Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 33 Pernikahan Di Atas Kertas

Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini

Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 33

Hari ini Aqila izin tidak masuk kerja karena kondisi tubuh kurang fit, selama beberapa hari belakangan ini dia disibukan dengan tumpukan dokumen kerjaan.

Tok....

Tok....

Tok....

Ketukan pintu terdengar mengartikan seseorang berada di depan pintu kamar. Aqila bangun segera membuka pintu.

Cekrek....

"Mama." Ucap Aqila melihat mertuanya berada di depan pintu.

"Iya ini Mama, kamu pikir siapa? Suami kamu? dia sedang keluar negeri, apa sakit kamu ini karena kangen sama Arka." Goda Mama Diana.

"Tidak Mam, Qila kaget aja kenapa Mama pakai ketik pintu, kan bisa langsung masuk saja." Balas Qila. Kangen? mana ada. Aqila bahkan sangat senang dengan ketidak beradaan Arka disini.

Selama 1 minggu kemarin, Arka mendapatkan tugas yang tidak bisa dia tunda. Mau menolak ini sangat urgent, mau tidak mau dia mengiyakan untuk pergi ke luar negeri selama 10 hari.

Sekarang sudah hari ke delapan, dua hari lagi Arka akan segera balik ke Indo. Aqila sudah bertekad untuk menggugat cerai Arka dalam waktu dekat.

"Benar itu alasan nya? gak usah malu sama Mama kayak siapa saja, Mama dulu juga pernah muda Mama tau gelagat kamu kangen atau tidak. Dan sekarang kamu sedang rindu berat sama suami kamu sehingga sakit seperti ini." Ujar Mama Diana sok tau percaya diri.

Aqila diam membatin geleng kepala bingung sama Mama Diana, kenapa sok tau sekali. Mana ada dia rindu sama Arka penghuni neraka yang selalu menyiksa tanpa ampun belas kasihan. Aqila bahkan sebaliknya dari pemikiran Mama Diana sok tau. Dia bahagia seperti menang lotre miliaran.

"Mama Diana kenapa percaya diri sekali, siapa juga yang rindu berat sama pemilik rumah neraka." Batin Aqila memandang bingung.

"Kenapa diam sayang, jangan memikirkan lagi Suami kamu besok lusa juga bakal pulang dan kamu akan puas bersamanya, jadi sekarang banyak lah istirahat. Mama gak mau tunggu terlalu lama. Saat Arka balik dari luar negeri kamu dan Arka harus segera memberi Mama dan Papa kabar baik!" Kata Mama Diana, mendadak merubah wajah Aqila menjadi tak menentu.

Apa maksud Mama Diana kabar baik itu? cucu.

Saat ini Aqila benar-benar berada di posisi membingungkan. Tidak mungkin dia hamil dengan satu kali melakukan. Tapi tidak ada jaminan juga kalau yang kuasa sudah berkehendak yang mustahil pasti akan terjadi.

Mengandung anak Arka tidak pernah terlintas dibenak nya. Arka pria arogan bermulut sadis dengan level kepedasan 10. Bagaimana dengan nasib anak nya mempunyai Papa seperti Arka. Gen anak pasti akan lebih dominan pada sang Bapak dari sang Ibu.

Aqila tidak bisa memikirkan bagaimana nasib anak nya jika benar mengikuti jejak Arka bisa sakit hati harian mereka yang di katain dengan mulut sadis nya.

"Aduh amit-amit apa yang aku pikirkan, bagaimana bisa berpikir punya anak dari pria arogan itu." Batin Aqila menolak kertas.

Melihat Aqila terdiam lagi, Mama Diana kembali menyadarkan."Kamu kenapa lagi, Mama merasa bicara sendiri. Apa di otak mu hanya memikirkan Arka hingga banyak diamnya sejak tadi." Kata Mama Diana lagi kali ini sudah dengan tingkat percaya diri level 10.

