahkan sekarang bisa di bilang malu pernah mencintai Siska begitu dalam.

Dia tidak akan melupakan peristiwa hari ini. Melihat dengan mata kepala kelakuan tidak pantas seperti wanita buruk menjual kepada pria tak bermoral.

Arka mengambil ponsel dan merekam semua aksi yang tak senonoh mereka dan menyimpan di galeri ponsel.

"Dasar wanita buruk berani nya kau mempermainkan ku, lihat apa yang akan aku berikan kepada mu. Kau salah melakukan ini kepada Arka Dirgantara." Gumam Arka merasa jijik melihat aksi keduanya.


Arka kembali datang dengan membawa sebuah ember besar berisi full air yang akan siap di siram mandi bersih kepada pasangan menjijikkan.

Mengangkat ember tinggi, Arka langsung menyiram sempurna kedua orang tersebut. Mereka langsung tersadar dari efek mabok, Siska dan Roland memandang kaget Arka yang berada di hadapan nya.

"Sayang, kau disini?" Kaget Siska tersadar pertama yang di lihat adalah Arka tanpa menyadari  saat ini tak mengenakan apapun

Begitu juga dengan Roland memijat pusing kepala, keduanya belum sadar dengan yang mereka lakukan barusan.

"Jangan menyebutku ku dengan kata sayang dengan mulut kotor mu itu wanita kotor." Teriak Arka lantang.

"Kenapa Ar, apa kamu marah karena aku kabur dari hari pernikahan kita? aku minta maaf soal itu semua aku lakukan karena aku ingin mengejar cita-cita ku." Jelas Siska.

Mendengar penjelasan Siska jika dirinya kabur sendiri dari pernikahan tanpa ada sangkut pautnya Aqila atau orang lain, Arka merasa bersalah sudah menghukum orang yang tidak tau apa-apa. Betapa bodoh dan menyesal nya Arka dengan semua ini, kenapa tidak sejak lama dia mencari tau semua sebelum seperti ini.

Dia merutuki kebodohan nya, kenapa tidak percaya dengan perkataan Aqila saat itu, kenapa dia lebih yakin dengan ego yang besar terhadap cinta nya kepada Siska.

"Kau memang wanita gila, apa kau tidak sadar dengan apa yang kau lakukan ini, kau bahkan persis seperti Wanita malam yang sedang menjual kehormatannya." Maki Arka menatap tajam pada gunung kembar milik Siska.

"Jaga perkataan kamu Ar! Aku bukan wanita buruk M*U*R*A*H*AN., Aku masih punya harga diri!" Bantah Siska tidak terima dengan semua makian Arka.

"Benarkah? kau bukan wanita seperti itu, kau masih memiliki harga diri? Tapi apa ini pantas disebut masih memiliki harga diri?" Lantang Arka menunjukkan video rekaman  mereka.

Roland dan Siska kaget memandang satu sama lain, bagaimana semua ini terjadi, seingat mereka tadi sedang minum. Dan lainnya mereka tidak bisa mengingat jelas detail kejadian.

Siska langsung menjatuhkan bola mata ke bawah , betapa kaget melihat dirinya tidak memakai sehelai benang. Lalu dia berpindah melihat Roland juga sama seperti dirinya.

Siska mencoba berpikir apa mereka melakukan hubungan suami istri, kenapa dia tidak sadar semua ini. Mencoba bergeser ke samping Milik Siska terasa nyeri, semua itu efek dari terobosan pedang Roland masuk ke gua nya.

"Auwh." Meringis Siska.

"Kamu gak papa Siska?" Khawatir Roland, Arka melihat perhatian Roland kepada Siska menjadi muak dan jijik.

"Pasangan yang romantis, ayo lanjutkan aksi kalian, aku ingin merekam ulang dari awal." Perintah Arka meminta mengulangi lagi.

"Kamu jangan gila Ar, semua ini tidak seperti yang kamu lihat aku bisa jelaskan."

"Tidak seperti yang aku lihat bagaimana? semua sudah tertangkap basah dengan mata ku sendiri sebagai saksi permainan kalian. Jadi aku rasa tidak perlu aku dengar lagi penjelasan dari kamu. Dan oiya satu lagi, jangan kamu berpikir setelah kamu kabur dari pernikahan aku gagal menikah. Pemikiran kamu salah besar itu. Karena setelah kamu kabur aku tetap menikah, dan Istri ku jauh lebih baik dari kamu. Aku perlu banyak berterima kasih kepada mu." Ucap Arka sengaja memancing amarah Siska.

"Tidak... Tidak... Bagaimana bisa itu terjadi, kamu hanya mencintai ku Ar, kenapa bisa menikah dengan orang lain, selain diriku." Protes Siska tidak terima dengan penjelasan yang diberikan oleh Arka.

"Kenapa tidak, bukannya kamu sendiri yang memutuskan kabur dari pernikahan? Jadi untuk apa aku masih setia menunggu wanita tak bertanggung jawab, Dan bahkan sekarang sudah menjadi jal*ng." Hina Arka.

"Please Ar, ceraikan wanita itu, menikah lah dengan ku. Aku sangat mencintaimu." Mohon Siska penuh harap mengemis.

"Kau mencintaiku, tapi tidak dengan aku, karena rasa di hati ini sudah berubah menjadi benci, bahkan jijik melihat wajah mu, jijik pernah mencintaimu, jijik pernah menghabiskan waktu bersama wanita murahan seperti kamu. Dan jijik semua hal yang berkaitan dengan dirimu." Teriak Arka gusar marah, melempar vas bunga..……(Bersambung  bab 41 )

Posting Komentar untuk "Bab 40 Pernikahan Di Atas Kertas "