Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 34 Pernikahan Di Atas Kertas

Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini

Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 34

Tidak ada jawaban dari penghubung di sebrang sana, Arka kembali mengeluarkan suara."Hallo apa kau mendengar perkataan ku?"

"Hah, iya Pak saya mendengarkan nya." Jawab cepat orang tersebut.

"Kalau mendengarkan kenapa diam? apa kau bisu, budak tidak mendengar perkataan saya." Maki Arka meledak kesal.

Pasalnya saat dia bertanya bukan nya menjawab, orang di sebrang sana terdiam membisu tanpa berkata sepatah kata. Arka yang sudah penasaran dari awal mendengar keberadaan Siska ditemukan menjadi tidak sabar.

"Hah, iya Pak, ini saya mau ceritakan." Kata orang tersebut dengan suara gemetaran ketakutan, pasal suara Arka terdengar begitu menakutkan seperti macan kehilangan mangsa.

"Jelaskan cepat, jangan bertele-tele." Perintah nya sudah tak sabaran.

"Iya, Pak saya akan menceritakan detail pencarian kami sampai menemukan Non Siska. "

Mendengar penjelasan detail cerita yang di katakan orang tersebut, Arka geleng kepala percaya tidak percaya, bagaimana bisa kekasihnya main di belakang nya.

"Apa yang kau katakan? jangan sembarangan menceritakan berita bohongan yang tidak ada buktinya." Tidak percaya Arka membantah keras penjelasan orang suruhan nya.

"Saya berkata benar Pak, memang saat ini kami tidak ada bukti, kami tidak sempat mengambil foto mereka, tapi di dengar dari berita beredar mereka tinggal bersama di apartemen dan kemana saja selalu berdua, bahkan banyak media mengabari seperti apa yang saya jelaskan sekarang." Jelas nya yakin dengan semua kerja keras mereka selama ini.

"Bisa saja itu hanya gosip untuk menambah nilai mata uang, jaman sekarang apa saja akan dilakukan demi uang, meski itu nyawa sendiri dapat ditaruh kan." Bantah Arka tidak percaya.

Keyakinan Arka terhadap Siska begitu besar, jika di kata bucin iya. Bucin berlebihan tanpa menggunakan otak dalam berpikir.

Meski beribuh orang berkata tentang Siska A dan B, Arka tidak percaya, baginya mereka hanya ingin menjelekkan Siska agar dia marah dan membencinya. Kepercayaan Arka ada, jika melihat secara langsung tanpa campur tangan siapapun.

Arka meremas kuat dokumen dan memukul keras meja.

Prak....

Amarah sudah menguasai otak, bagaimana tidak? orang suruhan nya terus berkata menyakinkan dia bahwa pencarian satu bulan benar adanya, bukan hoax.

Mendengar bunyi keras dari sebrang sana, orang tersebut merinding. Betapa sadis kemarahan Arka hanya mendengar penjelasan nya. Bagaimana kalau sudah melihat secara langsung, entah apa yang terjadi tidak bisa dipikirkan lagi, bisa saja akan terjadi perang Dunia ke 2.

Tanpa pemberitahuan Arka langsung mematikan ponsel secara sepihak. Orang tersebut menyadari sambungan terputus secara sepihak, hanya bisa geleng kepala.

"Aduh, gimana nasib wanita itu jika Pak Arka menangkap basah perselingkuhan nya, bisa habis riwayatnya." Gumam nya.

"Akkkhssss, sialan. Apa benar Siska bermain api di belakang ku? Jika iya tidak akan aku maafkan perselingkuhan ini." Marah Arka meremas kuat ponsel di genggam nya.

🌿🌺🌿

"Roland gimana persiapannya, apa semua sudah beres?" Tatap Siska melempar pertanyaan kepada Roland tentang persiapan foto model di negara Amerika yang akan di lakukan besok.

