Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 13 Pernikahan Di Atas Kertas

Novel berjudul Pernikahan Di Atas Kertas adalah sebuah novel yang bergenre romantis banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya.

Teman – teman pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini saya akan memperkenalkan dan memberikan novel Pernikahan Di Atas Kertas, Kami yakin anda pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini

Novel Pernikahan Di Atas Kertas Bab 13

"Kamu siapa berani perintah saya? kamu di sini hanya numpang jadi bersikaplah sewajarnya." Ucap Arka menatap sinis Aqila.

"Yah saya sadar bahkan sangat sadar sekali siapa saya di mansion ini." Jawab Aqila.

"Bagus kalau begitu saya tidak perlu bersusah payah terus mengingatkan mu." Senyum mengecek Arka pada Aqila.

"Apa ada yang ingin kamu sampaikan selain ini jika tidak bisakah kamu keluar? saya ingin mandi." Ujar Aqila sudah malas berlama-lama dengan Arka.

"Kenapa mengusir saya jika kamu ingin mandi silakan. Ini mansion saya jadi bebas ingin melakukan apa saja." Balas Arka tidak terima.

Arka menatap Aqila dengan tatapan membunuh. Ia dapat melihat jelas wajah Aqila tidak menggunakan makeup, wajah nya terlihat lebih cantik natural tanpa makeup menghiasi.

"Wanita ular tanpa makeup natural cantik nya, bibir nya kenapa merona begitu." Batin Arka bergejolak.

Arka bingung kenapa dengan dirinya, ia langsung menggeleng kepala saat sadar dari lamunan nya.

"Aku mikir apa sih, mana ada wanita ular cantik. Arka sadar dia wanita jelmaan ular yang akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang di inginkan. Apa ini salah satu nya?" Batin Arka bertanya pada diri sendiri.

Aqila melihat Arka geleng-geleng kepala tanpa sebab menjadi bingung, apa yang di pikirkan Arka sehingga menjadi aneh.

Kelihatan nya dia sedang memikirkan sesuatu yang tidak ingin itu terjadi makanya geleng-geleng kepala. Aqila diam terus memperhatikan kelakuan Arka belum sadar sejak tadi terus di perhatikan Aqila.

Semakin lama menatap Arka terlihat sangat tampan. Aqila belum sadar jika ia sedang memuji ketampanan Arka saat ini.

"Yah Allah terbuat dari apa ciptaan mu ini, kenapa sangat tampan." Batin Aqila tersenyum samar sehingga tidak di ketahui Arka.

"Kenapa melihat ku seperti itu?" Ucap Arka mengangetkan Aqila dari lamunan.

Saat terus berkecamuk dalam pikiran, Arka sadar dan melihat Aqila terus memandang nya, entah apa yang dia lakukan hingga tidak berkedip dengan tatapan nya itu.

"Ti_dak." Jawab Aqila gugup, ia malu ketahuan menatap Arka.

Aqila mengutuk dirinya kenapa memuji pria arogan kasar ini. Jelas-jelas pria berstatus suami nya ini sangat jahat, tidak pernah bersikap baik.

"Terus kenapa menatap ku tidak berkedip? apa kamu naksir sama saya?" Selidik Arka seperti mencurigai seorang penjahat."Jika iya buang jauh-jauh pikiran itu karena sampai kapan juga kamu tidak akan bisa. Kamu tidak sebanding dengan saya, kamu seorang penjahat sedangkan saya tidak." Hina Arka dengan mulut pedas tanpa memikirkan perasaan Aqila.

"Kamu benar Tuan maha benar dan baik, saya seorang penjahat, terus kenapa masih mempertahan penjahat seperti saya di mansion ini?" Balas Aqila merasa sesak dengan perkataan Arka.

Apa pikiran nya ini di penuhi hal negatif sehingga tidak ada hal positif di otak Arka mengenai Aqila.

Aqila bingung apa yang ia perbuat sehingga Arka bersih keras menuduh nya.

"Karena kamu penjahat makanya saya kurung di sini, penjara tanpa senyuman sangat cocok kamu rasakan." Kata Arka.