"Astaghfirullah, Kenapa punya mertua tingkat kepedean sangat tinggi, apa gak cape terus meroket? bagaimana kalau mendadak terjatuh dari langit ketujuh langsung kebawah dasar, pasti bakal sakit." Batin Aqila memandang bingung kepada Mama Diana tidak lelah berkata seperti itu, dia saja yang hanya mendengarkan sudah sangat muak, bagaimana dengan yang bicara apa tidak muak seperti nya.

"Sayang, kenapa menatap Mama seperti itu?" Menyadarkan Aqila diam entah apa yang dipikiran Mama Diana tidak tau.

"Iya Mama." Jawab Aqila sembarang arah tidak dengar apa yang dikatakan tadi.

"Apa yang kamu pikiran? ayo berbagi sama Mama jangan di simpan sendiri, nanti terus kepikiran bisa tambah sakit bukan tambah sembuh." Kata Mama Diana.

"Qila gak apa-apa, ini mungkin efek badan Qila kurang fit." Jawab Aqila asal.

🌿🌺🌿

Di luar negeri Arka sibuk mengurusi kerjaan kantor, bahkan dia jarang mengistirahatkan diri. Yang dipikirkan saat ini bagaimana cara nya agar semua ini cepat selesai dan dia bisa kembali ke Indo.

Amerika, Negara yang saat ini Arka berada. Delapan hari berada di sini membuat dia tidak betah dan ingin segera terbang ke Indo. Arka merasa tidak nyaman tidur disini, apa semua ini karena efek beberapa minggu kemarin tidur bersama Aqila, jadi setelah merasa nyaman tidur memeluk Aqila saat jauh seperti ini rasanya berbeda dan tidak nyaman.

Delapan hari sendiri di sini membuat Arka frustasi. Dia selalu begadang, berusaha untuk menutup mata mengapai alam mimpi, semua nya percuma tidak bisa di capai. Matanya selalu setia membuka lebar, apa ini efek mata pintar nya mengetahui Aqila tidak berada di samping nya.

"Huft, kenapa hari ini terasa begitu berat. Apa yang dilakukan wanita itu hingga untuk tidur saja aku tidak bisa. Apa yang harus aku lakukan kalau kebiasaan ini susah untuk di hilangkan, apa perlu ke rumah sakit mengecek kondisi ku." Kata Arka mengacak frustasi rambutnya.

Mengacak frustasi rambut dengan ocehan melekat di bibir nya, mendadak Arka terdiam mendengar dering ponselnya.

"Hits, siapa lagi yang menghubungi ku, apa mereka tidak bisa mencari waktu yang tepat." Kesal Arka segera memencet tombol hijau ke arah tengah.

"Ada apa menghubungi ku, jika tidak penting matikan saja sebentar baru kau hubungi lagi!" Kata Arka malas.

"Pak ini sangat penting Pak saya sudah mendapatkan keberadaan Siska sekarang." Ujar Cepat penelepon Arka, dia adalah orang yang diperintahkan untuk mencari keberadaan Siska sampai ketemu bagaimana caranya.

"Maksud kamu apa? Kamu sudah menemukan keberadaan Siska?" Ucap ulang Arka semangat dan juga kaget, terpancar jelas di wajah nya bahagia mendengar berita dari suruhannya.

"Iya Pak benar, saya sudah menemukan."

"Dimana keberadaannya sekarang? apa dia baik-baik saja? bersama siapa dia tinggal? apa dia disekap?" Sersa Arka bertubi pertanyaan beruntun.

Orang tersebut di sebrang sana mendengar lemparan pertanyaan beruntun dari atasan nya menghela nafas. Apa segitu cinta nya Pak Arka dengan wanita bernama Siska. Dia ragu untuk memberitahu apa yang sudah dia dapatkan dari hasil pencarian nya selama satu bulan ini.

Dia ragu Pak Arka siap mendengar kenyataan menyakitkan dan bisa saja menghancurkan harapan nya selama ini untuk bersama Siska membangun keluarga bahagia..……(Bersambung bab 34 )

Posting Komentar untuk "Bab 33 Pernikahan Di Atas Kertas "