Hari ini Roland dan Siska akan segera terbang ke Amerika. Setelan dua minggu mengikuti tahap demi tahap audisi, akhirnya Siska menang dan sekarang memiliki job di Amerika dari seorang desainer terkenal di seluruh macam Negara meminta Siska untuk mewakili memproduksi gaun. Keahlian dalam merancang dan memproduksi tidak dapat di ragukan lagi, semua sangat sempurna tanpa ada kekurangan atau kesalahan.

"Iya bawel, kenapa gak kamu bantu juga biar cepat kelar. Memangnya dengan kamu perintah dan ngoceh semua bisa cepat selesai? tidak akan nyonya Siska." Tekan Roland pada kata nyonya.

"Biarin, kamunya aja yang lelet." Balas Siska.

"Sudah sana siap-siap, kalau gak ada niat bantu jangan recokin atau kita akan ketinggalan pesawat karena ocehan kamu terus menganggu aku berkemas." Kata Roland mengusir Siska.

"Ngusir nih maksud nya? Oke kalau gitu, bye... bye.... " Ucap Siska berjalan meninggalkan Roland tanpa niat membantu berkemas barang persediaan yang akan dibawah nanti.

"Hush... hush... sana masuk kandang." Usir Roland menatap kepergian Siska.

Satu bulan lagi Roland dan Siska akan balik ke Indo, Namun Satu bulan kemarin tidak ada kemajuan dari Siska.

Apa dia membalas perasaan nya atau tidak? Roland belum juga mendapat jawaban. Keberadaan dan kebersamaan mereka selama satu bulan seperti lem selalu bareng kemana saja membuat banyak orang salah paham tentang hubungan mereka, bahkan selama beberapa minggu kemarin banyak gosip beredar tentang hubungan mereka yang di kabarin menjalin hubungan pacaran atau kata lain kekasih.

Sebenarnya Roland menyukai dengan edaran berita dari rekan media mengabari mereka adalah sepasang kekasih. Tapi di sisi lain Roland tidak enak dengan Siska, takut ada perasaan tidak nyaman, atau lain nya membuat dia risih dan mendadak menjauhkan dirinya.

"Semoga setelah balik ke Indo kita akan tetap seperti ini, Aku berharap tidak ada yang berubah dari kamu yang sekarang ini jika sudah kembali bersama Arka pria yang kamu cintai." Gumam Roland menatap sendu kepergian Siska masuk ke kamar.

"Aku sadar siapa aku dan siapa kamu, sampai kapan pun itu meski dunia terbalik kamu tidak akan mencintai ku. Cinta kamu sepenuhnya nya hanya untuk Arka tidak ada pria lain yang bisa berada di posisi Arka sekalipun Aku sahabat lama kamu."

Di kamar Siska sudah berpikir bagaimana reaksi Arka melihat kesuksesan nya sudah menjadi model. Apa Arka akan bangga atau sebaliknya?

Namun dengan kepercayaan Siska begitu besar dan tinggi. Dia yakin Arka tidak akan marah, mungkin bisa saja dia akan bangga padanya.

"Sayang tunggu aku, setelah ini tidak akan ada penghalang lagi antara hubungan kita. Aku janji akan menebus semua yang pernah terjadi, termasuk membatalkan pernikahan kita saat itu." Ucap Siska menatap lekat layar ponsel nya.

Siska berkata dengan menatap foto Arka yang berada di layar ponsel nya, sesekali dia menyodorkan bibir mencium layar ponsel yang menampilkan wajah tampan Arka.

Satu jam kemudian setelah bersiap dan mengemasi barang yang wajib dibawah selama berada disana. Sekarang Roland dan Siska sudah berada di dalam airport.

"Kamu istirahat saja, jika sudah tiba akan aku bangunin." Kata Roland menunjukkan bahu untuk dijadikan tempat sandaran Siska.

Melihat wajah ngantuk Siska. Roland menjadi tidak tega hingga dia menawarkan diri. Hal itu bagus menurut Siska untuk tidak ditolak. Mumpung tubuh nya lelah kurang bertenaga setelah kemarin seharian mengurus dan menandatangani kontrak kerja sama hingga dia lupa istirahat..……(Bersambung bab 35 )

Posting Komentar untuk "Bab 34 Pernikahan Di Atas Kertas"