Aqila tidak menjawab perkataan Arka, jika terus di ladeni akan semakin panjang. Ia memilih meninggalkan Arka dan masuk ke kamar mandi niat awal nya karena kedatangan Arka, sedikit tertunda.

"Heh wanita ular kamu mau kemana? saya belum selesei bicara?" Teriak Arka melihat kepergian Aqila masuk ke kamar mandi.

Bukan Aqila jika tidak keras kepala, ia tidak menggubris perkataan Arka, ia terus melakukan niat awal nya yaitu mandi.

Arka menggedor pintu kamar mandi, ternyata sudah di kunci dari dalam oleh Aqila. Hal itu menambah kekesalan Arka pada Aqila.

"Dasar wanita ular berani nya kau mengacuhkan ku, beribuh wanita di luar sana mengejar ku, tapi lihatlah dirimu berlagak seperti ratu yang ingin di kejar." Batin Arka.

Arka kembali duduk di tepi kasur menunggu Aqila. Ia ingin memberi pelajaran atas perbuatan Aqila yang berani mengacuhkan seorang Arka Dirgantara.

Arka merasa di permalukan atas perlakuan Aqila ini, tidak seorang pun yang boleh mengacuhkan dirinya.

Ceklek

Terdengar bunyi pintu terbuka, keluarlah Aqila dengan handuk di atas lutut yang di lilit di tubuh cantiknya. Arka terperangkap melihat Aqila, ada gejolak merasuki otak untuk menyerang Aqila, tapi di tepis kuat jangan menyentuh Aqila karena ia hanya ingin milik nya menjadi pertama untuk Siska seorang bukan yang lain.

Aqila yang baru sadar masih ada Arka di sini kaget. Pikir nya Arka sudah keluar dari kamar.

"Sedang apa kamu di sini? keluar lah saya ingin menganti pakaian." Usir Aqila gugup melihat tatapan Arka terus menatap intens dirinya.

Arka tidak menjawab perkataan Aqila, ia berdiri mendekati Aqila, hal itu membuat Aqila menjadi takut."Jangan mendekat! jika sekali lagi kamu melangkah say_"

"Saya apa? Kamu takut, bukan nya kita suami istri jadi bebas melakukan apa saja bahkan mengambil apa yang seharusnya milik saya." Kata Arka cepat memotong ucapan Aqila, tubuhnya gemetar melihat Arka berada sangat dekat di wajah nya.

Mendengar perkataan Arka barusan membuat Aqila semakin takut, ia tidak ingin memberi sesuatu yang dijaga selama ini, meski Arka kini suami nya.

"Apa yang kamu lakukan, saya mohon menjauh lah." Pinta Aqila hembusan nafas nya terdengar sangat ketakutan, Arka dapat merasakan itu karena jarak mereka saat ini hanya 2 meter.

"Jika saya tidak mau apa yang akan kamu lakukan? kamu yang menggoda saya bukan nya sebagai pria normal akan tergoda dengan tubuh ini." Sentuh Arka pada lengan polos Aqila dengan lilitan handuk setengah tubuh nya.

Tubuh Aqila seketika merinding dengan sentuhan Arka seperti arus listrik yang menyengat ke seluruh tubuh." Maksud kamu apa?" Tanya Aqila belum bisa berpikir jernih dengan perasaan tak karuan.

"Kamu serius tidak paham? apa kamu hanya pura-pura bodoh?"

"Saya tidak paham maksud kamu, jadi menjauh lah saya ingin menganti pakaian."

"Jika saya tidak mau apa yang akan kamu lakukan?" Senyum Arka penuh misteri semakin membuat Aqila takut Arka nekat melakukan.

"Saya akan mematahkan milik mu jika berani menyentuh saya." Ancam Aqila.

"Benar kah jika begitu ayo kita buktikan sekarang!" Balik Arka menantang Aqila.

"Maksud kam_"

Arka langsung membungkam bibir Aqila dengan bibir nya. Hal itu sontak membuat Aqila kaget first kiss nya di ambil pria arogan tak berhati. Aqila terus berontak memukul dada Arka dengan kedua tangan nya..……(Bersambungbab 14 )

Penutup

Bagaimana? apakah anda penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 14 Novel Pernikahan Di Atas Kertas

Posting Komentar untuk "Bab 13 Pernikahan Di Atas Kertas "